7
2.2 Penelitian Tedahulu
Marini 2003 melakukan penelitian tentang Analisis Perilaku Konsumen Restoran Fast Food Hoka Hoka Bento Cabang Bogor di Kota Bogor. Dari hasil
tabulasi deskriptif diketahui bahwa mayoritas responden adalah perempuan, berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa, beragama Islam, dan berpendidikan akhir sarjana.
Proses pengambilan keputusan pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan, dimana alasan responden melakukan pembelian adalah untuk menghilangkan rasa
lapar. Proses pencarian informasi yaitu dengan melihat papan nama restoran yang tepasang di Jalan Pajajaran. Berdasarkan proses evaluasi alternatif, faktor rasa
merupakan pertimbangan responden mengunjungi restoran. Pembelian dilakukan secara terencana, dimana konsumen merasa cukup puas dengan pembelian yang telah
dilakukan dan masih tetap membeli walaupun terjadi kenaikan harga. Dari diagram Importance Performance Analysis IPA diketahui bahwa untuk
atribut restoran terdapat tujuh atribut yang harus diprioritaskan yaitu kebersihan toilet dan wastafel, kesejukan restoran, harga, aroma ruangan, tanggapan terhadap
keluhan, musik, serta lokasi toilet dan wastafel yang strategis. Sedangkan atribut restoran yang harus dipertahankan yaitu kecepatan penyajian, keramahan pelayan,
kecepatan transaksi, kebersihan, penerangan, dan akses transportasi umum. Atribut produk yang harus dipertahankan yaitu kehigienisan, variasi menu, kegurihan
produk, jumlah porsi menu, dan kerenyahan produk. Siska 2004 melakukan penelitian tentang Analisis Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen Restoran Padang, kasus di Restoran Trio Permai. Importance Performance Analysis IPA, digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan
konsumen. Hasil yang diperoleh dari diagram kartesius diketahui bahwa atribut yang yang harus diprioritaskan oleh restoran kuadran I adalah kesejukan ruangan,
kenyamanan dan aroma ruang makan. Sedangkan atribut yang harus dipertahankan kinerjanya kuadran II adalah citarasa makanan, aroma masakan, display masakan,
variasi masakan, kecepatan penyajian, kemudahan memperoleh lokasi, kandungan gizi, tempat parkir, kebersihan ruangan, pencahayaan ruangan, kebersihan masakan,
masakan siap saji, dan kebersihan lingkungan luar restoran.
8 Konsumen Restoran Trio Permai termasuk konsumen yang loyal. Hal ini
terlihat dari banyaknya konsumen yang termasuk kriteria clients pelanggan tetap sebanyak 76 persen, repeat customer sebanyak 18 persen dan 6 persen yang
termasuk kriteria advocates. Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik konsumen dengan loyalitas dan hubungan kepuasan konsumen
dengan loyalitas. Dari hasil uji Chi-Square diketahui bahwa karakteristik konsumen yang berhubungan nyata dengan loyalitas adalah jenis pekerjaan. sedangkan
hubungan kepuasan dengan loyalitas diketahui bahwa terdapat hubungan nyata antara kepuasan konsumen dengan loyalitas. Hal ini berarti bahwa semakin puas
konsumen maka mereka akan semakin loyal. Simaramare 2006 melakukan penelitian tentang Analisis Loyalitas
Konsumen Restoran Macaroni Panggang Bogor. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif tabulasi frekwensi sederhana, Importance Performance Analysis
IPA dan Chi-Square. Jumlah sampel yang diteliti yaitu sebanyak 60 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada konsumen yang
sedang makan di Restoran Macaroni Panggang. Responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan, berusia 20-30 tahun, suku sunda, beragama Islam,
status belum menikah, lokasi tempat tinggal di Bogor, berpendidikan akhir sarjana, bekerja sebagai pegawai swasta dengan pendapatan atau uang saku per bulan
berkisar Rp 500.000,00 – Rp 1.500.000,00. Proses keputusan pembelian diawali dengan tahap pengenalan kebutuhan,
