Jenis dan Desain Penelitian

94

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang bertujuan memperoleh data yang diperlukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknik pemetaan pikiran dan peniruan model dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa SMA. Penelitian ini dilakukan dengan menciptakan suatu perlakuan yang berfungsi sebagai variabel bebas yang sengaja diadakan pada suatu objek untuk diketahui pengaruh atau akibatnya dalam bentuk variabel terikat yang muncul karena perlakuan itu. Peneliti mencari kemungkinan hubungan sebab akibat melalui pemanipulasian variabel independen dan pengujian perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tersebut. Penelitian eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah eksperimen sederhana. Hal ini dilakukan, mengingat keterbatasan peneliti dan atas dasar pertimbangan bahwa eksperimen sederhana lebih mudah dilaksanakan, data- data yang diperoleh lebih cepat dianalisis, serta membutuhkan biaya yang lebih ringan. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design pretest-posttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen 1 95 dan kelompok eksperimen 2. Hasil pre-test yang baik bila nilai 2 kelompok eksperimen tersebut tidak berbeda secara signifikan Sugiyono 2006: 113. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Kendal sebagai kelompok eksperimen 1 dan siswa kelas X-1 SMA Negeri I Cepiring sebagai kelas eksperimen 2 pembanding. Hal ini dilaksanakan atas pertimbangan bahwa nilai rata-rata setelah dilakukan pre-test menulis deskripsi pada dua kelompok tersebut mendekati kesamaan yaitu 59,35 untuk kelompok eksperimen 1 dan 58,13 untuk kelompok eksperimen 2. Dengan dasar hal itu, peneliti menganggap kemampuan menulis deskripsi baik kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2 sama. Dalam penelitian ini dicari kemungkinan sebab akibat melalui pemanipulasian variabel bebas dan pengujian perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tersebut. Dua kelompok dalam penelitian ini dianggap sama dalam semua aspek yang relevan dan perbedaannya hanya terdapat dalam perlakuan. Hasil pengukuran variabel terikat dari kedua kelompok dibandingkan untuk melihat efek perlakuan. Untuk melaksanakan penelitian ini, disusun dua model rancangan pembelajaran menulis deskripsi, yaitu rancangan pembelajaran dengan teknik pemetaan pikiran dan rancangan pembelajaran dengan teknik peniruan model. Rancangan tersebut semuanya disusun sendiri oleh peneliti dengan pertimbangan dan masukan dari dosen pembimbing, serta rekan guru senior. Penyajian rancangan pembelajaran pada kelompok eksperimen 1 dilakukan oleh peneliti dengan pertimbangan agar pembelajaran dapat berlangsung secara alami dan 96 mendapatkan hasil yang lebih valid, karena peneliti adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas X-1 SMA Negeri 2 Kendal sebagai kelompok eksperimen 1. Pada kelompok eksperimen 2, yaitu kelas X-1 SMA Negeri I Cepiring, rancangan pembelajaran disajikan oleh guru kelas tersebut tetapi sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru tersebut telah menerima arahan dari peneliti dan pelatihan-pelatihan tentang teknik pembelajaran peniruan model. Pertimbangan lain adalah, guru pada kelompok eksperimen 2, menurut peneliti mempunyai kompetensi yang relatif sama dengan peneliti, baik dipandang dari segi usia, masa kerja, golongan, maupun prestasi perbandingan biodata kedua guru dalam penelitian ini, baik identitas guru kelompok eksperimen 1 maupun identitas guru kelompok eksperimen 2 dapat dilihat dalam lampiran. Penilaian hasil belajar siswa, baik kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2 masing-masing dilakukan oleh dua orang guru, kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibagi dua untuk mendapatkan nilai akhir. Pada kelompok eksperimen 1, penilaian selain dilakukan oleh peneliti sebagai guru kelas sebagai penilai I, juga dilakukan oleh guru lain dalam hal ini guru Bahasa Indonesia yang tidak mengajar pada kelas tersebut sebagai peniali II, kemudian hasilnya ditambahkan dan dibagi dua untuk mendapatkan nilai akhir. Pada kelompok eksperimen 2, penilaian dilakukan oleh guru kelompok eksperimen 2 tersebut sebagai penilai I dan guru lain dalam hal ini guru Bahasa Indonesia yang tidak mengajar pada kelas tersebut sebagai penilai II. Penilaian berdasarkan kisi-kisi atau rubrik penilaian yang telah disusun oleh peneliti. 97 Sebelum eksperimen, dilakukan ujicoba instrumen penelitian pada kelas lain yang bukan kelas penelitian bukan pada kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2. Adapun kelas tersebut adalah kelas X-2 SMA Negeri 2 Kendal. Hal ini dilakukan untuk memperoleh instrumen penelitian yang benar- benar valid. Oleh karena itu, dalam penelitian ini juga dihitung validitas instrumentes tersebut Pada kelompok eksperimen 1 dikenai variabel perlakuan pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik pemetaan pikiran dalam jangka waktu lima pertemuan. Kelompok eksperimen 2 dikenai perlakuan pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik peniruan model dalam jangka waktu yang sama dengan kelompok eksperimen 1. Selanjutnya dua kelompok itu dikenai pengukuran yang sama. Perbedaan yang timbul dianggap bersumber dari variabel perlakuan. Selain hal itu, peneliti juga memberikan pre-test yaitu tes penjajagan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai penentuan kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kemampuan awal siswa itu dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan post-test untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Hasil tes awal dan tes akhir dinilai oleh penilai I dan penilai II, kemudian kedua nilai yang diperoleh dijumlahkan, dan dibagi dua untuk menentukan nilai akhir siswa. Untuk menghitung perbedaan kemampuan menulis pada kedua kelompok tersebut digunakan perhitungan t-test paired samples dengan taraf signifikasi α = 0,05. Dengan demikian, perbedaan skor yang timbul antara post-test pada 98 kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 benar-benar bersumber dari perbedaan perlakuan. Perhitungan kompetensi menulis dapat dilihat dari aspek- aspek menulis yang terdiri atas hubungan antara topik dengan isi, hubungan antarkalimat dalam paragraf, struktur kalimat, EYD, diksi, serta dalamnya pencitraan indra sebagai salah satu ciri karangan deskripsi. Yang dicari dalam penelitian ini adalah perbandingan antara pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik pemetaan pikiran dan pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik peniruan model. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. E O1 Xe O2 P O1 Xp O2 Keterangan E : kelompok eksperimen 1 P : kelompok eksperimen 2 pembanding O1 : tes awal O2 : tes akhir Xe : perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen 1 yaitu pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik pemetaan pikiran Xp perlakuan yang diberikan kepada kelompok pembandingkelompok eksperimen 2 yaitu pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik peniruan model. 99 Pola tersebut dapat diperjelas dengan desain penelitian seperti dalam gambar berikut. X1 ---------------------------- Y1 X2 ---------------------------- Y2 Keterangan X1 = Pembelajaran dengan teknik pemetaan pikiran Y1 = Hasil dari pembelajaran dengan pemetaan pikiran X2 = Pembelajaran dengan teknik peniruan model Y2 = Hasil dari pembelajaran dengan peniruan model

3.2 Variabel Penelitian