Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Prosiding Seminar Nasional Peran Geograf dalam Pengembangan Wilayah Perdesaan di Indonesia sebagai Implementasi UU No. 23 Tahun 2014, Malang, 9 Mei 2015 37 | Supriyanto berdayaan masyarakat tersebut: a dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kebebasan freedom yaitu untuk bebas mengemuka- kan pendapat, bebas dari kelaparan, kebodohan, dan kesakitan, b dapat menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan mem- peroleh barang dan jasa yang mereka perlukan, dan c dapat melibatkan masyarakat berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, berkaitan dengan konsep pemberdayaan masya- rakat, Suryono menyatakan bahwa inti dari pemberdayaan meliputi 3 tiga hal, yaitu: pengembangan enabling, mem- perkuat potensi atau daya empowering, dan terciptanya kemandirian autonomy. Hal tersebut berarti bahwa pem- berdayaan tidak saja terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki ke- mampuan, akan tetapi juga bias terjadi pada masyarakat yang memiliki daya yang masih terbatas, dan dapat dikembangkan hingga mencapai keman- dirian. Sedangkan pemberdayaan eko- nomi masyarakat pesisir menurut Supriyanto19 adalah usaha orang-orang pesisir menganalisis kondisi ekonomi yang dialami, menentukan kebutuhan ekonominya dan oportunitas yang tidak terpenuhi, memutuskan apa yang bisa dan harus dilakukan untuk mengem- bangkan kondisi ekonomi dalam ling- kungannya, lalu bergerak bersama mencapai kesepakatan tujuan dan sasaran ekonomi. Pemberdayaan ekonomi masya- rakat pesisir adalah bagian tak terpisah- kan dari pemberdayaan ekonomi komunitas secara keseluruhan. Karena itu teori yang dapat digunakan untuk mem- bantu memberikan alur pikir adalah teori ekonomi pembangunan, teori pem- bangunan ekonomi komunitas dan secara lebih spesifik adalah teori pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Bagian ini akan mengemukakan secara berturut-turut mengenai pembangunan sektor ekonomi, pembangunan ekonomi komunitas, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

1. Pembangunan Sektor Ekonomi.

Todaro, menyatakan bahwa ke- berhasilan pembangunan ekonomi di- tunjukan dengan tiga nilai pokok, yaitu: ”pertama: berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, kedua: meningkatnya rasa harga diri masyarakat sebagai manusia, ketiga: meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih, sebagai bagian dari hak asasi manusia”. Hasil dari pembangunan ekonomi adalah meningkatnya pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai dengan perbaikan sistem kelembagaan ekonomi yang ada. Peningkatan pendapatan riil yang telah dicapai oleh suatu kelompok masyarakat, belumlah serta –merta me- Prosiding Seminar Nasional Peran Geograf dalam Pengembangan Wilayah Perdesaan di Indonesia sebagai Implementasi UU No. 23 Tahun 2014, Malang, 9 Mei 2015 38 | Supriyanto nunjukkan peningkatan pendapatan masyarakat secara menyeluruh. Ke- berhasilan pembangunan di satu sektor, juga belum tentu menggambarkan keberhasilan di sektor yang lain. Sebagai contoh, ketika pemerintah mengumum- kan tingkat pertumbuhan ekonomi rata – rata per tahun 6 persen, bukan berarti angka kemiskinan terus dapat ditekan. Karena itu pembangunan ekonomi dalam satu sisi, harus juga dibarengi dengan pembangunan lembaga ekonomi yang ada, termasuk juga lembaga ekonomi masyarakat. Belakangan muncul kesadaran baik dikalangan para ekonom, maupun para ahli ilmu yang lain akan perlunya konsep pembangunan ekonomi yang lebih komprehensif. Konsep pem- bangunan yang tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan riil, tetapi juga dapat menyelesaikan berbagai akar kemiskinan, memberikan pemerataan pendapatan pada semua masyarakat. Para ahli ekonomi sadar sepenuhnya bahwa usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat juga terkait dengan kebijakan pemerintah, kultur masyarakat setempat, kondisi politik, pasar dan kondisi sosial geografis masyarakat. Karena itu konsep pembangunan masyarakat menjadi salah satu pilihan dalam menyelesaikan berbagai masalah pembangunan eko- nomi. Para ahli menyebut konsep pembangunan ini sebagai pembangunan ekonomi berbasis komunitas masyarakat setempat. Dari sisi inilah maka peran geografi sosial turut menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi.

2. Pembangunan Ekonomi Komunitas.

Pembangunan ekonomi komunitas adalah pembangunan ekonomi yang secara khusus dilakukan terhadap komunitas masyarakat tertentu. Pem- bangunan ekonomi komunitas dilakukan karena pertimbangan keunikan budaya, tradisi, kebiasaan, kondisi geografis dan latar belakang kultural lainya yang ada dalam masyarakat tertentu. Misalnya masyarakat terisolir, masyarakat miskin kota, sub suku bangsa yang masih hidup dibawah standar hidup masyarakat sekitarnya, dan sejenisnya. Pembangunan ekonomi komunitas dilakukan karena banyak pihak merasa bahwa program pembangunan yang dilakukan oleh agent pembangunan pemerintah belum mampu secara efektif berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi pada komunitas masyarakat unik tersebut. Ketidakefektifan jangkauan pembangunan ini disebabkan karena berbagai asumsi yang umumnya berlaku pada masyarakat, tidak berlaku pada komunitas masyarakat ini. Shafer menyatakan bahwa ”pem- bangunan ekonomi masyarakat terjadi ketika orang dalam suatu masyarakat menganalisis kondisi ekonomi dalam masyarakat tersebut, menentukan kebutuhan ekonominya dan oportunitas yang tidak terpenuhi, memutuskan apa yang bisa dan harus dilakukan untuk mengembangkan kondisi ekonomi dalam