119
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah melakukan uji t parsial antara masing-masing variabel sense X1,
feel X2, think X3, act X4, relate X5, perceived value X6 terhadap variabel loyalitas pelanggan Y, maka diperoleh bahwa hanya variabel
feel X2 dan variabel perceived value X6 yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Y. Diperoleh nilai t hitung pada variabel
feel 2,420 t tabel 1,989 dan nilai signifikansi Sig. 0,017 0,050. Artinya, variabel feel berpengaruh signfikan terhadap variabel loyalitas
pelanggan. Dan pada variabel perceived value, nilai t hitung 3,997 t tabel 1,989 dan nilai signifikansi Sig. 0,000 0,050, yang artinya ialah
variabel perceived value berpengaruh signfikan terhadap variabel loyalitas pelanggan.
2. Berdasarkan hasil uji F simultan antara variabel-variabel sense X1, feel
X2, think X3, act X4, relate X5, perceived value X6 terhadap variabel loyalitas pelanggan Y, diperoleh nilai F hitung sebesar 14,811
nilai F tabel 2,20, dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf signifikansi Sig. 0,000 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan secara simultan antara variabel sense X1, feel X2, think X3, act X4, relate X5, perceived value X6 terhadap variabel
loyalitas.
Universitas Sumatera Utara
120
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian kepada pelanggan The Mind Cafe, menganalis, membahas, dan memperoleh hasil penelitian, maka penulis hendak memberikan
beberapa saran untuk pemilik usaha atau manajer The Mind Cafe yang dapat diterapkan, yaitu:
1. Aktif melakukan customer engagement dengan pelanggan The Mind Cafe
baik secara langsung atau bahkan melalui social media Facebook, Twitter, Instagram, dll. Dalam menciptakan memorable experience, The
Mind Cafe perlu aktif berkomunikasi dan membangun hubungan dan komunikasi dua arah dengan pelanggan, sehingga pada akhirnya akan
tercipta emotional attachment dan loyalitas pelanggan. 2.
Dalam meningkatkan aspek sense dalam experiential marketing, The Mind Cafe perlu menyetel lagu-lagu yang relevan dengan pengunjung dan
berganti-ganti sesuai perubahan selera pelanggan. Alternatif lain ialah membuat live band performance di The Mind Cafe.
3. Program loyalitas perlu dilakukan dalam bentuk apresiasi kepada
pelanggan yang loyal. Misalnya, dengan memberi diskon atau harga khusus, souvenirvoucher gratis bagi pelanggan yang loyal dan rajin
mengunjungi The Mind Cafe. Hal ini nantinya akan meningkatkan retensi pelanggan dan word of mouth yang positif bagi The Mind Cafe.
4. Membuat ‘card’ khusus pelanggan The Mind Cafe dengan tujuan untuk
membentuk komunitas pelanggan The Mind Cafe sebagai wadah bagi pelanggan untuk bisa saling berinteraksi satu sama lain di antara
pelanggan. Tentunya, hal ini efektif dalam upaya peningkatan relate
Universitas Sumatera Utara
121 marketing dan act marketing dan berpotensi menciptakan bonding dan
ikatan yang menyentuh emosi pelanggan secara tidak langsung. Akibat yang ditimbulkan dari penerapan ini tentunya berubahnya gaya hidup
pelanggan The Mind Cafe dan loyalitas yang semakin meningkat. 5.
Mengingat mayoritas responden dalam penelitian di The Mind Cafe ialah mahasiswapelajar 91, maka The Mind Cafe perlu melakukan promosi
dan pendekatan dengan pasar lain yang masih belum pernah mengunjungi The Mind Cafe, seperti PNS, pegawai swasta, dan pekerja ‘kantoran’.
Pendekatan yang dapat dilakukan misalnya dengan menyediakan paket khusus untuk pekerja ‘kantoran’ yang berkunjung bersama teman-teman
kantor yang lebih dari 10 orang atau memberikan harga khusus atau bonus bagi pelanggan ‘kantoran’ yang memiliki transaksi di The Mind Cafe lebih
dari Rp380.000,-.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran