Tahap Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Kelompok

Penyelenggaraan layanan Bimbingan Kelompok haruslah menerapkan beberapa asas di atas. Semua yang terlibat dalam kegiatan layanan Bimbingan Kelompok, diharapkan dapat mendukung penerapan asas tersebut. Asas-asas tersebut menjadi tumpuan dalam berkegiatan agar berlangsung efektif dan sesuai dengan apa yang menjadi harapan bersama.

2.3.6 Tahap Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Kelompok

Penyelenggaraan layanan Bimbingan Kelompok terdapat beberapa tahap yang harus dilalui. Menurut Tohirin 2008: 176-177 layanan Bimbingan Kelompok menempuh tahap-tahap kegiatan sebagai berikut: 1 Perencanaan yang mencakup kegiatan mengidentifikasi topik yang akan dibahas dalam layanan Bimbingan Kelompok, membentuk kelompok, menyusun jadwal kegiatan, menetapkan prosedur layanan, menetapkan fasilitas layanan dan menyiapkan kelengkapan administrasi. 2 Pelaksanaan yang mencakup kegiatan mengkomunikasikan rencana layanan Bimbingan Kelompok, mengorganisasikan kegiatan layanan Bimbingan Kelompok dan menyelenggarakan layanan Bimbingan Kelompok melalui tahap-tahap: a pembentukan, b peralihan, c kegiatan dan d pengakhiran. 3 Evaluasi yang mencakup kegiatan menetapkan materi evaluasi apa yang akan dievaluasi, menetapkan prosedur dan standar evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengoptimalisasikan instrumen evaluasi dan mengolah hasil aplikasi instrumen. 4 Analisis hasil evaluasi yang mencakup kegiatan menetapkan norma atau standar analisis, melakukan analisis dan menafsirkan hasil analisis. 5 Tindak lanjut yang mencakup kegiatan menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak yang terkait dan melaksanakan rencana tindak lanjut. 6 Laporan yang mencakup kegiatan menyusun laporan, menyampaikan laporan kepada pihak-pihak yang terkait dan mendokumentasikan laporan layanan. Layanan Bimbingan Kelompok diselenggarakan melalui empat tahap kegiatan. Tahap-tahap kegiatan layanan Bimbingan Kelompok yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Rancangan Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok No. Komponen Kegiatan yang akan dilakukan Deskripsi Pelaksanaan 1 Pembentukan 1. Mengucapkan salam 2. Mengucapkan terima kasih 3. Mengawali dengan berdoa 4. Memperkenalkan diri secara terbuka 5. Menjelaskan tentang layanan Bimbingan Kelompok 6. Menjelaskan peranan- nya sebagai pemimpin kelompok 7. Mengungkapkan maksud dan tujuan layanan Bimbingan Kelompok 1. Pemimpin kelompok mengucapkan salam sebagai awal kegiatan 2. Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas kehadiran anggota kelompok dan ketersediaannya mengikuti kegiatan layanan Bimbingan Kelompok 3. Pemimpin kelompok memimpin berdoa supaya kegiatan layanan Bimbingan Kelompok berjalan dengan lancar 4. Pemimpin kelompok memperkenalkan diri tentang identitasnya 5. Pemimpin kelompok menjelaskan pengerti- an layanan Bimbingan Kelompok yaitu suatu kegiatan yang mem- bahas tentang topik- topik tertentu yang bersifat umum dan menjadi kepedulian bersama 6. Pemimpin kelompok menjelaskan peranan- nya sebagai pengatur jalannya kegiatan layanan Bimbingan Kelompok 7. Pemimpin kelompok mengungkapkan mak- sud dan tujuan layanan Bimbingan Kelompok yaitu untuk mem- bangun sosialisasi dan komunikasi antara 8. Menyampaikan asas- asas layanan Bim- bingan Kelompok 9. Mengadakan kontrak waktu 10. Permainan dinamika kelompok sesama anggota, me- nambah wawasan serta pemahaman anggota terhadap suatu topik tertentu 8. Pemimpin kelompok menyampaikan asas- asas layanan Bimbing- an Kelompok yaitu asas kesukarelaan, kegiatan, keterbukaan, kekinian, kenormatifan dan keahlian 9. Pemimpin kelompok mengadakan kontrak waktu kurang lebih 45- 60 menit setiap kali pertemuan 10. Pemimpin kelompok mengadakan permain- an agar lebih santai dan terbangunnya dinamika kelompok 2 Peralihan 1. Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap selanjut- nya 2. Menjelaskan peranan anggota kelompok 3. Menanyakan kesiapan anggota kelompok menjalani kegiatan selanjutnya 4. Menanyakan suasana hati dan perasaan anggota kelompok 1. Pemimpin kelompok menjelaskan tentang kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan 2. Pemimpin kelompok menjelaskan peranan anggota kelompok bahwa mereka harus mampu mengeluarkan pendapat serta mampu mendengarkan pendapat orang lain 3. Pemimpin kelompok menanyakan apakah anggota kelompok sudah siap mengikuti kegiatan selanjutnya 4. Pemimpin kelompok menanyakan untuk mengetahui perasaan anggota kelompok apakah masih tegang atau sudah rileks 3 Kegiatan 1. Mengemukakan topik yang akan dibahas 2. Membahas secara tuntas dan mendalam akan topik yang telah disepakati 3. Diskusi tanya jawab 4. Memberikan kesem- patan kepada peserta agar menyampaikan pendapatnya 5. Memperhatikan dan mendengarkan secara aktif, khususnya memperhatikan masalah yang apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana kelompok 6. Memberikan penguatan 1. Pemimpin kelompok menjelaskan topik yang akan dibahas pada kegiatan ini adalah meningkatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan 2. Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok membahas topik tentang meningkatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan secara tuntas 3. Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok mendiskusi- kan topik tersebut 4. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mengemukakan pen- dapat tentang topik yang telah dibahas 5. Pemimpin kelompok mengatur suasana kegiatan dan meman- tau apakah semua anggota sudah menge- luarkan pendapat tentang topik tersebut 6. Pemimpin kelompok memberikan penguatan bagi anggota kelompok yang sudah memberi- kan pendapat 4 Pengakhiran 1. Mengemukakan bah- wa kegiatan akan se- gera berakhir 2. Mengemukakan hasil dari kegiatan dan ke- simpulan 1. Pemimpin kelompok menyampaikan bahwa kegiatan layanan Bimbingan Kelompok akan segera diakhiri 2. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan hasil dan kesimpulan ten- 3. Mengharapkan agar apa yang diperoleh dari kegiatan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari 4. Meminta anggota ke- lompok mengungkap- kan kesan dan pesan 5. Mengucapkan terima kasih 6. Mengakhiri kegiatan dengan berdoa 7. Mengucapkan salam dan berjabat tangan tang topik yang di- bahas 3. Pemimpin kelompok mengemukakan harap- an agar anggota kelom- pok mampu mening- katkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan 4. Pemimpin kelompok meminta anggota ke- lompok untuk meng- ungkapkan pesan dan kesan setelah meng- ikuti kegiatan Bim- bingan Kelompok 5. Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok atas parti- sipasinya mengikuti kegiatan layanan Bimbingan Kelompok 6. Pemimpin kelompok mengakhiri kegiatan dengan berdoa 7. Pemimpin kelompok mengucapkan salam perpisahan dan ber- jabatan tangan dengan anggota kelompok Tahap penyelenggaraan layanan Bimbingan Kelompok di atas merupakan suatu tahapan yang sistematis. Tahapan tersebut harus dilakukan secara berurutan tanpa meninggalkan salah satu dari tahapan tersebut. Setiap tahapan menjadi penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan layanan Bimbingan Konseling. Oleh karena itu, diharapkan persiapan yang matang dan profesionalitas pemimpin kelompok dalam mengorganisasi setiap tahapan. 2.4 Eksistensi Bimbingan dan Konseling Terhadap Peminatan Siswa dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pengembangan Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan di dalamnya terdapat perubahan program yang berkaitan langsung dengan layanan Bimbingan dan Konseling adalah peminatan siswa. Peminatan siswa dimaknai sebagai fasilitas bagi perkembangan siswa agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga mencapai perkembangan optimal. Tercapainya perkembangan optimal diharapkan siswa mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Peminatan siswa merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh siswa dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Bimbingan dan Konseling dalam konteks ini membantu siswa untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan Konseling membantu siswa mencapai perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupannya serta menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Di samping itu juga membantu individu dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan. Gambar 2.2 Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Keberhasilan proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional melibatkan manajemen, pembelajaran, serta Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan yang memposisikan kemampuan siswa untuk mengeksplorasi, memilih, berusaha meraih, dan mempertahankan karir yang ditumbuh-kembangkan secara komplementer oleh guru Bimbingan dan Konseling dan oleh guru mata pelajaran dalam setting pendidikan. Peminatan siswa yang difasilitasi oleh Bimbingan dan Konseling, tidak berakhir pada penetapan pilihan dan keputusan bidang keahlian yang dipilih siswa, melainkan harus diikuti layanan pembelajaran yang mendidik, aksesibilitas perkembangan yang luas dan penyiapan lingkungan perkembangan belajar yang mendukung. 2.5 Meningkatkan Minat Terhadap Jurusan Teknik Gambar Bangunan Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Minat terhadap jurusan adalah ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan secara lebih atau terlibat secara langsung terhadap suatu hal untuk memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan keinginannya, serta bersifat tidak permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah sesuai dengan adanya kebutuhan pada seseorang tersebut. Minat terhadap jurusan yang berkembang dalam diri seseorang merupakan akumulasi minat yang berkembang, sejalan dengan pengalaman, sikap dan keinginannya. Beberapa ahli berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Misalnya seseorang menaruh minat pada bidang arsitektur, sebelum mengajarkan cara membuat sketsa bangunan terlebih dahulu diberikan informasi mengenai peluang kerjanya untuk menarik perhatian, kemudian sedikit demi sedikit diarahkan ke materi yang akan diberikan. Selain memanfaatkan minat yang telah ada, menurut Taner Taner sebagaimana dikutip oleh Slameto 2010: 181 “dapat pula dengan usaha membentuk minat-minat baru pada diri individu. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada individu mengenai hubungan antara suatu bahan materi yang akan diberikan dengan bahan materi yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi individu di masa yang akan datang.” Menurut Slameto 2010: 181, “cara lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat yaitu dengan memakai intensif dalam usaha mencapai tujuan.” Intensif merupakan alat yang dipakai untuk mempersuasi seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan baik. Intensif yang diberikan berupa informasi yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan seseorang. Pemberian intensif diharapkan akan membangkitkan minat terhadap suatu subjek, dalam hal ini yaitu jurusan Teknik Gambar Bangunan. Layanan Bimbingan Kelompok diartikan sebagai suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal, mampu menyusun rencana, membuat keputusan yang tepat, serta untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya dalam menunjang terbentuknya perilaku yang lebih efektif. Sebagai makhluk pribadi dan sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain. Manusia merasa senang apabila dapat membantu orang lain dan merasa aman apabila berada dalam kelompoknya. Layanan Bimbingan Kelompok memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk berinteraksi antarpribadi yang khas. Memanfaatkan interaksi sosial yang intensif dan dinamis selama pelaksanaan layanan, apa yang menjadi tujuan layanan sesuai dengan kebutuhan individu anggota kelompok dapat tercapai dengan baik. Bagi peserta, layanan Bimbingan Kelompok dapat bermanfaat sekali karena melalui interaksi dengan semua anggota kelompok, mereka dapat memenuhi beberapa kebutuhan psikologis, seperti kebutuhan untuk bertukar pikiran, berbagi perasaan, dan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri. Siswa yang telah memilih jurusan Teknik Gambar Bangunan adalah mereka telah mempunyai minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan, hal tersebut merupakan minat awal yang telah ada pada siswa. Penyebab menurunnya minat beberapa siswa terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan adalah pengaruh beberapa faktor. Minat seseorang bersifat fluktuatif dan berubah-ubah. Berdasarkan pendapat dari Slameto diatas, minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan yang telah ada sebelumnya. Menurut Munandir 1996: 146 “mempelajari minat individu penting dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah.” Minat individu berkaitan dengan bidang Bimbingan dan Konseling, yaitu bidang karir. Upaya dalam meningkatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan dapat melalui layanan Bimbingan Kelompok dengan menekankan pada fungsi pemahaman dan pengembangan bidang karir yang di dalamnya termasuk minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan. Sesuai dengan ciri khas SMK yang menekankan pengembangan keterampilan kejuruan bagi siswanya, menurut Prayitno 1997: 69 “bidang bimbingan karir di SMK lebih diwarnai oleh pelayanan bagi pengembangan keterampilan kejuruan dan aplikasinya dalam dunia kerja di masyarakat sesuai minat yang ada.” Prayitno lebih lanjut lagi menjelaskan bidang bimbingan karir dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut: 1 Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir dan pilihan kejuruan. 2 Pemantapan dalam cita-cita karir dan kejuruan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan. 3 Pemantapan dalam sikap positif dan obyektif terhadap pilihan kejuruan. 4 Orientasi terhadap usaha memperoleh penghasilan untuk kebutuhan hidup. 