Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert
No Pernyataan
Skor 1
Sangat Setuju SS 5
2
Setuju S 4
3
Netral N 3
4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 Sumber : Juliandi 2013:73
3.9 Teknik Analisa Data
3.9.1 Metode Uji Instrumen 1. Uji Validitas
Menurut Juliandi 2013:150 validitas memiliki nama lain yaitu sahih, tepat. Instrumen ini dibangun berdasarkan konsep teoritis agar memiliki dasar
ilmiah yang kuat. Uji validitas berarti mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian.
Angketkuesioner perlu diujicobakan kepada responden untuk mengetahui apakah angket memiliki validitas yang tinggi. Kriteria dalam menentukan
validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut : Jika r hitung r table maka instrumen tersebut valid.
Jika r hitung ≤ r table maka instrumen tersebut tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Reliabilitas Menurut Singarimbun dan Effendi 1989:140, reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di
dalam menguku sebuah gejala yang sama. Kriteria dari pengujian reliabilitas adalah :
a. Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrumen tersebut reliabel atau terpercaya.
b. Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel atau tidak dapat dipercaya.
3.9.2 Metode Analisis Data a.
Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan autokorelasi. Pada penelitian ini
tidak digunakan uji aurokorelasi karena hanya digunakan khusus untuk time series.
1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi,
variabel independen dan variabel dependennya memiliki distribusi yang normal atau tidak Juliandi, 2013:174. Kriteria untuk menentukan normal
atau tidaknya data dapat dilihat dari nilai probabilitasnya. Data adalah normal jika nilai Kolmogorov Smirnov adalah tidak signifikan Asymp.
Universitas Sumatera Utara
Sig 2- tailed α
0,05
. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal Situmorang, 2008:55.
2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen . Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antar variabel
independen. Menurut Juliandi 2013:175, cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat
nilai faktor inflasi varian Varian Inflasi FactorVIF yang tidak melebihi 4 atau 5. Jika nilai VIF tidak melebihi 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel independen. 3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varian berbeda disebut
heterokedastisitas. Data yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas Juliandi, 2013:176.
Dalam penelitian ini, untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Jika pola tertentu
seperti titik-titik poin-poin yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik poin-poin menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Selain itu, untuk menguji
Universitas Sumatera Utara
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolute
residual. Jika nilai t dengan probabilitas sig0,05 dilihat pada tabel Coefficients maka tidak terjadi heterokedastisitas.
b. Analisis Regresi Berganda