Analisa Bangunan 1. Sirkulasi Bangunan

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 104 pembongkaran dan pemasukan barang kargo hanya pada waktu tertentu, dengan tingkat kebisingan masih memenuhi syarat kenyamanan audio..  C : Kebisingan dari arah Jl. Ujung Baru Kebisingan dari arah entrance dan keluar Jl. Sumatera menuju ujung baru dan terminal sedang, kebisingan yang terjadi berasal dari suara kendaraan yang melintas. Namun karena Jl.Ujung Baru merupakan jalan yang lancar dengan sirkulasi dua arah dan tidak pernah terjadi kemacetan, maka kebisingan pun hanya berupa suara kendaraan, bukan dari suara klakson kendaraan

IV.1.8.1. Potensi Site Terhadap Kebisingan

Beberapa potensi akan tata letak site terhadap kebisingan yang mendukung pembangunan proyek “Belawan International Port Pasenger Terminal” ini adalah :  Letak site pada area kawasan pelabuhan dan industri yang mana tingkat kebisingan hanya terdapat pada area pabrik industri, berbeda dengan letak site yang aman dari kebisingan sepanjang hari karena memiliki jarak berupa jalan yang lebar dengan sirkulasi yang tingkat lalu lintasnya rendah sepanjang hari sehingga aman dari kebisingan

IV.1.8.2. Kendala Tanggapan Site Terhadap Kebisingan

Beberapa kendala dan tanggapan terkait letak site terhadap efek kebisingan dalam pembangunan proyek “Belawan International Port Pasenger Terminal” ini adalah :  Hampir tidak ada kendala terhadap kebisingan di lokasi site, hanya saja perlu ditekankan pada kawasan terminal site nantinya, faktor kebisingan perlu dipikirkan sebagai indikator yang menunjukkan tingkat keramaian di dalam terminal dan site IV.1.9. Analisa Bangunan IV.1.9.1. Sirkulasi Bangunan Beberapa sirkulasi yang terjadi dalam bangunan terminal penumpang yang digunakan oleh penggunauser, yaitu : Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 105  Sirkulasi penumpang  Sirkulasi barang  Sirkulasi pengelola  Sirkulasi pengantarpenjemput  Sirkulasi biro jasa  Sirkulasi servis Ada 2 jenis sirkulasi dalam bangunan, yaitu :  Sirkulasi Horizontal Sirkulasi horizontal berupa hall penerima, lobby, koridor, selasar, dan ruang tunggu. o Hall penerima : ruang yang berfungsi sebagai ruang penerima pengunjung dari luar bangunan ke dalam bangunan ruang perantara. o Lobby : ruang yang berfungsi sebagai meeting point, sirkulasi, ruang orientasi dalam bangunan. o Koridor : sirkulasi yang menghubungkan ruang-ruang yang memiliki intensitas dan kelas yang sama. o Selasar : sirkulasi yang menghubungkan antar bangunan. o Ruang tunggu : ruang yang berfungsi sebagai pembatas dengan fungsi lain.  Sirkulasi Vertikal Bangunan terminal direncanakan akan memiliki beberapa level lantai. Untuk fungsi bangunan dengan sirkulasi dalam ruangan yang sepadat terminal, maka dibutuhkan fasilitas sirkulasi vertikal yang memadai. Beberapa jenis fasilitas sirkulasi vertikal terdiri dari: o Tangga biasa, Persyaratannya:  Lebar cukup  Tidak bergetar  Nyaman dan tidak melelahkan  Tidak licin o Tangga kebakaran Persyaratannya:  Dilengkapi dengan pintu tahan api dan arah bukaan ke luar bangunan Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 106  Jarak tangga kebakaran dari setiap titik dalam ruangan efektif maksimal 25m  Ruang sirkulasi harus berhubungan langsung dengan pintu kebakaran  Lebar tangga minimal 1,2 m  Dilengkapi dengan handrail dan penerangan yang cukup  Anak tangga maksimal 20 cm dan lebar minimal 28cm o Tangga Berjalan Eskalator Kelebihan dari pengunaan tangga berjalan:  Mampu mengangkat banyak orang  Tidak melelahkan  Cepat, aman dan kecepatan konstan o Lift Kelebihan dari Lift adalah mampu mengangkat banyak orang, tidak melelahkan, dan cukup cepat.

IV.1.9.2. Bentuk Bangunan