Pembuatan Keputusan Konsep Shafer dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Prosiding Seminar Nasional Peran Geograf dalam Pengembangan Wilayah Perdesaan di Indonesia sebagai Implementasi UU No. 23 Tahun 2014,
Malang, 9 Mei 2015
58 |
Supriyanto
FAKTOR PENENTU KEGIATAN TUJUAN
Gambar 4 : Konsep Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pem- bahasan diatas, maka kesimpulan artikel
ini adalah: a.
Faktor penentu keberhasilan dalam pemberdayaan masyarakat pesisir
adalah 1 lingkungan geografis, 2 bahan baku, 3 pasar, 4 peraturan
atau perundangan yang berlaku, 5 masyarakat
dan budaya,
6 pengambil keputusan atau pemerin-
tah dan 7 politik local seperti digambarkan Shaffer dalam diagram
bintang. Faktor factor ini perlu dianalisis untuk merumuskan model
yang paling cocok dalam pem- berdayaan
ekonomi yang
akan dilakukan
terhadap masyarakat
pesisir. b.
Apapun model kegiatan pem- berdayaan ekonomi yang dilakukan
pada masyarakat miskin di daerah pesisir hendaknya dapat membuat
masyarakat mandiri dalam memenu- hi 1 kebutuhan dasar, seperti
pangan, sandang, perumahan dan keamanan, 2 kesempatan mem-
peroleh produk jasa seperti kesehatan
Lingkungan Geografis
Bahan Baku Pasar
Peraturan Masyarakat
Budaya Pengambil
Keputusan
Politik Lokal Pember-
dayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
Kesempatan Kerja Produktif
Kesempatan memperoleh
Produk Jasa
Partisipasi Pengambilan
keputusan Jaringan
Ekonomi Luas Terpenuhi
Kebutuhan Dasar
Model Koperasi Serba
Usaha atau multi Jasa
Masyarakat Pesisir yang Cerdas, produktif, sejahtera dan Mandiri untuk Memperkuat Struktur Ekonomi Nasional
Prosiding Seminar Nasional Peran Geograf dalam Pengembangan Wilayah Perdesaan di Indonesia sebagai Implementasi UU No. 23 Tahun 2014,
Malang, 9 Mei 2015
59 |
Supriyanto
dan pendidikan, 3 kesempatan melakukan pekerjaan yang produktif,
sehingga dapat meningkatkan pen- dapatan dan kesejahteraanya, 4
memperoleh jaringan ekonomi yang semakin luas terutama akses modal
dan pasar produk, 5 meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pe-
ngambilan keputusan yang menyang- kut hajat hidupnya.
c. Salah satu konsep model yang
ditawarkan adalah model pemberda- yaan ekonomi masyarakat pesisir
melalui koperasi serba usaha, yang dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan seperti konsumsi, ke- butuhan pinjaman modal usaha
dengan system yang luwes misalnya tanpa jaminan seperti di Bangladesh,
kebutuhan memasarkan produk dan fasilitas yang dapat membantu warga
miskin pesisir melakukan aktivitas produktif seperti pendidikan dan
pelatihan usaha praktis yang bersifat teknis.
d. Diluar konsep model yang ditawar-
kan, berdasarkan hasil penelitian terdahulu, masih dibutuhkan model
yang terus diperbaiki dan disesuai- kan dengan kebutuhan masyarakat
setempat. Karena model pemberda- yaan ekonomi yang paling tepat bagi
masyarakat miskin termasuk masya- rakat pesisir adalah model yang
dibuat, dikembangkan dan dilaksana- kan sendiri oleh masyarakat secara
mandiri. e.
Khusus pada aspek geografi sosial, berdasarkan kajian dan penelitian
terdahulu, maka model pemberdaya- an ekonomi masyarakat local perlu
benar-benar
disesuaikan dengan
kondisi geografis masyarakat local yang
masih sangat
tergantung dengan alam dan lingkungan tempat
tinggal.