Subjek dan Objek Penelitian Instrumen Penelitian

45 mengisi kolom-kolom pada lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan petunjuk pengisian. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat proses pembelajaran sehingga dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. d. Tahap 4: Refleksi Reflekting Tahap refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah melaksanakan tindakan. Kolaborasi antara guru dan peneliti sangat penting pada tahap ke-4 ini. Dalam tahap ini, guru melakukan evaluasi diri tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung kepada peneliti. Guru memberikan masukan-masukan apakah tindakan berjalan dengan baik dan bagian mana yang belum. Apabila masih ada kekurangan atau kelemahan yang terjadi pada tindakan, maka peneliti dan guru memperbaikinya dengan membuat perencanaan kembali pada siklus selanjutnya.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1 Kota Gede, Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016 yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Dipilihnya subjek dengan alasan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa masih rendah dibuktikan dengan nilai rata-rata menulis karangan deskripsi adalah 65. Adapun objek dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia khususnya dalam materi menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD N Rejowinangun 1 Kota Gede, Yogyakarta. 46

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dalam kelas IV SD N Rejowinangun 1 Tahun Ajaran 20152016, yang beralamat di Jl. Ki Penjawi No. 12 Kota Gede Yogyakarta. Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar SD N Rejowinangun 1 memfasilitasi kelas dengan berbagai fasilitas, antara lain papan tulis, white board , kapur tulis, spidol, meja dan kursi, Al-quran , dan beberapa LCD dan sound system yang digunakan secara bergantian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 20152016, yaitu pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2016. Waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia di kelas yaitu hari Senin jam pelajaran ke 2-3 atau pukul 07.35-08.45 WIB dan hari Selasa jam pelajaran ke 5-6 atau pukul 09.35-10.45 WIB.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus yang diawali dengan prasiklus. 1. Pratindakan Prasiklus Pada tahap ini peneliti bersama kolaborator dalam hal ini guru, menetapkan alternatif tindakan dalam upaya peningkatan keadaan dan kecakapan siswa dalam pembelajaran praktik menulis karangan deskripsi. Pertama mahasiswa peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran menulis 47 karangan deskripsi siswa kelas IV. Hal-hal yang didiskusikan menyangkut pelaksanaan pembelajaran praktik menulis karangan deskripsi. Dari hasil diskusi, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi, guru masih menggunakan metode tradisional. Guru hanya memberikan contoh dan menggunakan metode penugasan dalam pembelajaran praktik menulis karangan deskripsi. Selain berdiskusi dengan guru, peneliti juga melihat hasil dari pembelajaran menulis karangan deskripsi sebelumnya untuk mengetahui kecakapan awal siswa dalam praktik menulis karangan deskripsi. Setelah mengetahui pelaksanaan pembelajaran dan kecakapan siswa dalam menulis karangan deskripsi, guru dan peneliti merancang skenario pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media diorama yang dianggap efektif dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

