21 dan lebih banyak simbiosis mutualisme, parasitisme, komensalisme, dan
sebagainya, dan kemungkinan-kemungkinan yang lebih besar untuk kendali umpan balik negatif, yang mengurangi goyangan-goyangan dan meningkatkan
kemantapan. Akibatnya, komunitas di dalam lingkungan yang mantap mempunyai keanekaragaman jenis yang lebih tinggi daripada komunitas-komunitas yang
dipengaruhi oleh gangguan musiman atau secara periodik oleh manusia atau alam
Odum, 1993: 185-186. 9.
Gambaran Umum Kawasan Perairan Rawa Jombor
Rawa Jombor merupakan rawa yang dibendung, kawasannya merupakan daerah resapan air yang memiliki aliran air tenang dan air menggenang, terletak
sekitar 8 km dari pusat Kota Klaten, tepatnya di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Rawa Jombor memiliki luas permukaan kurang
lebih sekitar 18.900 m
2
Endri Priyanto, 2009: 1, waduk tersebut dikelilingi oleh bukit yang banyak ditumbuhi pohon-pohon. Kawasan Rawa Jombor merupakan
kawasan resapan air yang mendukung fungsi ekologis wilayah sekitarnya Endri Priyanto, 2009: 1-2.
Menurut Winarsih 2004, Rawa Jombor merupakan ekosistem perairan tawar yang dikelilingi bukit, utamanya difungsikan untuk irigasi, selain itu juga
memiliki peranan penting dalam beberapa sektor, yakni pertanian, perikanan, dan wisata perairan Staf Desa Krakitan, 2013: 1-3.
B. Kerangka Pikir
Capung dalam fase imago adalah serangga yang memiliki morfologi tubuh yang kasat mata dan mudah dikenali dengan bentuk dan warnanya yang beragam,
22 banyak tersebar di sekitar kawasan perairan tawar karena perairan tawar
merupakan habitat spesifik bagi capung terkait siklus hidupnya. Salah satu wilayah perairan tawar di Jawa yang dapat dijumpai adalah Rawa Jombor.
Kawasan Rawa Jombor merupakan ekosistem perairan tawar berupa rawa yang sebagian besar wilayahnya dibangun tanggul di sekelilingnya sehingga
menyerupai waduk, perairannya cukup luas dan masih ditemukan banyak vegetasi dengan berbagai jenis. Kawasan Rawa Jombor memiliki berbagai lokasi dengan
air tenang dan air menggenang yang cocok bagi keberadaan capung dewasa untuk beraktivitas berdasarkan keberadaan air tawar dan ragam vegetasi. Lokasi yang
beragam akan memberikan peluang lebih besar untuk dijumpainya jenis capung yang beragam pula, dan pendekatan terhadap keanekaragaman jenis capung dapat
berdasarkan indeks keanekaragaman.
Gambar 7. Bagan Kerangka Pikir Capung merupakan serangga spesifik kawasan perairan tawar
Rawa Jombor merupakan kawasan perairan tawar
Kawasan Rawa Jombor memiliki berbagai lokasi yang terdapat air tawar dan vegetasi yang beragam, cocok bagi aktivitas capung
Jenis-jenis capung dan jumlah setiap jenis capung
Tingkat keanekaragaman jenis capung Capung merupakan serangga spesifik kawasan perairan tawar
Rawa Jombor merupakan kawasan perairan tawar
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasi, yakni mengamati langsung fakta yang ada di lapangan Sugiyono, 2012: 199. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode distance sampling Buckland 1993, yakni mencatat setiap perjumpaan di sepanjang jalur pengamatan Balai TNGM, 2011: 4 yang
berupa transek garis line transect.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan perairan tawar Rawa Jombor pada bulan Februari-April 2016. Penentuan waktu lamanya penelitian berdasarkan
rentang waktu maksimum kehidupan capung dewasa yakni sekitar 13 minggu. Lokasi penelitian ini adalah di kawasan resapan air Rawa Jombor dengan
berbagai lokasi di sekitarnya, terletak di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan, lokasi
penelitian dikategorikan berdasarkan keberadaan sumber air dan karakteristik vegetasi yang berbeda, diwakilkan oleh enam lokasi, yakni kawasan waduk,
kawasan sungai aliran masuk menuju waduk, kawasan rawa, kawasan kolam, kawasan sungai aliran keluar dari waduk, dan kawasan sawah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi: jenis-jenis capung yang ada di kawasan Rawa Jombor.
2. Sampel: jenis-jenis capung yang teramati pada berbagai lokasi di kawasan
Rawa Jombor selama pengambilan data pada bulan Februari-April 2016.