BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012
Hardi Hendra 080406052
4
I.4. Pendekatan
Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :
Karakteristik dan citra terhadap sebuah terminal pelabuhan.
Tipologi bangunan yang dirancang dikaitkan dengan tema.
Penentuan lokasi, lokasi yang dipilih yang berada di kawasan sub urban kota
Medan, dimana pada lokasi ini merupakan kawasan peruntukan lahan pelabuhan.
Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data
yang akurat dari lokasi tersebut disertai dengan mengadakan studi literatur sebagai penambah dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.
Literatur, mengambil data-data dari berbagai sumber bacaan sebagai
tambahan untuk melanjutkan laporan perancangan.
Standar ruang –ruang untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang.
Standar peraturan dan kebijakan yang berlaku di daerah sekitar site.
I.5. Lingkup
Lingkup pelayanan dari perencanaan proyek Belawan International Port passanger Terminal ini meliputi :
Kota Medan, Sumatera Utara, serta wilayah-wilayah yang masuk di dalam
area pelayanan PT PERSERO Pelindo I Cabang Belawan
Keberangkatan dan kedatangan penumpang kapal laut dalam skala internasional
Fasilitas pendukung lain, mengingat waktu operasional pelabuhan 24 jam
nonstop
Kajian terhadap tapak dengan keberadaaneksisting yang ada sesuai dengan peruntukan tapak RUTRK kota Medan.
I.6. Batasan
Masalah perancangan yang timbul pada proses perencanaan dan perancangan proyek ini dibatasi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012
Hardi Hendra 080406052
5
Kompleksitas bangunan pelabuhan kapal laut yang membutuhkan analisa yang mendalam tentang sirkulasi, program ruang, dan aktifitas terpadu.
Pengorganisasian ruang berdasarkan kegiatan, fungsi, dan pemakai.
Pemilihan sistem struktur yang efisien yang dapat menahan beban sekaligus
menghasilkan bentukan desain yang modern.
Perancangan sirkulasi dalam dan luar bangunan.
Perancangan keterpaduan perpindahan dari angkutan laut menjadi angkutan darat dan sebaliknya dari angkutan darat menuju angkutan laut
I.7. Manfaat