2. Siklus I

a. Rencana Tindakan

Pada rencana tindakan siklus I, peneliti hanya bertindak sebagai pengamat dan guru sebagai pelaksana tindakan. Ada pun beberapa hal yang perlu dipersiapkan pada siklus I, antara lain: 1 Menyusun RPP RPP disusun sesuai dengan yang biasa digunakan oleh guru. RPP dibuat oleh peneliti dengan dikonsultasikan kepada guru kelas agar sesuai dengan yang biasa digunakan dan guru dapat menerapkannya dalam pembelajaran. 48 2 Menyiapkan media, alat, dan bahan untuk mendukung proses pembelajaran Media disiapkan oleh peneliti sebelum pelaksanaan tindakan. Sebelum digunakan dalam tindakan, media diujikan terlebih dahulu kepada dosen expert. Selanjutnya peneliti membawa media ke sekolah sehari sebelum pelaksanaan tindakan. 3 Menyusun lembar observasi Lembar observasi disusun sesuai dengan langkah-langkah menulis karangan deskripsi dan langkah-langkah dalam RPP. Observasi dilakukang dengan tujuan mengetahui seberapa besar kesesuaian aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan peran guru sangat vital karena sebagai pelaksana tindakan. Guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Mula-mula guru memberi pemahaman tentang karangan deskripsi, guru mengajak siswa berdiskusi apa saja yang harus dilakukan sebelum menulis, saat penulisan, dan setelah penulisan, serta tahap-tahap untuk menulis. Setelah selesai guru menjelaskan tentang media yang akan digunakan dalam materi menulis karangan deskripsi, yaitu media diorama. Guru menjelaskan tentang diorama yang digunakan dan langkah- langkah menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media tersebut. Kemudia siswa diajak untuk menulis karangan deskripsi dengan 49 memperhatikan cara penulisan dan tahap-tahap dalam penulisan lalu mempresentasikannya. c. Observasi Pada saat guru melakukan tindakan, mahasiswa sebagai peneliti hanya bertugas sebagai pengamat. Peneliti mengamati dengan seksama proses pembelajaran, perilaku siswa, dan reaksi siswa terhadap penggunaan media diorama dalam praktik menulis karangan deskripsi. Pengamatan tersebut kemudian didokumentasikan dalam bentuk gambar dokumentasi. Selain dari peneliti, guru juga membuat masukan mengenai proses pembelajaran dan penggunaan media tersebut.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti dan guru akan menganalisis seberapa jauh pengaruh tindakan terhadap menghasilkan perubahan Kolaborasi yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru akan memberikan peranan penting dalam memutuskan seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan dan mendiskusikan mengenai hal-hal yang dirasa masih perlu untuk diperbaiki atau dirasa cukup. Apabila masih terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan, maka peneliti dan guru mengatasinya dengan membuat perencanaan kembali pada siklus selanjutnya.

3. Siklus II

Siklus II merupakan tindakan yang dilakukan setelah siklus I. Siklus II dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada 50 siklus I. Dari segi tahapan-tahapannya sama dengan siklus I tetapi ditambah dengan perbaikan-perbaikan dari kekurangan pada siklus I. Selain itu siklus II disusun lebih matang daripada siklus I dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I agar lebih baik.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Obsevasi dilakukan untuk mengamati penerapan tindakan dalam proses kegiatan pembelajaran. Penerapan tindakan dan efek dari tindakan terus dimonitor secara reflektif dengan mengisi lembar observasi yang telah dibuat. Dalam hal ini, fenomena kelas yang dibuat siswa dan guru merupakan informasi yang berharga. Untuk mendapatkan data yang akurat maka perlu disusun suatu instrumen yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid merupakan instrumen yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan reliabel artinya konsisten, tidak berubah-ubah, dan menyangkut akurasi suatu instrumen. Selain berpegang pada lembar observasi, diperlukan pendukung lain seperti pengambilan gambarfoto selama peristiwa pembelajaran berlangsung. Pengambilan gambarfoto bertujuan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi.

2. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan. Dari tes diperoleh skor 51 yang bersifat kuantitatif yang selanjutnya dapat ditafsirkan dalam tahap evaluasi dengan implikasi subjektif penilai. Tes bahasa digunakan sebagai alat atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penilaian dan evaluasi pada umumnya terhadap kecakapan bahasa dengan melakukan pengukuran terhadap tingkat kecakapan bahasa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis tes bahasa berdasarkan sasaran tes, atau lebih khususnya tes keterampilan menulis. Dalam tes kecakapan menulis, aspek penggunaan bahasa sangat diperhatikan. Selain aspek penggunaan bahasa, masalah gaya penuangan isi masalah yang dijadikan pokok bahasan dalam kegiatan menulis karangan deskripsi ada kalanya perlu dijadikan salah satu rincian kecakapan menulis apabila disertakan dalam menentukan tingkat mutu penulisan sesuai yang ditugaskan. Rincian kecakapan menulis tersebut meliputi kesesuaian isi karangan, organisasi penulisan, gramatika penulisan, dan ejaan tulisan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen yang dipakai dalam penelitian ini meliputi lembar observasi atau pengamatan dan lembar penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi. 52 Untuk melakukan observasi dibutuhkan lebar observasi yang disiapkan sebelum melakukan obervasi. Lembar observasi atau pengamatan berfungsi sebagai petunjuk dalam melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dan guru sesuai dengan perencanaan pembelajaran RPP. Adapun acuan dalam lembar observasi meliputi pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa, sebagai berikut: Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Pengamtan Aktivitas guru No Aspek yang Amati Skor Ya Tidak 1 Guru menerangkan langkah-langkah menulis karangan 2 Guru menampilkan contoh karangan deskripsi 3 Guru menjelaskan cara penggunaan media 4 Guru membimbing siswa untuk menemukan topiktema penulisan 5 Guru membimbing siswa melakukan pengamatan 6 Guru meminta siswa mempresentasikan hasil pengamatan 7 Guru membimbing siswa membuat kerangka karangan 8 Guru membimbing siswa mengembangkan karangan 9 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya 53 Tabel 4. Kisi-kisi Pembar Pengamatan Aktivitas Siswa No Aspek yang Dinilai Skor 1 2 3 4 1 Siswa mendengarkan penjelasan tentang materi pelajaran dari guru 2 Siswa memperhatikan contoh karangan deskripsi 3 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan 4 Siswa menentukan tematopik penulisan 5 Siswa melakukan pengamatan terhadap media 6 Siswa mempresentasikan hasil pengamatan 7 Siswa membuat kerangka karangan 8 Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan 9 Siswa mengoreksi hasil karangan mereka Keterangan skor: 4 = Sangat Baik 2 = Kurang 3 = Baik 1 = Sangat Kurang Keterangan penilaian aspek: 1. Skor 4: Siswa fokus, konsentrasi, dan tertib ketika guru menjelaskan materi Skor 3: Siswa tertib tetapi kurang fokus dan konsentrasi Skor 2: Siswa terkadang tertib saat guru menjelaskan materi Skor 1: Siswa tidak mau mendengarkan penjelasan dari guru 2. Skor 4: Siswa konsentrasi, fokus, dan tertib saat guru memberikan contoh karangan deskripsi Skor 3: Siswa tertib tetapi kurang fokus dan konsentrasi Skor 2: Siswa terkadang tertib tetapi kurang fokus Skor 1: Siswa tidak memperhatikan contoh dari guru 3. Skor 4: Siswa antusias, tertarik, dan konsentrasi saat guru menjelaskan media yang akan digunakan Skor 3: Siswa antusias dan tertarik tetapi kurang konsentrasi Skor 2: Siswa sedikit antusias dan tertarik tetapi kurang konsentrasi Skor 1: Siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru 4. Skor 4: Siswa menentukan tema secara mandiri dengan percaya diri Skor 3: Siswa menentukan tema secara mandiri tetapi ragu-ragu Skor 2: Siswa tidak dapat menentukan tema penulisan Skor 1: Siswa mencontek milik orang lain 54 5. Skor 4: Siswa melakukan pengamatan secara mandiri, teliti, dan percaya diri Skor 3: Siswa melakukan pengamatan secara mandiri tetapi kurang teliti Skor 2: Siswa tidak melakukan pengamatan Skor 1: Siswa mencontek hasil pengamatan teman 6. Skor 4: Siswa percaya diri dalam mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas Skor 3: Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dengan teman sebelah dengan peracya diri Skor 2: Siswa kurang percaya diri mempresentasikan hasil pengamatan dengan teman sebelah Skor 1: Siswa tidak mempresentasikan hasil pengamatan 7. Skor 4: Siswa secara mandiri dan percaya diri membuat kerangka karangan Skor 3: Siswa membuat kerangka karangan secara mandiri tidak percaya diri Skor 2: Siswa tidak dapat membuat kerangka karangan Skor 1: Siswa mencontek milik orang lain 8. Skor 4: Siswa secara mandiri dan percaya diri mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh Skor 3: Siswa mengembangkan kerangka karangan secara mandiri tetapi tidak percaya diri Skor 2: Siswa tidak dapat mengembangkan kerangka karangan Skor 1: Siswa mencontek milik orang lain 9. Skor 4: Siswa mengkoreksi hasil karangan mereka secara mandiri dan dengan teman sebelahnya Skor 3: Siswa mengkoreksi hasil karangan mereka sendiri Skor 2: Siswa tidak mengkoreksi hasil karangan mereka Skor 1: Siswa belum selesai menulis karangan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman penilaian menulis dengan menggunakan acuan dari buku Tes Bahasa Sonardi Djiwandono, 2008: 122 dan buku Bahasa Indonesia: Pengajaran dan Ujian Keterampilan Menulis Suhendar, 1997: 17 yang telah dimodifikasi. Penialaian dalam menulis ini memiliki keterbatasan pada aspek yang dinilai dan pemberian skor. Penilaian disesuaikan dengan kecakapan siswa tingkat 55 SD khusunya kelas IV. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1, Yogyakarta. Berikut kisi-kisi instrumen tes menulis karangan deskripsi. Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Menulis Karangan Deskripsi No Aspek Penilaian Indikator Skor Maksimal 1 Isi karangan Siswa mampu menulis karangan deskripsi sesuai dan relevan dengan objek yang diamati 30 2 Organisasi penulisan karangan Siswa mampu menyusun karangan secara sistematis 25 3 Gramatika penulisan Siswa mampu menggunakan perangkat kebahasaan tulisan sesuai dengan kaidah yang berlaku 20 4 Ejaan tulisan Siswa mampu menulis karangan dengan memperhatikan cara penulisan huruf, cara penulisan kata, cara penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca 25 Total Nilai 100 Dari kisi-kisi instrumen tes meulis, dapat disusun rubrik penilaian keterampilan menulis sebagai berikut. 56 Tabel 6. Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi No Aspek penilaian Skor Kategori Keterangan 1 Isi karangan 30 Sangat baik Isi karangan tulis sangat sesuai dengan objek yang diamati, tuntas, dan menyeluruh 20 Baik Isi karangan cukup sesuai dengan objek yang diamati, hampir tuntas dan menyeluruh tetapi tidak cukup terperinci 15 Cukup baik Isi karangan sedikit sesuai dengan objek yang diamati, cakupan isi kurang memadai, dan kurang tuntas 10 Kurang baik Isi karangan tidak sesuai dengan objek yang diamati dan isi tidak cukup memadai, 2 Organisasi penulisan karangan 25 Sangat baik Karangan sangat sistematis, hubungan antar bagian erat, dan dikembangkan secara jelas 20 Baik Karangan cukup sistematis, terdapat beberapa bagian yang terorganisasikan dengan rapi, dan tidak cukup dikembangkan dengan menyeluruh 15 Cukup baik Karangan sedikit sistematis, kurang teratur, dan isi karangan kurang dikembangkan 10 Kurang baik Karangan kurang sistematis dan tidak ada pengorganisasian 3 Gramatika penulisan 20 Sangat baik Sesuai dengan gramatika penulisan, pengunaan kalimat kompleks yang cukup efektif, sedikit saja kesalahan penggunaan tata bahasa, urutan kalimat, bentuk kata, kata depan, dsb. 15 Baik Cukup sesuai dengan gramatika penulisan, beberapa kesalahan pada penggunaan tata bahasa, urutan kalimat, bentuk kata, kata depan, dsb. 10 Cukup baik Sedikit sesuai dengan gramatika penulisan, banyak kesalahan penggunaan tata bahasa, urutan kalimat, bentuk kata, kata depan, dsb. 5 Kurang baik Kurang sesuai dengan gramatika penulisan, penuh kesalahan tata bahasa, dan tidak dapat dimengerti 4 Ejaan tulisan 25 Sangat baik Ejaan penulisan sangat tepat, sedikit kesalahan pada ejaan, tanda baca, penggunaan huruf besar, dan penyusunan paragraf 20 Baik Ejaan penulisan cukup sesuai, kadang terdapat kesalahan tetapi tanpa mengaburkan inti dan makna pokok 15 Cukup baik Ejaan penulisan sedikit sesuai, banyak kesalahan penerapan ejaan dan penulisan, tulisan sulit dibaca, inti dan makna pokok kabur 10 Kurang baik Ejaan penulisan kurang sesuai, tidak menguasai kaidah ejaan dan penulisan, tanda baca, penggunaan huruf besar, penyusunan paragraf, tulisan sulit dibaca, dan tidak cukup penggunaan ejaan untuk dinilai 57

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DALAM TEMA INDAHNYA NEGERIKU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Dalam Tema Indahnya Negeriku Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kalisoro Ta

0 3 16

“ PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DALAM TEMA INDAHNYA NEGERIKU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Dalam Tema Indahnya Negeriku Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kalisoro

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

1 4 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 NGERANGAN KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN.

0 0 188

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA DI KELAS IV SD N PULUHAN SEDAYU BANTUL.

3 23 199

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS IVA SD NEGERI DERESAN.

0 0 221

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL CIRC DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS IV SD 1 KALIPUTU KUDUS

0 0 21

PENGARUH MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA DI KELAS IV SD

0 1 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA SD

1 3 10