Utilitas Bangunan 1. Pencahayaan Analisa Fisik 1. Analisa Lokasi Lingkungan

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 114 IV.1.9.5. Utilitas Bangunan IV.1.9.5.1. Pencahayaan Sistem pencahayaan pada bangunan terbagi atas dua jenis, yaitu : 1. Sistem pencahayaan alami Day light Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya - Kelebihan : a. Hemat energi dan ekonomis b. Ketika pagi, sinarnya menyehatkan c. Terlihat alami dan membantu tanaman tetap hidup - Kelemahan : a. Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi b. Hanya bisa dimanfaatkan di pagi hari c. Cahaya tidak dapat dikontrol lebih 2. Sistem pencahayaan buatan Artificial light Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya. - - - --- - Kelebihan : a. Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar matahari b. Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah c. Dapat dipergunakan di saat malam hari - Kelemahan : a. Memerlukan banyak sumber penerangan b. Banyak menggunakan energi listrik dan biaya c. Krisis listrik pada kota

IV.1.9.5.2. Pengkondisian udara

Sistem penghawaan dapat dibagi dua yaitu:  Penghawaan alami Penghawaan alami dapat menapai kenyamanan thermal dengan cara: o Penggunaan sun screen dan shading o Penggunaan kaca reflektif o Penggunaan sistem kaca ganda o Penggunaan air pendingin Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 115 o Penggunaan blower roof fan untuk mempercepat aliran udara.  Penghawaan buatan

IV.1.9.5.3. Sanitasi

Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air bersih terdiri dari dua cara, yaitu : 1. Tangki Tekan Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung dipompa ke ruang-ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar dan bila aliran listrik mati maka distribusi air tidak berjalan. 2. Tangki Atap Air ditampung di reservoir atas dan setelah itu baru didistribusikan ke ruang- ruang. Dengan adanya gravitasi bumi, sistem ini tidak memerlukan energi listrik. Maka keuntungannya adalah pada saat listrik mati air masih dapat dialirkan. Jenis sistem air bersih yang digunakan dapat dibagi dua yaitu :  Sistem distribusi air bersih down feed Air dari pam atau sumur dipompakan ke atas, baru kemudian dialirkan turun keseluruh ruangan. Sistem ini memanfaatkan grafitasi, hemat dalam penggunaan energi listrik dan membutuhkan ruangan khusus untuk tangki pada lantai-lantai atas. Tabel 4.6. Perbandingan Penghawaan Alami dan Buatan Sumber : Olah Data Sendiri Tabel 4.7. Perbandingan Keuntungan dan Kerugian Sistem Distribusi Air Bersih Down Feed Sumber : Olah Data Sendiri Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 116  Sistem distribusi air bersih up feed Air dari pam atau sumur masuk reservoir, yang kemudian dipompakan keatas, disebarkan keseluruh ruangan. Sistem ini menggunakan energi listrik dengan bantuan pompa listrik. Sumber air kotor dalam bangunan berasal dari : 1. Air hujan Drainase Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota 2. Air kotor cair Disalurkan melalui pipa pembuangan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapur, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak. 3. Air kotor padat Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke bak septictank dan kemudian diresapkan ke dalam tanah melalui bak resapan. Tabel 4.8. Perbandingan Keuntungan dan Kerugian Sistem Distribusi Air Bersih Up Feed Sumber : Olah Data Sendiri Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 117

IV.1.9.5.4. Elektrikal

Sumber listrik berasal dari : 1. PLN Untuk kebutuhan sehari-hari dalam keadaan normal 2. Generator Set Genset Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Minimal genset ini dapat menyuplai listrik 50 dari listrik yang dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama, seperti penerangan umum, AC, pompa, dan lift. 3. UPS Uninteruped Power Supply Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara. UPS digunakan pada saat pemadaman listirk PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk menyuplai listrik secara langsung pada bangunan khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan, seperti : penerangan darurat, dan fan-fan pada saat kebakaran.

IV.1.9.5.5. Penanggulangan Kebakaran

Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm. UPS Genset Panel Utama Sub panel Sub panel Peneranga n AC Pompa Trafo PLN Gambar 4.19. Skema Sistem Elektrikal pada Bangunan Sumber : Olah Data Sendiri Universitas Sumatera Utara BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 Hardi Hendra 080406052 118 Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu : 1. Alat deteksi asap Smoke Detector Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang. 2. Alat deteksi nyala api Flame Detector Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut. Penanggulangan pada saat kebakaran dapat dilakukan dengan cara : 1. Sprinkler Untuk memadamkan api sedini mungkin secara otomatis. Setiap sprinkler melayani area seluas 10-25 m2 2. Fire hydrant Merupakan suatu sistem pipa air bertekanan tinggi atau tangki di bagian atas. Pada tiap lantai sistem ini mempunyai penghubunga yang dapat disambungkan dengan selang-selang hydrant di sampingnya. 3. Fire extinguisher Terdiri dari : a. Padat, alat pemadam yang berisi bubuk kimia b. Gas, yang berisi gas asam arang CO2 c. Busa, lebih bersifat efektif untuk menanggulangi kebakaran yang disebabkan benda cair atau arus listrik. 4. Tangga darurat Dengan persyaratan antara lain : a. Mempunyai lebar yang cukup b. Konstruksi harus tahan api c. Perletakannya dalam bangunan jelas terlihat d. Jarak pencapaiannya ke tangga maksimum 25 meter IV.2. Analisa Non-Fisik IV.2.1. Analisa Pemakai User Pemakai User pada terminal terdiri dari 4 empat kelompok besar, yaitu: 1. Pengelola terminal 2. Penumpang 3. Pengantar penjemput Universitas Sumatera Utara