Teknik Pengumpulan Skor Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis

b. Wawancara Wawancara adalah dialog langsung antara peneliti dengan responden penelitian. Dalam penelitian ini responden yang akan diwawancarai adalah Pemilik Music Coffee dan 4 orang karyawan Music Coffee. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang diperoleh melalui studi pustaka yang terdiri dari : a. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen- dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku-buku, majalah, jurnal, laporan, catatan harian, dokumen, peraturan-peraturan, dan catatan harian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Teknik Pengumpulan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah dengan Skala Likert. Skala Likert adalah alat untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorangsekelompok orang tentang fenomena sosial Juliandi, 2013:72. Umumnya Skala Likert mengandung pilihan jawaban : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert No Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Netral N 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Juliandi 2013:73

3.9 Teknik Analisa Data

3.9.1 Metode Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Menurut Juliandi 2013:150 validitas memiliki nama lain yaitu sahih, tepat. Instrumen ini dibangun berdasarkan konsep teoritis agar memiliki dasar ilmiah yang kuat. Uji validitas berarti mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Angketkuesioner perlu diujicobakan kepada responden untuk mengetahui apakah angket memiliki validitas yang tinggi. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut : Jika r hitung r table maka instrumen tersebut valid. Jika r hitung ≤ r table maka instrumen tersebut tidak valid. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Reliabilitas Menurut Singarimbun dan Effendi 1989:140, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam menguku sebuah gejala yang sama. Kriteria dari pengujian reliabilitas adalah : a. Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrumen tersebut reliabel atau terpercaya. b. Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel atau tidak dapat dipercaya.

3.9.2 Metode Analisis Data a.

Uji Asumsi Klasik Model regresi linear berganda ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan autokorelasi. Pada penelitian ini tidak digunakan uji aurokorelasi karena hanya digunakan khusus untuk time series. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependennya memiliki distribusi yang normal atau tidak Juliandi, 2013:174. Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data dapat dilihat dari nilai probabilitasnya. Data adalah normal jika nilai Kolmogorov Smirnov adalah tidak signifikan Asymp. Universitas Sumatera Utara Sig 2- tailed α 0,05 . Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal Situmorang, 2008:55. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen . Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Juliandi 2013:175, cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Varian Inflasi FactorVIF yang tidak melebihi 4 atau 5. Jika nilai VIF tidak melebihi 5, maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. 3. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varian berbeda disebut heterokedastisitas. Data yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas Juliandi, 2013:176. Dalam penelitian ini, untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Jika pola tertentu seperti titik-titik poin-poin yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik poin-poin menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Selain itu, untuk menguji Universitas Sumatera Utara heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolute residual. Jika nilai t dengan probabilitas sig0,05 dilihat pada tabel Coefficients maka tidak terjadi heterokedastisitas.

b. Analisis Regresi Berganda

Apabila model regresi berganda sudah bebas dari masalah asumsi klasik, maka regresi boleh dilanjutkan untuk dianalisis. Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen dengan variabel independen, maka digunakan rumus analisis regresi berganda yaitu : Keterangan : Y = Keputusan pembelian a = konstanta b 1 = Koefisien regresi harga b 2 = Koefisien regresi lokasi b 3 = Koefisien regresi gaya hidup X 1 = Variabel harga X 2 = Variabel lokasi X 3 = Variabel gaya hidup e = Standard Error Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +e Universitas Sumatera Utara

c. Pengujian Hipotesis

1. Uji T Menurut Juliandi 2013:181 untuk melihat hipotesis, maka nilai yang digunakan adalah nilai t dengan melihat nilai probabilitasnya. Uji T digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 α=5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria: a. Tolak H0 jika nilai probabilitas ≤ taraf siginifikan sebesar 0.05 Sig. ≤ α 0,05 . b. Terima H0 jika nilai probabilitas taraf siginifikan sebesar 0.05 Sig. α 0,05 . 2. Uji F Menurut Juliandi 2013:180 uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji ModelUji Anova. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel- variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Kriteria penerimaanpenolakan adalah sebagai berikut : a. Jika F-hitung F-tabel , maka Ho ditolak. b. Jika F-hitung F-tabel, maka Ho diterima. Universitas Sumatera Utara 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Karena analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square. Menurut Juliandi 2013:180, nilai R-Square adalah untuk melihat bagaimana variasi nilai terkait dipengaruhi oleh variasi nilai variabel bebas. Tidak ada ukuran yang pasti berapa besar � 2 untuk mengatakan bahwa suatu variabel sudah tepat. Jika � 2 semakin besar mendekati satu, maka pengaruh variabel independen dan variabel dependen adalah signifikan. Semakin besar n ukuran sampel, maka nilai � 2 cenderung semakin kecil. Hasil perhitungan Adjusted R 2 dapat dilihat pada output Model Summary hasil dari analisa SPSS. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Berdirinya Music Coffee Dr.Mansyur Medan

Music Coffee didirikan oleh Robin Simatupang. Awalnya dimulai dari pertemuan antara Tengku Zainal dan Robin Simatupang. Tengku Zainal mengajak kerjasama dengan Robin untuk membuka coffee shop. Walaupun keduanya terdapat hubungan keluarga, namun mereka sepakat untuk bekerjasama secara professional. Setelah terjadi kesepakatan antara Tengku Zainal dan Robin Simatupang, maka pada tanggal 20 Mei 2013 Music Coffee resmi didirikan. Robin Simatupang sebagai owner atau pemilik, sedangkan Tengku Zainal sebagai manager. Dengan adanya pengalaman Tengku Zainal di bidang coffee shop yang pernah menangani Coffee Cangkir sebelumnya, Robin Simatupang mempercayakan Tengku Zainal untuk mengelola serta mengawasi Music Coffee ini. Untuk lokasi, dipilih di Jl. Dr.Mansyur Medan no 76 karena tempat ini kebetulan lagi disewakan untuk orang yang ingin membuka usaha. Selain itu, lokasi ini dianggap cukup strategis untuk memulai usaha coffee shop karena berada di pinggir jalan dan salah satu daerah kawasan kuliner di kota Medan. Music Coffee berada tepat di samping Coffee Cangkir. Walaupun bersampingan dengan Coffee Cangkir, Tengku Zainal tetap yakin kalau Music Coffee akan berjalan dengan baik. Universitas Sumatera Utara