52
penentuan materi pembelajaran, penentuan jenis evaluasi, serta ditunjang dengan pengelolaan kelas yang baik. Prinsip yang kedua, adalah segalanya bertujuan,
maksudnya bahwa setiap pembelajaran mempunyai tujuan. Tujuan pembelajaran ini harus disampaikan kepada siswa sebelum proses belajar dimulai agar siswa
mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dialaminya. Tujuan pembelajaran juga tercermin dalam setiap indikator yang diturunkan dari kompetensi dasar. Prinsip
ketiga, pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya sebelum siswa menemukan konsep-konsep pembelajaran yang diikuti, hendaknya siswa
dihadapkan pada sebuah permasalahan yang berkaitan dengan konsep pembelajaran bisa berupa pengalaman nyata, sehingga siswa bukan sekadar
menerima konsep pembelajaraan secara abstrak, akan tetapi siswa mengalami sendiri. Dengan pengalaman inilah diharapkan siswa akan menemukan konsep
sendiri dan konsep tersebut tidak mudah hilang dari pikiran siswa. Prinsip keempat adalah akui setiap usaha, artinya dalam proses pembelajaran hendaknya
siswa dilibatkan secara aktif dan setiap siswa diberi kesempatan yang sama untuk menggali kompetensi yang dimiliki serta mendapat pengakuan yang sama pula.
Prinsip yang terakhir adalah jika layak dipelajarai, maka layak pula untuk dirayakan, artinya bahwa setiap keberhasilan yang diperoleh siswa harus
dirayakan atau diberi penghargaan.
2.2.2.1.4 Model Pendekatan Kuantum
Pendekatan kuantum menerapkan kerangka belajar TANDUR. DePorter 2002a menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran dengan pendekatan
53
kuantum, memodelkan filosofi pengajaran dan strateginya pada komponen kerangka rancangan belajar. Adapun makna TANDUR, dapat diuraikan sebagai
berikut.
TUMBUHKAN Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BAgiKu”
AMBAK, dan manfaatkan kehidupan pelajar. ALAMI
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
NAMAI Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah “masukan”.
DEMONSTRASIKAN Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka
tahu”. ULANGI
Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan “Aku tahu bahwa memang aku tahu ini”.
RAYAKAN Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan
dan ilmu pengetahuan.
Makna kerangka belajar TANDUR tersebut adalah pembelajaran yang menggunakan rancangan pembelajaran dengan tahapan-tahapan pembelajaran
yang harus diikuti oleh siswa secara aktif. Tahapan yang pertama adalah tanamkantumbuhkan, artinya guru memberi motivasi kepada siswa tentang
manfaat pembelajaran yang akan dialami oleh siswa. Hal ini bisa dilakukan oleh guru dengan cara menghadapkan hal bersifat nyata, menunjukkan fakta yang ada,
54
dan menunjukkan kebermanfaatan materi pembelajaran bagi kehidupan siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Tahap kedua, alami artinya dalam
pembelajaran siswa hendaknya dapat mengalami sendiri secara langsung tentang apa yang akan dipelajari. Dengan pengalaman langsung konsep pembelajaran
akan dapat diserap siswa secara maksimal. Tahap ketiga adalah namai, artinya dengan arahan guru siswa menemukan konsep-konsep pembelajaran dan dapat
menarik simpulan yang berhubungan dengan konsep tersebut. Tahap berikutnya yaitu demonstrasikan artinya, setelah siswa dapat menarik simpulan tentang
konsep yang dipelajari, siswa diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan, atau menunjukkan kepada siswa lain tentang penguasaan siswa terhadap konsep
pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah ulangi. Pada tahap ini siswa diberi kesemp[atan untuk mengulangi pembelajaran yang diterima dengan tujuan untuk
mengetahui apakah siswa sudah benar-benar memahami konsep-konsep pembelajaran yang diperoleh. Tahapan yang terakhir adalah rayakan. Pada tahap
ini siswa yang telah berhasil memahami benar tentang konsep pembelajaran, perlu mendapatkan pengakuan sebagai bentuk penghargaan bagi prestasinya. Perayaan
ini dapat diberikan dengan berbagai cara, misalnya dengan memberi ucapan selamat, sekadar berjabat tangan, atau cukup dengan bertepuk tangan saja.
2.2.2.1.5 Pembelajaran dengan Pendekatan Kuantum