Pengertian Larutan Penyangga Menghitung pH Larutan Penyangga

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif sangat penting dimiliki siswa dalam pembelajaran, karena diharapkan dapat menemukan ide – ide baru yang kreatif dalam menyelesaikan soal.

2.6. Materi Larutan Penyangga

Materi pokok yang akan diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.6.1. Pengertian Larutan Penyangga

Larutan penyangga atau dapar atau buffer adalah suatu larutan yang mampu mempertahankan pH-nya ketika ditambah sedikit asam, basa maupun pengenceran. Larutan penyangga merupakan campuran asam lemah dengan basa konjugasi-nya yang berasal dari garam dengan basa kuat atau campuran antara basa lemah dengan asam konjugasinya yang berasal dari garam dengan asam kuat. 2.6.2. Komponen Larutan Penyangga Larutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. 1. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah HA dengan basa konjugasinya A - . Contohnya : CH 3 COOH + NaCH 3 COOH Komponen buffer : CH 3 COOH dan CH 3 COO - 2. Larutan penyangga basa mengandung basa lemah B dengan asam konjugasinya BH + . Contohnya : NH 3 + NH 4 Cl Komponen buffer : NH 3 dan NH 4 +

2.6.3. Menghitung pH Larutan Penyangga

1. Larutan Penyangga Asam Marilah kita tinjau larutan yang mengandung campuran asam lemah dengan basa konjugasinya, misalnya CH 3 COOH dengan CH 3 COO - . Kita ketahui bahwa hampir semua ion CH 3 COO - dalam larutan berasal dari garam sebab CH 3 COOH hanya sedikit sekali yang terionisasi. CH 3 COOH CH 3 COO - + H + K a = [ ][ ] [ ] [H + ] = Ka [ ] [ ] -Log [H + ] = -log K a – log [ ] [ ] pH = pK a – log [ ] [ ] karena dalam suatu larutan mengandung CH 3 COOH dan CH 3 COO - , maka rumus di atas dapat ditulis : pH = pK a – log dengan : K a = tetapan ionisasi lemah a = jumlah mol asam lemah g = jumlah mol basa kojugasi 2. Larutan penyangga basa Marilah kita tinjau larutan yang mengandung basa lemah dengan asam konjugasinya. Misalnya NH 3 dan NH + yang berasal dari garam. NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH - K b = [ ][ ] [ ] [OH - ] = K b [ ] [ ] -Log [OH - ] = -log K b – log [ ] [ ] POH = pK b – log [ ] [ ] Karena dalam suatu larutan mengandung NH 3 dan NH 4 + , maka rumus di atas dapat ditulis: pOH = pK b – log dengan: K b = tetapan ionisasi basa lemah b = jumlah mol basa lemah g = jumlah mol asam konjugasi

2.6.4. Kegunaan Larutan Penyangga