BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012
Hardi Hendra 080406052
62
Gambar 2.49. Denah Terminal Kobe Lantai Tiga Sumber : Google.com 9 Maret 2012
II.3.5. Perbandingan Dan Kesimpulan Studi Banding Proyek Sejenis
No. Bangunan
Penerapan
1.
Osanbashi Yokohama
Internationa l Passanger
Terminal 1.Aplikasi konsep terminal pelabuhan sebagai ruang
terbuka taman kota, di mana para pengunjung diberikan kebebasan memilih rute menuju dermaga
2.Konsep ruang tanpa struktur utama kolom ekspos memberikan kesan ruang terbuka di dalam bangunan
dengan ketinggian lobi dan atap yang dijaga tetap rendah agar view dari kapal tetap ada, dengan jembatan
keberangkatan sebagai penghubung 3.Konsep ruang aula, retail, dan ruang terbuka maupun
parkir pengunjung untuk acara-acara tertentu yang dapat disewakan ke pengelola
4.Sistem tangga sebagai trasnportasi vertikal dan horizontal ditiadakan, diganti dengan sistem ramp berjalan dan
elevator yang memudahkan pengunjung dengan kelainan fisik cacat
Universitas Sumatera Utara
BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012
Hardi Hendra 080406052
63
2.
The Port of Kobe
1.Mengaplikasikan sistem dua terminal penumpang dalam satu pelabuhan besar, meliputi Naka dan Kobe, yang mana
Naka melayani Pesiar dan Kobe melayani kapal biasa 2.Menggunakan sistem jembatan penghubung antara
bangunan terminal dan kapal secara langsung, sehingga tidak terpengaruh oleh faktor cuaca
3.Memaksimalkan letak lokasi terminal penumpang laut yang berdekatan antara kota dan terminal bandara
udaranya
Dari studi banding yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1. Proyek terminal penumpang kapal laut tidak hanya harus memperhatikan
faktor sirkulasi dan ruang di dalamnya, tapi juga mencakup bagaimana memberikan konsep yang nyaman tidak hanya pada penumpang biasa, tapi
juga penumpang dengan kelainan fisik cacat, seperti pembuatan ramp 2.
Aplikasi ruang di dalam terminal tidak hanya terpusat pada area tunggu, keberangkatan maupun service, tapi juga dapat dijadikan sebagai area
pendukung yang dapat digunakan ataupun disewakan sewaktu-waktu, seperti ruang serba guna, maupun retail komersial yang tidak mengganggu aktivitas
utama keberangkatan dan kedatangan pengunjung 3.
Ruang utama terpenting dalam terminal penumpang ini meliputi fasilitas CIQ Custom, Immigration, Quarantine, dan sirkulasi di dalamnya, di mana harus
memungkinkan pembedaan zona pengunjung dan penjemput yang baik, serta fasilitas pengangkutan yang baik seperti service gudang dan barang.
Tabel 2.3. Perbandingan dan Kesimpulan Studi Banding Proyek Sejenis Sumber : Olah Data Sendiri
Universitas Sumatera Utara
BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012
Hardi Hendra 080406052
64
BAB III. ELABORASI TEMA
III.1. Pengertian Arsitektur Metafora
Tema arsitektur yang akan digunakan dalam proyek “Belawan International Port Passanger Terminal ialah “Arsitektut Metafora “.
Arsitektur Metafora berasal dari kata “Arsitektur” , dan “Metafora”, yang memiliki pengertian sebagai berikut :
III.1.1. Arsitektur
“Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur mempunyai arti seni
bangunan, gaya bangunan. Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-
manusia beradab.
Menurut James C. Snyder, Anthony J. Catanesse, dalam buku Pengantar Arsitektur
10
, bahwa: Arsitektur : lingkungan buatan yang mempunyai bermacam-macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatan-kegiatannya
serta hak miliknya dari elemen, dari musuh, dan dari kekuatan-kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang
berpenduduk dalam dunia fana dan cukup berbahaya, menekankan sosial dan menonjolkan status.
Menurut Le Corbusier, Arsitektur adalah pengaturan massa yang dilakukan
dengan tepat, penuh pemahaman dan magnifisien. Massa itu disatukan dan ditonjolkan dalam suatu penyinaran cahaya, kubus, kerucut, silinder, piramid,
yang merupakan bentuk-bentuk primer yang kegunaannya jelas. Oleh adanya penyinaran cahaya, massa tersebut merupakan bentuk yang paling indah.
Menurut Louis I Khan. Arsitektur ialah pemikiran-pemikiran yang matang dalam pembentukan ruang. Pembaharuan arsitektur secara menerus disebabkan adanya
perubahan konsep ruang.
10
James C. Snyder, Anthony J. Catanese, „Pengantar Arsitektur‟
Universitas Sumatera Utara