Perletakan Massa Bentuk dan Gubahan Massa

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 133

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

V.1. Perletakan Massa

Konsep perletakan massa bangunan utama didasarkan pada tata letak bangunan di tepi site yang dipisahkan oleh jalan utama ujung baru dengan bagian site lainnya berupa lahan terbuka dan stasiun kereta api. Dengan meletakkan sebuah pusat inti core sebagai pemecah zoning antara zoning domestik dan manca negara existing letak sebaliknya, namun karena statistik menunjukkan jumlah penumpang domestik besarnya jauh berbanding dengan penumpang manca negara selain untuk meletakkan massa menara pengawasan sebagai puncak dari inti untuk memberi kesan welcome kepada dua zoning domestik dan manca negara kapal yang datang tersebut.

V.2. Bentuk dan Gubahan Massa

Gambar 5.1. Konsep Perletakan Massa Sumber : Olah Data Sendiri AREA DOMESTIK AREA INTERNASIONAL CORE PUSAT AREA PARKIR STASIUN Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 134 Terkait dengan tema metafora tangible yang diaplikasikan ke dalam bentukan bangunan, maka bentukan dan gubahan massa harus menggambarkan karakteristik dari persepsi domestik dan manca negara, maka dibuat dari gambaran umum mengenai sebuah pelabuhan, kata kunci di sini ialah “Laut” lebih spesifik lagi di daerah pesisir maupun te pian menjadi “Ombak” yang secara tidak langsung harus dapat dirasakan secara vertikal maupun horizontal. Agar bentukan tidaklah menoton satu bentukan atas ke bawah semua, maka dibuat skenario yang menceritakan “Transforamsi Ombak Laut yang menerpa Core Pusat Pelabuhan Belawan” dari lantai satu ke empat sebagai berikut : 1. Ombak Laut datang menerjang Core dari tepian dua arah 2. Ombak Laut Kembali ke Laut setelah menerjang 3. Ombak Laut kehilangan kekuatan, semakin mengecil 4. Ombak Laut menjadi tenang Selain konsep transformasi tersebut di atas, bentukan haruslah memberikan gambaran yang sederhana tapi dapat dimengerti oleh orang awam sebagai suatu konsep. karenanya dibuat konsep embarkasi dan debarkasi terminal sesuai dengan zoning fungsi agar tidak terjadi penumpukan pengunjung di bangunan, sehingga debarkasi berada di bawah embakasi di mana pada lantai satu gelombang datang merupakan perwujudan konsep debarkasi, sedangkan gelombang pergi pada lantai dua merupakan perwujudan konsep embarkasi yang berbalik arah. Gambar 5.2. Penyederhanaan Bentukan Ombak Baik Secara Horizontal Maupun Secara Vertikal Pada Bangunan Sumber : Olah Data Sendiri Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 135

V.3. Pencapaian, dan Sirkulasi di Luar Bangunan