Faktor Abiotik Kawasan Rawa Jombor

106

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

1. Jenis-jenis capung di kawasan Rawa Jombor dari enam lokasi pengamatan ada 28 jenis, antara lain capung jarum dari Famili Chlorocyphidae 1 jenis, Famili Coenagrionidae 5 jenis, dan Famili Platycnemididae 1 jenis; capung biasa dari Famili Aeshnidae 2 jenis, Famili Gomphidae 1 jenis, dan Famili Libellulidae 18 jenis. Jumlah jenis dan individu terbanyak dari Famili Coenagrionidae dan Libellulidae, sedangkan yang paling sedikit dari Famili Gomphidae. 2. Tingkat keanekaragaman jenis capung di kawasan Rawa Jombor 2,57 termasuk dalam kategori sedang. Nilai keanekaragaman jenis capung di enam lokasi pengamatan masing-masing, yakni kawasan waduk 1,64 terendah dengan 15 jenis capung, kawasan sungai aliran masuk menuju waduk 1,77 dengan 14 jenis capung, kawasan rawa 2,23 tertinggi dengan 12 jenis capung, kawasan kolam 2,00 dengan 11 jenis capung, kawasan sungai aliran keluar dari waduk 2,09 dengan 16 jenis capung, dan kawasan sawah 1,73 dengan 10 jenis capung.

B. Saran

Bagi peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian keanekaragaman capung di kawasan Rawa Jombor pada musim kemarau, peralihan musim kemarau ke musim hujan, dan peralihan musim hujan ke musim kemarau untuk melengkapi data keanekaragaman capung Rawa Jombor, selain itu perlu dilakukan pengamatan jenis nimfa pada masing-masing lokasi pengamatan untuk mengetahui penyebaran jenis nimfa di kawasan Rawa Jombor. Data penelitian ini 107 dapat dituangkan ke dalam bentuk media yang lebih mudah diakses untuk mengetahui jenis-jenis capung yang ada di kawasan Rawa Jombor. 108 DAFTAR PUSTAKA Agus Dharmawan, Ibrohim, Hawa Tuarita, Hadi Suwono, Pudyo Susanto. 2005. Ekologi Hewan. Malang: Universitas Negeri Malang. Arellea Revina Dewi. 2015. Keanekaragaman Jenis dan Distribusi Burung berdasarkan Ketinggian di Lereng Utara dan Lereng Selatan Gunung Merapi. Skripsi . Universitas Negeri Yogyakarta. Balai TNGM. 2011. Survey Kondisi Tumbuhan dan Satwa Liar Taman Nasional Gunung Merapi Paska Erupsi Tahun 2010. Yogyakarta: DIPA BA 029 Balai Taman Nasional Gunung Merapi. Borror, Donald J., Triplehorn, Charles A., Johnson, Norman F. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. edisi VI. Alih bahasa: Soetijono Partosoedjono. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Corbet, Philips S. 1962. A Biology of Dragonflies. London: H. F. G. Witherby Ltd. Corbet, Philips S. 1980. Biology of Odonata. Annu. Rev. Entomol. 25: 189-217. Dolný, A., Harabiš, F., Miži čová, H. 2014. Home Range, Movement, and Distribution Patterns of the Threatened Dragonfly Sympetrum depressiusculum Odonata: Libellulidae: A Thousand Times Greater Territory to Protect? Plos ONE 97: e100408. doi: 10.1371journal.pone.0100408 . Endri Priyanto. 2009. Perencanaan Lanskap Rawa Jombor Klaten sebagai Kawasan Rekreasi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Gillot, C. 2005. Entomology. Third Edition. Netherland: Springer. 831 pp. 1-8. IUCN Red List . 2009. The Status and Distribution of Dragonflies of The Mediterranean Basin . Malaga: IUCN. Kalkman, V. J., et. al. 2008. Global Diversity of Dragonflies Odonata in Freshwater. Freshwater Animal Diversity Assessment, Hydrobiologia 2008 595 . Hlm. 351-363. Magdalena P. N., dkk. 2014. Peluit Tanda Bahaya, Capung Indikator Lingkungan, Panduan Penilaian Kualitas Lingkungan Melalui Capung . Yogyakarta: IDS. Melati Ferianita Fachrul. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara. Michael, P. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium . Alih bahasa: Yanti R. Koestoer. Jakarta: UI-Press.