87 Gambar 6. Diagram Batang Peningkatan Nilai Rata-rata Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II
C. Penilaian Hasil Karangan Siswa
Aspek yang dinilai meliputi isi gagasan, organisasi penulisan, gramatika, dan ejaan tulisan. Berikut adalah karangan siswa yang bernama
Bagus yang termasuk dalam kategori nilai cukup. Judul yang dipilih siswa adala
h “Di Hutan”. Judul tersebut sesuai dengan diorama yang dipajang di kelas yaitu diorama hewan dan tumbuhan yang ada di hutan. Isi gagasan yang
diungkapkan pada karangan cukup sesuai namun kurang tuntas dan menyeluruh. Siswa kurang menggambarkan keadaan hutan dengan detail,
namun siswa kurang menceritakan keadaan fisik yang nampak pada diorama. Berdasarkan aspek isi karangangagasan yang dikemukakan, siswa mendapat
skor 20 dari skor maksimal 30. Pada aspek organisasi penulisan karangan, siswa tidak menulis
berdasarkan paragraf-paragraf. Namun siswa menggambarkan dengan kurang runtut dari binatang yang ada di hutan, lalu tumbuhan yang ada di hutan, dan
juga menceritakan sungai yang ada di hutan tetapi tidak dikembangkan secara
65 69,25
72,96
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Prasiklus Siklus I
Siklus II
88 menyeluruh. Untuk aspek organisasi penulisan karangan, siswa mendapat skor
20 dari skor maksimal 25. Pada aspek gramatika penulisan, siswa belum menggunakan kalimat
yang kompleks yang efektif. Siswa langsung mengawali penulisan dengan “Ada sebuah binatang” yang sangat tidak cocok digunakan. Untuk aspek gramatika
penulisan, siswa mendapat skor 10 dari skor maksimal 20. Pada aspek ejaan tulisan, siswa tidak menggunakan ejaan yang sesuai.
Banyak kesalahan pada penerapan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf besar, dan penyusunan paragraf. Siswa mengawali penulisan dengan huruf kecil, tidak
menggunakan tanda titik pada akhir kalimat, dan penulisan awal paragraf yang tidak menjorok ke dalam. Untuk aspek ejaan tulisan, siswa mendapat skor 10
dari skor maksimal 25.
Gambar 7. Hasil Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1 Kategori Nilai Cukup Siklus I
89 Nilai keterampilan menulis karangan deskripsi diperoleh dari hasil
penjumlahan seluruh skor. Jumlah skor yang diperoleh dari karangan di atas adalah 60.
Soenardi Djiwandono 2008: 122 mengemukakan bahwa menulis merupakan kemampuan bahasa aktif-produktif yang mengasumsikan adanya isi
masalah yang disampaikan di samping penataan yang sistematis terhadap isi masalah tersebut agar dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Penataan
yang sistematis perlu dilakukan agar pembaca dapat memahami isi yang ditulis oleh penulis.
Pada siklus II, siswa bernama Bagus yang termasuk dalam kategori cukup tersebut mengalami kemajuan. Karangan deskripsi tersebut berjudul
“Desa yang Sejuk dan Segar”. Judul tersebut sudah cukup sesuai dengan diorama yang diamati. Pada aspek isi karangan, siswa sudah kurang
menjelaskan objek yang diamati dan hampir tuntas menyeluruh tetapi tidak kurang terperinci. Oleh karena itu, siswa memperoleh skor 20.
Pada aspek organisasi penulisan karangan, siswa sudah cukup sistematis. Setiap paragrafnya terorganisasikan, tetapi kurang dikembangkan.
Pada aspek tersebut siswa memperoleh skor 20. Pada aspek gramatika, siswa terlalu sering menggunakan kata “di desa
itu”. Namun sebagian sudah bagus dan sesuai. Untuk aspek tersebut siswa mendapat skor 15.
