10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan komunikasi antara penulis dengan pembaca walaupun tidak bertatap secara muka langsung. Menulis berasal dari
kata tulis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 1219 tulis berarti huruf yang dibuat dengan pena. Menulis berarti membuat huruf dengan pena.
Sependapat dengan pengertian tersebut, menurut Saleh Abbas 2006: 125 “keterampilan menulis adalah kecakapan mengungkapkan gagasan, pendapat,
dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Dalam tulisan terdapat pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dapat disimpulkan dari
pendapat tersebut bahwa pesan merupakan muatan yang terkandung dalam suatu tulisan sedangkan tulisan merupakan sebuah lambang bahasa yang dapat
dilihat dan disepakati oleh pemakainya. Dalam komunikasi tulis terdapat empat hal yang terlibat yaitu penulis
sebagai penyampai pesan atau pemberi pesan, pesan atau isi dari apa yang disampaikan oleh penyampai pesan atau pemberi pesan, saluran media atau
media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan yang disampaikan atau diberikan oleh penulis. Saleh Abbas juga menambahkan “ketepatan
pengungungkapan gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan, selain komponen kosa kata dan gramatikal, ketepatan kebahasaan
juga sebaiknya didukung oleh konteks dan penggunaan ejaan”.
11 Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 1180 terampil berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Sedangkan menurut Muhamad
Nurul Ibad 2007: 125 keterampilan adalah kecakapan yang dimiliki seseorang. Terampil atau cekatan merupakan kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan cepat dan benar. Keterampilan lebih ditujukan kepada praktis sehingga terampil lebih dari
sekedar memahami. Untuk menjadi terampil diperlukan latihan-latihan secara praktis sehingga membuat seseorang terbiasa dalam melakukan suatu
pekerjaan. Keterampilan berarti kecakapan menggunakan pikiran atau nalar,
sedangkan perbuatan yang efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreatifitas. Keterampilan mengandung beberapa unsur
kecakapan, yaitu kecakapan olah pikir psikis dan kecakapan perbuatan fisik Subana, Sunarti, 2000: 36. Keterampilan merupakan perpaduan antara
kecakapan berfikir dan bertindak dalam mengerjakan suatu pekerjaan sehingga dapat terlaksana dengan cepat dan tepat.
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan kecakapan dan keterampilan tergantung seberapa keras untuk berusaha dalam
belajar dan berlatih. Keterampilan menulis dapat dilatih sejak dini. Apabila keterampilan menulis dilatih sejak dini maka anak akan terbiasa menulis dan
terus mengembangkan keterampilannya dalam menulis sehingga sangat
12 berguna untuk masa depannya seperti halnya dalam menulis karangan deskripsi,
menulis opini, menulis pidato, dan lain-lain. Menulis dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya, sebagaimana dikatakan oleh Murray Saleh Abbas, 2006:
127 bahwa menulis adalah “proses berpikir yang berkesinambungan, mulai dari mencoba sampai dengan mengulas
kembali”. Menulis sebagai proses berfikir berarti bahwa sebelum dan atau saat setelah menuangkan gagasan dan perasaan secara tertulis diperlukan
keterlibatan proses berfikir. Proses berfikir menurut Pappas Saleh Abbas, 2006: 127 merupakan proses yang bersifat aktif, konstruktif dan menuangkan
gagasan berdasarkan skemata, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki secara tertulis. Dalam proses tersebut diperlukan kesungguhan mengolah,
menata, mempertimbangkan secara kritis dan menata ulang gagasan yang dicurahkan. Hal tersebut diperlukan agar tulisan yang dihasilkan dapat
dipahami pembaca dengan baik. Menurut Rusyana Yus 1988: 191,
“menulis merupakan kecakapan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu
gagasan atau pesan”. Kecakapan mengungkapkan bahasa dalam bentuk tulisan yang memiliki pola dan arti untuk menyampaikan suatu gagasan atau pesan
kepada pembaca atau orang yang dituju. Pola-pola bahasa tersebut tentu harus dapat dipahami oleh pembaca agar pesan dapat diterima dengan baik oleh
pembaca.
13 Menurut Sabarti Akhadiah 1991: 104 kegiatan menulis merupakan
sebuah proses, artinya kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu tahap prepenulisan, tahap penulisan, tahap revisi. Untuk menjadi terampil dalam
menulis seseorang memerlukan proses yang tidak singakat dan harus berlatih secara terus menerus.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 keterampilan adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan dengan efektif dan efisien yang diperoleh melalui belajar dan latihan yang dilakukan secara terus-menerus untuk mencapai tujuan
tertentu sehingga dapat melakukannya dengan mudah, 2 menulis merupakan salah satu komponen dalam sistem komunikasi atau menulis merupakan salah
satu media untuk komunikasi, 3 menulis adalah kecakapan menggunakan pola- pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan, dan
4 menulis dan berfikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang.
Dalam penelitian ini, keterampilan menulis merupakan kecakapan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan
melalui bahasa tulis. Tulisan dibuat secara jelas dan terperinci sehingga pembaca dapat memahami maksud dari penulis.
B. Tujuan Menulis