JO PT Wijaya Karya

PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 Dalam Rupiah Penuh PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 In Full Rupiah d324 Maret 2011 105 Paraf Perusahaan akan membentuk suatu penyisihan yang merupakan estimasi kerugian yang terjadi dalam akun piutang usaha dan piutang lain-lain. The Company establishes an allowance for impairment that represents its estimate of incurred losses in respect of accounts receivable and other receivables. Penyisihan digunakan untuk mencatat kerugian atas penurunan nilai suatu akun kecuali, jika Perusahaan merasa yakin bahwa tidak ada pemulihan yang mungkin terjadi terhadap tagihan tersebut. Pada saat itu, aset keuangan dianggap tidak tertagih dan beban penyisihannya dihapuskan atas nilai tercatat dari aset keuangan. The allowance is used to record impairment losses unless, if the Company is satisfied that no recovery of the amount owed is possible. At that point, the financial asset is considered irrecoverable and the amount charged to the allowance is written off against the carrying amount of the impaired financial asset. Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010. Eksposur maksimum dicatat berdasarkan nilai tercatat bersih yang dilaporkan di neraca. The table below describes the Company’s maximum credit risk exposure and risk concentration as of December 31, 2010. The maximum exposure is recorded based on net carrying value recorded in balance sheet. Korporasi Lain-lain Eksposur Maksimum Corporate Others Maximum Exposure Aset Assets Piutang Usaha 342,279,892,061 -- 342,279,892,061 Trade Receivable Tagihan Bruto kepada Gross Receivables to Pemberi Kerja 103,755,314,749 -- 103,755,314,749 the Customers Piutang Lain-lain 1,050,666,733 -- 1,050,666,733 Other Receivables Jumlah Aset Keuangan 447,085,873,543 -- 447,085,873,543 Total Financial Assets Credit Risk Concentration Konsentrasi Risiko Kredit Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas timbul jika Perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. Liquidity risk arises if the Company has difficulty in obtaining fund sources. Liquidity risk management means maintaining adequate cash and cash equivalents balance. The Company manages liquidity risk by monitoring forecast and actual cash flow continuously and supervision of maturity date of financial assets and liabilities. Nilai Wajar Aset dan Kewajiban Keuangan Fair Value of Financial Assets and Liabilities Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau kewajiban dapat diselesaikan dengan dasar transaksi yang wajar. Fair value is an amount in which assets can be exhanged, or liabilities can be repaid in an ar m’s length transaction. Risiko Suku Bunga atas Arus Kas Interest Rate Risk on Cash Flow Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga pasar atas arus kas yang akan diterima di masa depan untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. The Company monitors the impact of market interest rate movement on cash flow that will be received in the future to minimize the negative impact on the Company. Akun yang dipengaruhi oleh perubahan suku bunga pasar adalah deposito berjangka pada bank dan kewajiban diestimasi kesejahteraan karyawan lihat Catatan 3 dan 16. Accounts that are influenced by market interest rate movement are time deposits on banks and estimated liabilities on employee benefit see Note 3 and 16.