Pada aspek ejaan, siswa masih belum menggunakan ejaan dengan baik dan benar. Siswa masih belum menggunakan tanda baca dengan pada setiap
90 paragrafnya. Bahkan satu paragraf tanpa menggunakan tanda baca. Untuk aspek
tersebut siswa mendapat skor 10.
Gambar 8. Hasil Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1 Kategori Nilai Cukup Siklus II
91 Nilai keterampilan menulis karangan deskripsi diperoleh dari hasil
penjumlahan seluruh skor setiap aspek. Untuk siklus II ini, siswa tersebut mendapat nilai 65. Maka Bagus mengalami peningkatan yaitu nilai 60 pada
siklus I meningkat pada siklus II menjadi 65. Selain pada kategori cukup, ada juga siswa yang berada pada kategori
baik. Berikut salah satu contoh karangan siswa yang berada pada kategori baik, karya siswa bernama Ainun.
Karangan deskripsi tersebut berjudul “Hutanku yang Indah”, judul tersebut sudah cukup sesuai dengan objek yang diamati. Untuk penilaian aspek
isi karangan, siswa sudah menggambarkan objek yang diamati dengan tuntas dan menyeluruh mulai dari suasana hutan, hewan-hewan, dan pohon-pohon.
Untuk aspek tersebut siswa mendapat skor 30. Pada aspek organisasi penulisan karangan, siswa kurang menyusunnya
dengan sistematis. Menurut Soenardi Djiwandono 2008: 122 Isi karangan disusun secara sistematis menurut pola tertentu. Pada paragraf pertama siswa
menjelaskan mengenai rumput dan pepohonan. Pada paragraf ke dua suasana di hutan yang sejuk. Pada paragraf ke tiga, siswa menjelaskan hewan-hewan yang
ada dihutan. Lalu siswa kembali menggambarkan mengenai suasana hutan yang sejuk. Selain itu, karangan kurang dikembangkan dengan baik. Untuk aspek
tersebut siswa mendapat skor 15. Pada aspek gramatika penulisan, ada kalimat yang ditulis dengan kurang
efektif. Pada akhir penulisan siswa kembali menjelaskan tentang hutan luas dan
92 pohon banyak. Penggunaan kata “sebuah” untuk hutan juga kurang tepat. Pada
aspek tersebut siswa mendapat skor 15. Pada aspek ejaan penulisan, terdapat beberapa kesalahan ejaan.
Kesalahan tersebut seperti penggunaan kata “di” sebelum kata “sebuah” seharusnya dipisah. Untuk aspek tersebut siswa mendapat skor 15.
Gambar 9. Hasil Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1 Kategori Nilai Baik Siklus I
93 Nilai diperoleh dari penjumlahan seluruh skor yang diperoleh. Dari
penjumlahan skor tersebut siswa memperoleh nilai 75. Pada siklus II, Ainun menulis karangan dengan judul “Perkotaan”. Judul
tersebut sudah cukup sesuai dengan objek yang diamati. Untuk aspek isi karangan, sudah kurang sesuai dan digambarkan dengan tuntas meliputi
keadaan fisik perkotaan, suasana perkotaan, dan juga pemandangannya. Untuk aspek tersebut siswa memperoleh skor 30.
Pada aspek organisasi penulisan karangan, siswa sudah kurang sistematis. Setiap paragrafnya dikembangkan kurang jelas tetapi kurang
menyeluruh. Untuk aspek tersebut siswa memperoleh skor 20. Pada aspek gramatika penulisan, terdapat beberapa kalimat yang kurang
efektif. Penggunaan kata “sangat berfasilitas tinggi”, lebih baik diganti dengan “memiliki fasilitas tinggi”. Untuk aspek tersebut siswa mendapat skor 15.
Pada aspek ejaan tulisan, terdapat kesalahan pada penggunaan tanda baca. Pada akhir paragraf 3 sebaiknya menggunakan tanda titik. Penggunaan
kata “di” juga perlu diperhatikan. Pada aspek tersebut, siswa memperoleh skor 10.
