Mind Mapping dan Cara Menyusunnya

besar karena dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif dan meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Aisyi et al., 2013 menyatakan project based learning secara umum memiliki 3 langkah-langkah, adapun langkah – langkah project based learning disajikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Langkah-langkah Project Based Learning No Tahap Penjelasan 1. Persiapan Tahap ini siswa memahami satu sama lain dengan memperkenalkan diri dan harapannya di dalam keseluruhan aktifitas proyek 2. Pelaksanaan Tahap ini langkah yang dilakukan oleh siswa adalah a. Pembentukan kelompok dan pemilihan proyek b. Pengumpulan informasi c. Langkah kerja proyek 3. Evaluasi Tahap ini siswa menunjukkan bentuk aktifitas di dalam melakukan penilaian terhadap siswa Pembelajaran berbasis proyek guru hanya sebagai fasilitator, mengevaluasi produk hasil kerja siswa yang ditampilkan dalam hasil proyek yang dikerjakan, sehingga menghasilkan produk nyata yang dapat mendorong siswa mampu berpikir kreatif dalam menganalisis faktor konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat Sudewi et al., 2013.

2.3. Mind Mapping dan Cara Menyusunnya

Pembelajaran berbasis proyek atau project based learning siswa diminta untuk membuat produk yang dapat digunakan siswa sebagai bahan untuk belajar. Salah satu produk sederhana yang dapat dibuat siswa adalah mind mapping atau peta pikiran. Mind mapping atau peta pikiran dapat diartikan sebagai alat pikir organisasional yang hebat, cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita dengan sangat sederhana Darmayoga et al., 2013 Pernyataan dari sumber dapat dijelaskan bahwa mind mapping merupakan sebuah media pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga dengan penggunaan mind mapping dapat membantu siswa untuk berpikir lebih kreatif dan dapat mengembangkan gagasan baru dalam pembelajaran. Menurut Olivia 2008 cara menyusun mind mapping adalah sebagai berikut : 1. Gunakan selembar kertas putih atau buku gambar dan spidol atau pensil warna. 2. Tentukan topik utama dari artikel dan gambar di tengah halaman, pastikan gambar berada di tengah dan menyolok. 3. Gambar cabang utama dari topik utama. Ini akan menjadi subtopik yang merupakan elemen penting untuk membentuk cerita. Peta tanda tanya ini akan membantu anak untuk mencari makna apa, mengapa, bagaimana, kapan, dimana dan sebagainya. 4. Sempurnakan detail berdasarkan fakta – fakta, gunakan gambar kunci atau kata kuci yang jelas pada cabang. 5. Lalu gambarlah beberapa cabang tambahan dan setiap kata kunci, sehingga seluruh data tertuang di peta pikiran. Terutama yang mudah dilupakan pada anak, tetapi penting diingat. Singkat saja tak perlu seluruh kata. Sebuah media pembelajaran atau produk dalam pembelajaran pasti mempunyai kelebihan maupun kekurangan dalam penggunaan maupun pembuatan. Salah satunya mind mapping juga mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Davies 2010 mind mapping memiliki kelebihan antara lain mendorong untuk berpikir kreatif, dapat membuat bentuk dan struktur secara bebas, tidak ada batasan ide – ide ketika digunakan atau dibuat, sementara untuk kekurangannya yaitu tidak konsisten dalam hal tingkat detail, peta pikiran atau mind mapping juga terbatas dalam menangani sesuatu yang kompleks.

2.4. Kemampuan Interpersonal dan Indikator yang Dicapai