5 Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia kerja, jenis-jenis pekerjaan tertentu serta latihan kerja sesuai dengan karir dan kejuruan yang dipilihnya. 6 Pengembangan dan pemantapan keterampilan kejuruan. 7 Orientasi pendidikan dan pekerjaan berkenaan dengan pendidikan tambahan atau lebih tinggi sesuai dengan pilihan karir atau kejuruan. 8 Pelayanan kepada tamatan untuk mencari pekerjaan atau menyelenggarakan usaha mandiri. Informasi yang diberikan dalam layanan Bimbingan Kelompok ini merupakan informasi yang berhubungan dengan aspek minat yang akan dikembangkan. Menurut Prayitno 1997: 79-80, materi umum layanan Bimbingan Kelompok di Sekolah Menengah Kejuruan SMK meliputi: 1 Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat. 2 Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya termasuk perbedaan individu, sosial dan budaya serta permasalahannya. 3 Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik dan peristiwa yang terjadi di masyarakat serta pengendaliannyapemecahannya. 4 Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif untuk belajar dan kegiatan sehari-hari serta waktu senggang. 5 Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan keputusan dan berbagai konsekuensinya. 6 Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, pemahaman hasil belajar, timbulnya kegagalan belajar dan cara-cara penanggulangannya termasuk Ujian Akhir Semester, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Nasional. 7 Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif. 8 Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karir serta perencanaan masa depan. 9 Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki jurusanprogram studi dan pendidikan lanjutan. Layanan Bimbingan Kelompok yang akan diselenggarakan merupakan layanan Bimbingan Kelompok topik tugas, yaitu topik yang akan dibahas berasal dari pemimpin kelompok yaitu peneliti sendiri, sehingga tujuan dari layanan Bimbingan Kelompok dapat tercapai. Peneliti berasumsi bahwa layanan Bimbingan Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan pada siswa kelas X 1 SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 20132014. Kegiatan layanan Bimbingan Kelompok ini akan diisi dengan pemberian informasi mengenai jurusan Teknik Gambar Bangunan untuk mengembangkan aspek sikap umum, preferensi, kesadaran spesifik, kesenangan personal, adanya kepentingan atau signifikansi personal dan partisipasi. Pemberian materi tersebut diharapkan dapat membangkitkan minat peserta layanan sehingga minatnya terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan meningkat.

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Sugiyono 2010: 96 merupakan “jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.” Arikunto 2006: 71 menjelaskan hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan kebenaran yang masih lemah. Penelitian ini di dalamnya terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas Layanan Bimbingan Kelompok dan variabel terikat Minat Terhadap Jurusan. Peneliti memberikan perlakuan berupa layanan Bimbingan Kelompok untuk meningkatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan yaitu: 1 : Layanan Bimbingan Kelompok mempengaruhi peningkatan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan pada siswa kelas X 1 SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 20132014. 2 : Layanan Bimbingan Kelompok tidak mempengaruhi peningkatan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan pada siswa kelas X 1 SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 20132014. H H 1

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X 4 SMA NEGERI 11 SEMARANG

1 6 170

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 18 176

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PROGRAM KEAHLIAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2012 2013

0 10 344

Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X SMK NEGERI 1 Jambu

4 20 241

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA DI KELAS X SMK NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2016-2017.

0 2 27

PENERAPAN MODEL PAKEM (PARTISIPATIF, AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN) PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2013 / 2014.

0 2 52

MENINGKATKAN SIKAP JUJUR MELALUI PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SELESAI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 25

MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURSHIP) MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PADA SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 29

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 43

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 176