Hipotesis KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS,

92 Pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik peniruan model terkesan lebih bermakna karena siswa dapat secara langsung dihadapkan pada contoh konkrit yaitu contoh berupa karangan paragraf deskripsi. Dengan peniruan model, siswa lebih cepat memahami modelcontohmaster, sehingga kesulitan siswa terhadap menulis dapat teratasi. Dengan peniruan model siswa dapat menuangkan idegagasannya ke dalam paragraf dengan menirumencontoh model yang sudah ada. Dengan teknik peniruan model siswa dapat pula berlatih secara berulang dengan cara meniru gaya penulisan, teknik, ataupun cara penulisan seperti yang diterapkan dalam model. Latihan secara berulang ini dapat membantu guru untuk mengetahui perkembangan belajar siswa dalam menulis deskripsi. Selain hal itu, dengan teknik peniruan model, siswa yang semula merasa pesimis untuk menulis dapat terbantu sehingga siswa tidak merasa terbebani oleh permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan menulis. Peniruan model dapat membantu siswa secara langsung dalam berlatih menulis sehingga kompetensi menulis siswa dapat meningkat.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoretis dan kerangka berpikir tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut. 1 Penggunaan teknik pemetaan pikiran dan peniruan model dapat meningkatkan kompetensi menulis deskripsi siswa SMA. 93 2 Ada perbedaan kompetensi menulis yang signifikan antara pembelajaran dengan teknik pemetaan pikiran dan teknik peniruan model dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa SMA. 3 Pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik pemetaan pikiran lebih efektif daripada pembelajaran menulis dengan teknik peniruan model. Dengan pemetaan pikiran siswa dapat terangsang untuk menuangkan gagasan melalui tulisan. Bentuk rangsangan berupa gambar maupun grafis dapat menumbuhkan ide atau gagasan sehingga siswa merasa lebih mudah untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Rangsangan berupa kata-kata kunci dapat mempercepat cara kerja otak, sehingga gagasan dapat tertuang secara sistematis. Hipotesis statistiknya adalah, Ho : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kompetensi siswa dalam menulis deskripsi antara yang diajar dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran dan yang diajar dengan teknik peniruan model. Ha : Terdapat perbedaan peningkatan kompetensi siswa dalam menulis deskripsi antara yang diajar dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran dan yang diajar dengan teknik peniruan model. 94

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang bertujuan memperoleh data yang diperlukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknik pemetaan pikiran dan peniruan model dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa SMA. Penelitian ini dilakukan dengan menciptakan suatu perlakuan yang berfungsi sebagai variabel bebas yang sengaja diadakan pada suatu objek untuk diketahui pengaruh atau akibatnya dalam bentuk variabel terikat yang muncul karena perlakuan itu. Peneliti mencari kemungkinan hubungan sebab akibat melalui pemanipulasian variabel independen dan pengujian perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tersebut. Penelitian eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah eksperimen sederhana. Hal ini dilakukan, mengingat keterbatasan peneliti dan atas dasar pertimbangan bahwa eksperimen sederhana lebih mudah dilaksanakan, data- data yang diperoleh lebih cepat dianalisis, serta membutuhkan biaya yang lebih ringan. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design pretest-posttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen 1