20 yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dicium oleh penulis tentang objek yang
dimaksuddilukiskan tersebut tanpa harus melihat atau merasakannya secara langsung.
Dalam penelitian ini, siswa diberi kebabasan untuk menulis karangan deskripsi sesuai dengan tema ataupun objek yang disediakan oleh guru. Siswa
mengembangkan karangan sesuai dengan yang mereka amati sehingga sejelas dan selengkap mungkin sehingga pembaca dapat solah-olah ikut langsung
mengamati objek.
2. Jenis-Jenis Deskripsi
Menurut Sabarti Akhadiah 1991: 131 deskripsi ada dua jenis, yaitu 1 deskripsi tempat, merupakan penggambaran suatu tempat. Tempat merupakan
gelanggang berlangsungnya peristiwa-peristiwa. Sebuah kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat.
Menurut Gorys Keraf 1981: 136 cara-cara yang baik dalam deskripsi tempat harus memperhatikan hal-hal berikut: a Suasana hati, pengarang harus
menetapkan suasana hati manakah yang paling menonjol untuk dijadikan landasan, b penulis deskripsi harus mampu memilih detail-detail yang relevan
untuk menggambarkan suasana hati, c pengarang dituntut pula mampu menetapkan urutan yang paling baik dalam menampilkan detai-detail yang
dipilih. 2 Deskripsi orang, menggambarkan kekomplekan manusia yang tidak
hanya didukung oleh struktur anatomi dan morpologi tubuh, tetapi juga memiliki jiwa akal dan budi, akan menyulitkan seseorang melahirkan deskripsi
21 yang memuaskan. Untuk membuat deskripsi orangtokoh maka harus
mengetahui ciri utama kepribadian sang tokoh. Misal mengenai tingkah laku, bentuk tubuh, watak, penampilan, dan sebagainya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan jenis-jenis deskripsi ada 2 yaitu deskripsi tempat dan deskripsi orang. Deskripsi tempat merupakan
penggambaran suatu tempat yang digambarkan secara detail meliputi suasana tempat, latar tempat, maupun hal-hal lain yang merupakan ciri tempat yang
diamati. Deskripsi orang merupakan penggambaran orangtokoh meliputi ciri fisik, tingkah laku, penampilan, maupun ciri lain yang menggambarkan orang
yang dideskripsikan. Dalam penelitian ini, siswa diminta mendeskripsikan diorama suatu
tempat sehingga termasuk jenis deskripsi tempat. Diorama yang dideskripsikan siswa adalah berupa miniatur sebuah hutan, pedesaan, dan perkotaan. Siswa
diberi kebebasan mendiskripsikan sesuai dengan pengamatan mereka terhadap objek secara detail.
3. Langkah-Langkah Menulis Karangan Deskripsi
Deskripsi merupakan sebuah tulisan yang berusaha menggambarkan sesuatu sejelas mungkin. Karena itu deskripsi selalu dimulai dengan
pengamatan. Siswa dilatih melakukan pengamatan sedetail mungkin. Menurut Sabarti Akhadiah 1991: 97 langkah-langkah menulis karangan deskripsi
adalah sebagai berikut : “1 tentukan dulu objek yang akan dideskripsikan. 2
Siswa diajak mengamati obyek yang telah ditentukan. 3 kemudian suruhlah siswa mendeskripsikan
hasil pengamatannya tersebut.”
22 Masnur Muslich 2007: 3 juga memaparkan langkah-langkah menulis
karangan deskripsi sebagai berikut: ”1 tentukan objek atau tema yang akan
dideskripsikan, 2 tentukan tujuan, 3 tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan, 4 susunlah aspek-aspek
tersebut ke dalam arutan yang baik, 5 apakah lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan, dan 6 mengembangkan kerangka menjadi deskripsi
.” Deskripsi termasuk salah satu bentuk tulisan yang menggambarkan suatu objek
sehingga pembaca seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan keadaan yang dilukiskan oleh penulis karangan deskripsi yang sukses.
Berdasarkan langkah-langkah menulis karangan deskripsi yang dipaparkan para ahli di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 menentukan
tema yang sesuai setelah memiliki gambaran tentang hal yang akan ditulis, 2 mengumpulkan bahan dan data dengan melakukan pengamatan, dalam menulis
karangan deskripsi tidak semua hal dari objek dirinci atau diceritakan akan tetapi harus dipilih halbagian yang akan dirinci, 3 membuat kerangka
karangan untuk
menata perincian
dengan fakta
yang logis,
penulispenggambaran keadaan dari suatu objek harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga tidak melihat unsur rekayasa, dan 4
mengembangkan kerangka menjadi karangan utuh dengan mencermati pemilihan dan pemakaian kata. Kata-kata yang digunakan dalam melukiskan
suatu objek dalam bentuk kalimat hendaklah dipilih dengan cermat sehingga kata-kata dalam yang digunakan penuh nilai-nilai sastra yang sudah dipahami.
23 Dalam penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan dalam menulis
karangan deskripsi adalah menentukan tema. Tema ditentukan sesuai dengan media diorama yang ditampilkan guru untuk diamati siswa. Selanjutnya
mengumpulkan bahan melalui pengamatan yang dilakukan siswa secara mandiri dan individu. Setelah melakukan pengamatan siswa membuat kerangka
karangan sesuai dengan hasil pengamatan untuk dikembangkan menjadi karangan utuh. Setelah kerangka selesai dibuat siswa mengembangkan menjadi
karangan utuh dengan memperhatikan pilihan kata, sistematikan penulisan, gramatika, dan ejaan.
F. Diorama sebagai Media Pembelajaran