Proses Penentuan Upah Upah .1 Pengertian Upah

18 3 Metode perbandingan faktor Metode perbandingan faktor adalah membandingkan beberapa faktor dalam pekerjaan yang dapat dikompensasikan. Misalnya, beberapa pekerjaan kunci dibandingkan dengan beberapa faktor yang dapat dikompensasi seperti tanggung jawab, skill, tingkat usaha, tingkat usaha, dan kondisi kerja. 4 Metode penentuan poin point system Metode ini dilakukan dengan cara menentukan poin atau angka untuk faktor- faktor yang dapat dikompensasi, berbeda dengan perbandingan faktor-faktor langsung menentukan tarif upah untuk setiap faktor. Misalnya, tanggung jawab dibagi dengan tanggung jawab terhadap orang lain, skill dirinci dengan pengalaman dan pendidikan. c. Survei upah Survei upah merupakan kegiatan untuk mengetahui tingkat upah yang berlaku secara umum dalam perusahaan-perusahaan sejenis yang mempunyai usahajabatan yang sama. d. Penentuan tingkat upah Setelah evaluasi jabatan dilakukan, untuk menciptakan keadilan internal yang menghasilkan ranking jabatan, dan melakukan survei tentang upah yang berlaku di pasar tenaga kerja, selanjutnya adalah penentuan upah. Penentuan upah didasarkan pada hasil evaluasi jabatan yang di combine dengan survei upah. Yang terpenting dalam penentuan upah, adalah diupayakan memenuhi tingkat upah minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah. 19

2.1.5 Tujuan Pemberian Upah

a Ikatan kerja sama Dengan pemberian upah terjalinlah ikatan kerja sama formal antara pemilikpengusaha dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pemilikpengusaha wajib membayar upah dengan perjanjian yang disepakati. b Kepuasan kerja Dengan upah, karyawan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. c Pengadaan efektif Jika program upah ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. d Motivasi Jika upah yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi para karyawannya. e Stabilitas karyawan Dengan program upah atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil. f Disiplin Dengan pemberian upah yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. 20 g Pengaruh serikat buruh Dengan program upah yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya. h Pengaruh asosiasi usaha sejeniskadin Dengan program upah atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil dan perpindahan ke perusahaan sejenis dapat dihindarkan. i Pengaruh Pemerintah Jika program upah sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku seperti batas upah minimum maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.2 Loyalitas

2.2.1 Pengertian Loyalitas

Loyalitas menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti taat, patuh, dansetia. 12 Hasibuan mengemukakan bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab. 13 Poerwopoespito menyebutkan bahwa loyalitas kepada pekerjaan tercermin pada sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, 12 Poerwadaarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2004 h. 609. 13 Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi Jakarta: Bumi Aksara, 2011 h. 95. 21 melaksanakan tugas dengan tanggung jawab, disiplin serta jujur dalam bekerja. 14 Poerwopoespito juga menjelaskan bahwa sikap karyawan sebagai bagian dari perusahaan yang paling utama adalah loyal. Sikap ini diantaranya tercermin dari terciptanya suasana yang menyenangkan dan mendukung ditempat kerja, menjaga citra perusahaan dan adanya kesediaan untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih panjang. Suhendi berpendapat loyalitas karyawan ditunjukan dengan komitmen karyawan di dalam perusahaan, komitmen dalam berorganisasi dapat terbentuk karena adanya beberapa faktor baik dari organisasi maupun dari individu sendiri. 15 Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah kesetiaan seorang karyawan terhadap perusahaan yang timbul dengan sendirinya, bertahan dalam organisasiperusahaan dan melakukan yang terbaik untuk perusahaan.

2.2.2 Unsur-Unsur Loyalitas

Unsur-unsur loyalitas menurut Saydam adalah sebagai berikut: 16 1. Ketaatan atau kepatuhan Ketaatan yaitu kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati perintah dinas yang diberikan atasan yang berwenang serta sanggup tidak melanggar larangan yang ditentukan. Ciri-ciri ketaatan yaitu: a. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. 14 F.Z. Poerwopoespito, Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004, h. 214. 15 Hendi Suhendi dan Anggara, Perilaku Organisasi Bandung: Pustaka Setia, 2010, h. 260. 16 Gouzali Saydam Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Jilid 2 Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 2000, h. 484.