Potensi Site Kendala Site Potensi Tata Guna Lahan

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 91

IV.1.2.1. Potensi Site

Beberapa potensi site yang mendukung pembangunan proyek “Belawan International Port Pasenger Terminal” ini adalah:  Pencapaian atau aksesibilitas yang baik, baik dari laut maupun darat. Dikarenakan berada pada jalan utama Medan-Belawan. Terutama aksessirkulasi kapal yang keluar dan masuk dermaga, karena lokasi dermaga yang dekat dengan selat malaka.  Posisinya yang terdapat di area Inner Harbour yaitu di Sungai Belawan memberi keuntungan karena secara alamiah telah terhindar dari ombak.  Mudah dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kenderaan umum.  Luas site yang memadai serta dermaga yang cukup panjang.  Bentuk site yang memanjang mengikuti sepanjang jalan Sumatera akan memberikan potensi gubahan massa serta sequence visual yang baik bagi pengunjung dan pengendara kendaraan dari luar site  Posisi site yang terletak dekat dengan selat malaka memberikan potesi view ke dalam y ang baik sehingga dapat memberikan kesan “welcoming” bagi kapal yang akan berlabuh. Selain itu, karena posisi site yang berada di ujung dari pelabuhan belawan, sehingga akan menjadi gerbang pelabuhan itu sendiri.

IV.1.2.2. Kendala Site

Beberapa kendala site dalam pembangunan proyek “Belawan International Port Pasenger Terminal” ini adalah:  Kolam pelabuhan yang dangkal dimana kedalaman kolam rata-rata di Dermaga Pelabuhan Belawan hanya berkisar dari 6-7 meter terminal existing memiliki kedalaman sampai 9,5m, sedangkan syarat minimal untuk sebuah terminal yang dapat disandari oleh kapal-kapal penumpang besar seperti cruise adalah 13 meter.

IV.1.2.3. Tanggapan Analisa Lokasi Site

Terkait dengan permasalahan yang muncul, maka terdapat beberapa tanggapan alternatif penyelesaian kendala site di antaranya : 1. Membuat Jetty atau pier atau dermaga yang menjorok ke air Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 92 Dengan pembuatan sistem dermaga yang menjorok ke laut jetty, kapal yang berlabuh di dermaga memiliki jarak kedalaman yang cukup, karena kedalaman yang lebih dalam dibandingkan kolam pelabuhan yang dangkal. Namun aplikasi sistem ini memiliki persyaratan : o Terkait biaya aplikasi yang mahal dengan standar dermaga internasional konstruksi minimal beton ataupun baja o Akses menuju terminal penumpang semakin jauh, memerlukan fasilitas tambahan seperti mobil pengangkut kebutuhan barang penumpang dan kargo o Area sirkulasi kapal di muara sungai Belawan semakin sempit, di mana jalur sirkulasi existing memiliki lebar 300 sampai 500 meter, dikurangi lagi sirkulasi dari kapal penduduk dari arah sungai menuju laut Belawan. 2. Dengan pengerukan dasar kolam pelabuhan dan pembersihan area jalur sungai secara berkala agar endapan sungai Belawan tidak menumpuk. Dengan menggunakan kapal keruk Dredger. Dengan metode ini, dasar kolam yang dangkal dapat diperdalam sehingga kapal-kapal penumpang yang lebih besar dapat berlabuh di dermaga.

IV.1.3. Analisa Tata Guna Lahan

Site Terminal Pelabuhan Internasional Belawan yang terletak di NPP A, Medan Belawan yang memiliki ketentuan akan peruntukan lahan Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, dan Maritim, karenanya tidak banyak dijumpai fungsi bangunan yang kompleks. RUANG TERBUKA HIJAU GUDANG TERMINAL PENUMPANG EXISTING KOMERSIAL INDUSTRI BERAT KANTOR P.T. TEMPAT PERIBADATAN LEGENDA : Gambar 4.4. Tata Guna Lahan Site Radius 1Km Sumber : Olah Data Sendiri U Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 93 Gambar 4.6. Detail Tata Guna Lahan Site View 2 Sumber : Olah Data Sendiri Gambar 4.5. Detail Tata Guna Lahan Site View 1 Sumber : Olah Data Sendiri Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 94

IV.1.3.1. Potensi Tata Guna Lahan

Beberapa potensi tata guna lahan yang mendukung pembangunan proyek “Belawan International Port Pasenger Terminal” ini adalah :  Site memiliki variasi tata guna lahan yang hampir sama, meliputi industri, gudang dan sedikit komersial, sehingga peluang akan pemenuhan kebutuhan fungsi tata guna lahan yang mendukung fasilitas pelabuhan sangat terbuka lebar, mengingat pemerintah juga memiliki visi menjadikan Belawan sebagai sub pusat kota di utara, yang mendukung pelabuhan Belawan sebagai hinterland utama sumatera.

IV.1.3.2. Kendala Tata Guna Lahan