Edwin Tjahjadi Proseeding seminar perdesaan

Prosiding Seminar Nasional Peran Geograf dalam Pengembangan Wilayah Perdesaan di Indonesia sebagai Implementasi UU No. 23 Tahun 2014, Malang, 9 Mei 2015 64 |

M. Edwin Tjahjadi

LATAR BELAKANG Pemanfaatan sumber daya alam adalah isu hangat dalam seluruh kegiatan pembangunan karena berkaitan dengan tata kelola dan pemanfaatan optimal sumber daya alam agar dapat men- ciptakan keseimbangan bagi seluruh masyarakat dan lingkungan hidup. Masyarakat desa pedesaan membu- tuhkan suatu arahan kebijakan pem- bangunan yang tepat guna mendaya- gunakan sumber daya alam terbarukan ataupun non-terbarukan secara optimal, rasional dan efisien; serta meningkatkan kepekaan kepada masyarakat akan prinsip-prinsip pembangunan berkelan- jutan dan kearifan lokal akan kelestarian lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dapat dimaksimalkan apabila potensi sumber daya alam dan potensi rawan bencana dapat dipetakan dan diidentifikasi dengan baik. Bencana tanah longsor tidak terjadi begitu saja. Longsor selalu didahului dan disertai dengan pergerakan massa tanah yang berupa rayapan creep, runtuhan batuan rock fall dan aliran lumpur mud flow dalam volume yang relatif besar Anwar, 2003; dan Suripin, 2002. Massa tanah yang bergerak dalam longsor selalu merupakan massa tanah yang besar maka seringkali kejadian tanah longsor akan membawa korban, berupa kerusakan lingkungan, lahan pertanian, permuki- man dan infrastruktur serta harta bahkan hilangnya nyawa manusia. Karena dampak longsor dapat merusak keseim- bangan tata guna lahan di suatu kawasan, pemantauan dan pemetaan yang cepat, ekonomis namun akurat mutlak di- perlukan untuk dapat mengantisipasi datangnya bencana dan keuntungan lainnya adalah inventarisasi sumber daya alam dapat dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan teknologi pemetaan cepat kawasan untuk inventarisasi sumber daya alam pedesaan beserta identifikasi kawasan berpotensi longsor. Pemetaan cepat dilakukan dengan menggunakan pesawat nir-awak yang dilengkapi dengan kamera. Pemotretn udara dilaku- kan secara periodik dengan pesawat ini, kemudian foto-foto udara kawasan yang didapat diproses lebih lanjut secara fotogrametri untuk mendapatkan model permukaan dijital. Model ini selanjutnya diolah dengan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis SIG untuk di- jadikan peta inventarisasi sumberdaya alam dan kawasan potensi longsor. METODE PENULISAN Penelitian pemetaan cepat ini di- laksanakan di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pemilihan sebelumnya Tjahjadi, 2014 bahwa lokasi Desa Gading Kulon kecamatan Dau merupa- kan daerah yang paling berpotensial terjadinya tanah longsor landslide karena juga termasuk daerah lereng pegunungan putri tidur. Dalam penentuan lokasi ini, Prosiding Seminar Nasional Peran Geograf dalam Pengembangan Wilayah Perdesaan di Indonesia sebagai Implementasi UU No. 23 Tahun 2014, Malang, 9 Mei 2015 65 |

M. Edwin Tjahjadi