Pendugaan Biaya On-Site Erosi

8.2. Pendugaan Biaya On-Site Erosi

Sebagaimana telah dijelaskan di depan, bahwa besarnya biaya on-site erosi didekati dengan nilai sekarang present value atau PV dari pendapatan bersih yang akan datang sebagai akibat dari erosi tanah yang terjadi pada saat ini. Pendapatan bersih tersebut secara matematis ditunjukan oleh unsur kedua sebelah kanan tanda sama dengan right hand side pada persamaan 6.12a. Dari perubahan PV pendapatan per hektar pola tanam apel aktivitas pola tanam optimal pada lahan tegal II dari Sub-sub DAS Sumber Brantas tabel 20 dan besaran SL setiap tahun pada Tabel 23, maka dapat diperoleh pendugaan besaran biaya on-site erosi yang disajikan pada Tabel 25. Dari Tabel 25 terdapat tendensi bahwa biaya on-site erosi semakin kecil antar periode. Pendapatan bersih yang diperoleh pada tahun 2004 seiring dengan terjadinya SL akibat aktivitas pertanian selama tahun 2003, yakni sebesar Rp 6.55 jutammha. Tabel 25. Pendugaan Biaya On-Site Erosi pada Pola Tanam Apel Lahan Tegal Kemiringan II di Wilayah Sub-Sub DAS Sumber Brantas Tahun Pendapatan juta Rpha SL Biaya on-site erosi PV Delta mm ribu Rpmmha juta Rpmmha 2003 64 126 2004 58 294 5 832 0.89 6 552.81 6.55 2005 52 993 5 301 0.89 5 956.18 5.96 2006 48 173 4 820 0.89 5 415.73 5.42 2007 43 792 4 381 0.89 4 922.47 4.92 2008 39 810 3 982 0.89 4 474.16 4.47 2009 36 189 3 621 0.89 4 068.54 4.07 2010 32 898 3 291 0.89 3 697.75 3.70 2011 29 906 2 992 0.89 3 361.80 3.36 2012 27 186 2 720 0.89 3 056.18 3.06 2013 24 714 2 472 0.89 2 777.53 2.78 2014 22 466 2 248 0.89 2 525.84 2.53 2015 20 423 2 043 0.89 2 295.51 2.30 2016 18 566 1 857 0.89 2 086.52 2.09 2017 16 877 1 689 0.89 1 897.75 1.90 2018 15 342 1 535 0.89 1 724.72 1.72 2019 13 947 1 395 0.89 1 567.42 1.57 Sumber: olahan data Dengan membandingkan antara besaran PV pendapatan per hektar dan biaya on-site erosi, tampak bahwa biaya on-site erosi pada periode t+1 hampir sama dengan PV pendapatan per hektar pada periode t. Hal tersebut karena pengukuran biaya on-site erosi hanya didasarkan pada pendekatan nilai perubahan produktivitas, serta tanpa mempertimbangkan investasi dalam bentuk biaya pembuatan dan perawatan bangunan teras.

8.3. Harga Bayangan Ketebalan Lapisan Tanah