94 Gambar 10. Hasil Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri
Rejowinangun 1 Kategori Nilai Baik Siklus II Nilai diperoleh dari penjumlahan seluruh skor yang diperoleh.
Karangan tersebut memperoleh nilai 75.
95 Selain pada kategori baik, ada juga siswa yang berada pada kategori
sangat baik, siswa tersebut adalah Allicia. Karangan yang dibuat oleh Allicia berjudul “Di Hutan”.
Pada aspek isi karangan, siswa telah mengembangkan isi karangan sesuai dengan objek yang diamati dengan cukup tuntas dan menyeluruh.
Hanya ada beberapa yang belum dikembangkan dengan kurang tuntas seperti tempat-tempat yang ada di hutan seperti sungai. Untuk aspek
tersebut, siswa memperoleh skor 30. Pada aspek organisasi penulisan, siswa kurang menyusunnya secara
sistematis. Ada beberapa bagian yang kurang teratur seperti pada kalimat ke 5 dan ke 6. Untuk aspek tersebut, siswa memperoleh skor 20.
Pada aspek gramatika penulisan, karangan sudah kurang sesuai dengan gramatika penulisan. Hanya ada beberapa kesalahan dalam
penggunaan kata, seperti pada “di hutan udaranya bersih sebab hewan tinggal di hutan” alangkah lebih baiknya jika kata “sebab” diganti dengan
kata “sehingga”. Pada aspek tersebut, siswa memperoleh skor 15. Pada aspek ejaan tulisan, siswa sudah cukup sesuai namun ada
beberapa kesalahan. Kesalahan tersebut meliputi penggunaan kata sambung “di” sebelum kata “hutan” disambung. Sebaiknya penggunaan kata
sambung “di” sebelum kata “hutan” dipisah. Untuk aspek tersebut, siswa memperoleh skor 15.
96 Gambar 11. Hasil Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri
Rejowinangun 1 Kategori Nilai Sangat Baik Siklus I Nilai diperoleh dari penjumlahan skor yang diperoleh dari masing-
masing aspek. Untuk hasil karangan tersebut, siswa memperoleh nilai 80. Pada siklus II, Allicia menulis karangan deskripsi dengan judul
“Kota yang Bersih”. Judul tersebut sudah sesuai dengan objek yang diamati yaitu diorama perkotaan. Untuk aspek isi karangan,objek digambarkan
dengan tuntas dan menyeluruh. Untuk aspek tersebut, siswa memperoleh skor 30.
Pada aspek organisasi penulisan karangan, siswa sudah menuliskan karangan secara sistematis. Tetapi suasana kota belum digambarkan secara
menyeluruh. Untuk aspek tersebut, siswa memperoleh skor 20.
97 Pada aspek gramatika penulisan, terdapat beberapa kesalahan.
Kesalahan tersebut yaitu pada kalimat “Di kota ini dikelilingi oleh pepohonan yang indah dan sejuk dipepohonan ini juga ada pepohonan yang
rindang di kota itu ada pepohonan yang indah dan nyaman.” Kalimat kurang
efektif dan membingungkan. Untuk aspek tersebut siswa memperoleh skor 15.
Pada aspek ejaan tulisan, terdapat beberapa kesalahan meliputi penulisan kata hubung, penerapan ejaan, dan tanda baca. Untuk aspek
tersebut, siswa memperoleh skor 15.
Gambar 12. Hasil Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1 Kategori Nilai Sangat Baik Siklus II
98 Nilai diperoleh dari penjumlahan dari skor yang diperoleh dari
masing-masing aspek. Nilai yang diperoleh dari karang tersebut adalah 80. Pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas IV SD Negeri
Rejowinangun 1 mengalami peningkatan setelah menggunakan media diorama dalam aktivitas belajarnya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian