107
tiap butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari koefisien korelasinya.
Untuk menentukan reliabilitas instrumen, koefisien korelasi tersebut selanjutnya dimasukkan dalam rumus Spearman Brown berikut.
2. rb
r1 = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
1 + rb
Keterangan r i = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan umtuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
disebut variabel penelitian Sugiyono 2006: 148. Pada bagian ini dipaparkan instrumen tersebut yang meliputi bentuk instrumen, uji coba instrumen,
pelaksanaan uji coba instrumen, dan hasil uji coba instrumen.
3.6.1 Bentuk Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes prestasi belajar yakni tes kemampuan menulis siswa. Tes dilakukan untuk mengetahui
108
kemampuan siswa dalam menulis deskripsi setelah siswa diberikan perlakuan, yaitu berupa pembelajaran menulis dengan teknik pemetaan pikiran serta
pembelajaran menulis dengan teknik peniruan model. Hasil tes akhir kemudian dibandingkan. Sebelum dieksperimenkan, instrumen penelitian diukur
validitasnya apakah instrumen tersebut benar-benar dapat mengukur semua aspek yang seharusnya diukur.
Adapun instrumen tes kemampuan menulis dalam penelitian ini mengacu kepada tes yang memungkinkan siswa untuk dapat menuangkan gagasan secara
tertulis dengan memperhatikan aspek-aspek kesesuaian isi dengan topik, hubungan antarkalimat dalam paragraf, srtuktur kalimat yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia, ketepatan pemilihan dan penggunaan diksi, penggunaan ejaan yang sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan, serta pencitraan indera.
Aspek-aspek penilaian kompetensi menulis sesuai dengan yang tertuang dalam instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tertera pada tabel 1 berikut.
Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Menulis
No Aspek Deskriptor
Skor
1 Kesesuaian topik
dengan isi karangan a. Topik sesuai dengan isi karangan
b. Topik kurang sesuai dengan isi karangan c. Topik tidak sesuai dengan isi karangan
3 2
1 2 Hubungan
antarkalimat a. Hubungan antarkalimat koheren
b. Ada beberapa kalimat yang hubungannya kurang koheren
c. Lebih banyak kalimat yang hubungannya tidak koheren
3 2
1
109
3 Kalimat a. Semua susunan kalimat benar sesuai
kaidah bahasa Indonesia b. Susunan kalimat terdapat kesalahan
c. Lebih banyak kalimat yang salah 3
2 1
4 Diksi a. Diksi yang digunakan tepatsesuai
b. Ada beberapa diksi yang tidak tepattidak sesuai
c. Lebih banyak diksi yang tidak sesuaitidak tepat
3 2
1 5 Ejaan
a. Penggunaan ejaan sesuai dengan EYD b. Ada beberapa penggunaan ejaan yang
tidak sesuai EYD c. Lebih banyak terdapat kesalahan
penggunaan ejaan tidak sesuai EYD 3
2 1
6 Ciri Deskriptif
a. Terdapat pencitraan dengan menggunakan 2 indra atau lebih
b. Pencitraan menggunakan 1 indra c. Tidak terdapat pencitraan
3 2
1
Keenam aspek tersebut mempunyai tingkat kesukaran yang berbeda. Dari keenam aspek tersebut ada aspek yang tergolong mudah, sedang, dan sukar.
Tingkat kesukaran yang berbeda tersebut menjadi lebih tepat jika hasil skor perlu pembobotan. Adapun pembobotan itu seperti terlihat dalam tabel 2 berikut.
110
Tabel 2 Pembobotan Aspek Penilaian Kompetensi Menulis
No Aspek
Skor Bobot
Skor x Bobot
1 2
3 4
5 6
Kesesuaian topik dan isi Hubungan antarkalimat
kalimat Diksi
Struktur kalimat Ejaan
Ciri Deskriptif 1
2 2
2 2
3 Jumlah
12
Jumlah hasil skor dikalikan dengan bobot. Hasilnya merupakan skor yang diperoleh tiap-tiap siswa. Dari hasil skor masing-masing siswa kemudian dijumlah
dan dibagi jumlah siswa, sehingga menghasilkan skor rata-rata. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes esai membuat
karangan deskripsi dengan tema yang telah ditentukan oleh guru.Tes dengan membuat karangan dilakukan karena yang akan diukur adalah kompetensi siswa
dalam menulis deskripsi. Dengan demikian tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis secara esai.
Menulis bentuk esai mempunyai beberapa kelebihan, yaitu siswa menyusun sendiri tulisan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dibuat
sendiri, dapat mengukur kemampuan siswa dalam menyusun, menghubungkan, serta mempertimbangkan bahan yang ditulisnya secara lebih efektif, dan dapat
mendorong siswa untuk meningkatkan tulisannya agar lebih baik.
111
Uji kompetensi menulis menggunakan tes awal dan tes akhir yang dilakukan pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Tes awal
digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Tes akhir digunakan untuk mengetahui perbedaan
kompetensi menulis siswa antara yang diajar dengan menggunakan teknik pemetaan kognitif dan teknik peniruan model. Isi uji kompetensi menulis adalah
membuat karangan atau tulisan deskripsi yang bertemakan deskripsi sebuah tempat. Hasil tulisan siswa kemudian diskor dengan aspek-aspek penskoran;
hubungan tema dengan isi, hubungan antar kalimat, struktur kalimat, penggunaan diksi, dan penggunaan EYD, serta pencitraan indra yang digunakan untuk
mendeskripsikan objek.
3.6.2 Uji Coba Instrumen