50 digeneralisasi dari fakta tertentu Daviz Cosenza dalam Kuncoro, 2003:40.
Adapun yang menjadi konsep dari penelitian ini adalah: 1.
Experiential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan membentuk pelanggan yang loyal dengan cara menyentuh emosi
pelanggan dengan menciptakan pengalaman-pengalaman positif dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap jasa dan produk mereka
Kertajaya dalam Yuwandha dan Sri Rahayu, 2010:193. 2.
Perceived value atau nilai yang dipersepsikan pelanggan Kotler dan Lane, 2009: 136 adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas semua
manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya. 3.
Loyalitas pelanggan Sheth dan Mittal, 2004 dalam Tjiptono, 2005, p.387 adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok,
berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
3.6 Defenisi Operasional
Definisi operasional
merupakan bagian
yang mendefinisikan
sebuah konsepvariabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi indikator
dari suatu konsepvariabel Noor, 2013:97. Noor 2013:97 juga menjelaskan bahwa definisi operasional bukanlah definisi teoritis, tetapi definisi yang berisikan
ukuran dari suatu variabel.
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel
Dimensi Indikator
Referensi Metode
Skala Experiential
Marketing SenseX1
Desain interior, rasa makanan dan minuman,
udara, tampilan
dan penyajian makanan dan minuman,
pencahayaan, kebersihan Raden
Gandhira Wiratmaja
2011:95- Likert
Universitas Sumatera Utara
51 Feel X2
Perasaan senang
dan gembira,
perasaan semangat dan antusias,
perasaan seru dan fun, kepuasan dengan pelayanan, makanan, dan
fasilitas, kenyamanan, atmosfer 96,
Shartika Purnama
Dewi 2013:79-
82 Likert
ThinkX3 Kemampuan solutif jasa ketika stress,
penat, jenuh, suntuk, keefektifan tempat untuk main dan lebih akrab
dengan dengan teman, kesenjangan ekspektasi dengan kenyataannya
Likert
ActX4 Kegiatan alternatif lain yang dapat
dilakukan, gaya hidup, kemudahan akses lokasi
Likert
Relate X5
Keefektifan tempat dalam mempererat pertemanan
dan keakraban,
keefektifan tempat untuk quality time, pengalaman atau kenangan yang tak
terlupakan Likert
Perceived value X6
Emotional value
Kepuasan yang dirasakan, keinginan untuk terus mengunjungi, perasaan
senang Chua
2002 dalam
Tjiptono 2005:336
-337 Likert
Social value
Kesan yang baik kepada orang lain ketika mengunjungi kafe, perasaan
diterima orang lain, peningkatan cara pandang orang lain
Likert
QualityPe rformance
Value Pengelolaan dan pengoordinasian yang
baik, kualitas yang konsisten, standar kualitas
yang dapat
diterima, keterstrukturan
Likert
Pricevalu e for
money Harga
makanan dan
minuman, kesesuaian dengan harganya, adanya
value for money Likert
Loyalitas pelanggan
Y Pembelian
ulang Frekuensi kunjungan
Krishna Padja
Kurniawa n
2008:57 Likert
Pengaruh oleh daya
tarik pesaing
Prioritas ketika ada alternatif lain Likert
Penciptaan prospek
Kegiatan membicarakan hal positif dan merekomendasikan jasa
Likert Sumber: Data diolah dari berbagai sumber
3.7 Teknik Pengumpulan Data