yang dapat dilihat dari motivasi kunjungan karena citarasa makanan enak dengan manfaat yang dicari sebagai makanan selingan. Tahap pencarian informasi diperoleh
dari teman. Tahap evaluasi menjadi pertimbangan responden mengunjungi Restoran Macaroni Panggang karena citarasa makanan enak. Tahap keputusan pembelian
dilakukan secara terencana, dimana mayoritas konsumen datang pada hari libur. Tahap pasca pembelian responden menyatakan puas setelah mengunjungi Restoran
Macaroni Panggang. Pada penelitian ini ditemukan bahwa loyalitas konsumen termasuk ke dalam kriteria clients dan berdasarkan uji Chi-Square diketahui tingkat
9 loyalitas menunjukkan tidak berkaitan dengan karakteristik konsumen, tetapi lebih
dipengaruhi oleh kinerja restoran itu sendiri. Sugara 2007 pada penelitiannya mengangkat judul mengenai Analisis
Kepuasam Konsumen Instan Temulawak Taman Sringganis Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik konsumen instan temulawak,
menganalisis keputusan pembelian konsumen instan temulawak, menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut instan temulawak dan menentukan
bauran pemasaran yang sesuai bagi Taman Sringganis. Pengumpulan sampling data yang dilakukan untuk menunjang penelitian
tersebut menggunakan teknik convienience yang berarti sampel responden adalah responden yang bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan teknik tabulasi deskriptif, Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI.
Fahmi 2008 melakukan penelitian dengan mengangkat judul Analisis Sikap dan Kepuasan Konsumen Petani Padi Terhadap Benih Padi Varietas Unggul di
Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menganalisis karakteristik, sikap dan kepuasan petani padi terhadap benih padi
varietas unggul di Kabupaten Kediri. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian Fahmi 2008 adalah metode convienience sampling yang berarti
sampel responden adalah responden yang bersedia diwawancarai dan mengisi kuisioner.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi deskriptif untuk mempermudah pemahaman mengenai karakteristik
dan proses pengambilan keputusan pembelian. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis sikap adalah model multiatribut Fishbein. Sedangkan untuk
menganalisis kepuasan menggunakan Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI.
Perbedaan penelitian ini dengan berbagai penelitian terdahulu yaitu pada tempat penelitian dan alat analisis yang digunakan. Pada penelitian terdahulu tempat
penelitian pada restoran cepat saji yang berbeda-beda termasuk penelitian ini yang
10 dilakukan pada restoran yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Alat analisis
yang banyak digunakan pada penelitian terdahulu mengenai analisis kepuasan konsumen adalah IPA Importance Performance Analysis, Chi-Square dan Model
Multiatribut Fishbein, sedangkan alat analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu IPA Importance Performance Analysis dan CSI Customer Satisfaction
Index. Ringkasan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti Tahun
Judul Metode Analisis
1 Marini 2003
Analisis Perilaku Konsumen Restoran Fast Food Hoka
Hoka Bento Cabang di Kota Bogor
Analisis Deskriptif IPA
2 Siska 2004
Analisis Kepuasan
dan Loyaitas Konsumen Retoran
Padang, Kasus di Restoran Trio Permai
IPA Chi-Square
3 Simaremare
2006 Analisis Loyalitas Konsumen
Restoran Macaroni Panggang Bogor
IPA Chi-Square
4 Sugara 2007
Analisis Kepuasam Konsumen Instan
Temulawak Taman
Sringganis Bogor Analisis Deskriptif
IPA CSI
5 Fahmi 2008
Analisis Sikap dan Kepuasan Konsumen
Petani Padi
Terhadap Benih Padi Varietas Unggul di Kabupaten Kediri,
Jawa Timur Model
Multiatribut Fishbein
IPA CSI
11
III. KERANGKA PEMIKIRAN