5.2.4. Kemampuan Teknologi
Peran teknologi dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan untuk mewujudkan kinerja mutu yang baik di PT DSFI sangat besar. Untuk
meningkatkan kinerja industri maka salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan penggunaan
regenerasi penggunaan teknologi sesuai tuntutan pasar Rahmat dan Priyambodo, 2006. Kemampuan teknologi perusahaan dapat diketahui dari
kemampuannya menggunakan teknologi untuk menciptakan nilai tambah melalui rantai kegiatannya. Dengan kemampuan teknologi yang dimiliki, perusahaan
akan mampu meningkatkan kemampuan produksinya, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis dan bertahan dalam jangka panjang.
Kemampuan teknologi suatu perusahaan meliputi kemampuan strategis, internal dan eksternal. Kemampuan strategis merupakan kemampuan
perusahaan dalam mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan terhadap perusahaan pesaing ataupun kemampuan untuk meraih peluang-peluang pasar
yang masih ada. Kemampuan internal merupakan kemampuan untuk mengelola sumberdaya dan teknologi yang dimiliki perusahaan serta kemampuan
menciptakan atau memenuhi kebutuhan organisasi perusahaan. Kemampuan eksternal adalah kemampuan industri berinteraksi dan menjalin hubungan
dengan pihak luar terkait dengan usaha industrinya Pratiwi, 2006. Berdasarkan tiga kemampuan yang mempengaruhi kemampuan teknologi
perusahaan, PT DSFI telah memiliki kemampuan teknologi yang baik. Kemampuan strategis telah ditunjukkan oleh perusahaan dengan mampu
bertahannya produk PT DSFI di pasar ekspor. PT DSFI juga sering melakukan perbandingan dengan persahaan-perusahaan pengolahan ikan yang lebih besar
untuk mempelajari keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Pada Tabel 24 diperlihatkan nilai ekspor produk PT DSFI pada periode 2002-2005 dan
2007-2008.
Tabel 24. Nilai ekspor produk PT DSFI
Tahun Nilai US 000
2002 28 482
2003 31 845
2004 34 869
2005 35 067
2007 18 458
2008 19 286
Sumber: Laporan keuangan PT DSFI 2006, 2008 Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September
Kemampuan internal perusahaan yang tinggi ditunjukkan dengan pengelolaan sumber daya manusia maupun teknologi penunjang produksi.
Sumber daya manusia PT DSFI terdiri dari karyawan lulusan SDSMP 50.06, SMU 44.34, Diploma 2.5, dan sarjana serta pascasarjana sebanyak 3.1.
Peningkatan mutu sumber daya manusia perusahaan dilakukan dengan mengadakan pelatihan intern secara kontinyu maupun pengiriman pegawai untuk
mengikuti pelatihan di luar perusahaan baik yang diadakan oleh lembaga pelatihan di dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan menyadari bahwa
transfer pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan bagi perusahaan yang berorientasi pada pasar ekspor untuk mengantisipasi perkembangan teknologi
yang terjadi secara cepat. Kegiatan operasional PT DSFI ditunjang oleh fasilitas-fasilitas produksi
dan pendukungnya di sektor hulu kapal pengangkut ikan nelayan yang dilengkapi dengan mesin pendingin ikan, pabrik es, galangan kapal untuk
membangun kapal dan memperbaiki kapal, serta bengkel bubut dan hilir gudang pendingin dan mesin-mesin produksi. Adanya kerusakan pada fasilitas
tersebut dapat mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan berupa penurunan hasil tangkapan, terganggunya jadwal produksi, hingga penurunan mutu bahan
baku maupun produk. Untuk mengatasi kendala yang berkaitan dengan fasilitas produksi dan pendukungnya, perusahaan selalu memperkuat kemampuan dan
kinerja bagian maintanance perusahaan agar mampu secara mandiri dan cepat mengatasi permasalahan terkait yang terjadi. Perusahaan juga mampu
menyediakan mesin dan suku cadang kapal nelayan dengan harga lebih terjangkau oleh nelayan. Mesin yang dihasilkan oleh perusahaan ditiru dan
dimodifikasi dari mesin impor sehingga harganya hanya 40-50 dari mesin impor.
Kemampuan eksternal PT DSFI ditunjukkan oleh interaksi yang baik dengan pihak pelanggan maupun pemerintah. PT DSFI juga mendatangkan
konsultan ahli bidang pengolahan ikan dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan mutu produk yang
dihasilkan agar tetap dapat dipasarkan di pasar internasional, mengingat bahwa 90 produk yang dihasilkannya adalah untuk konsumen di luar negeri.
5.3. Permasalahan pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Mutu dalam Rantai Pasok Industri Pengolahan Ikan Laut Tangkapan di
Wilayah Utara Jawa Barat
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara mendalam, diketahui bahwa permasalahan pada faktor-fakor yang mempengaruhi kinerja mutu dalam
rantai pasok industri pengolahan ikan laut tangkapan di wilayah utara Jawa Barat terdiri dari permasalahan mutu dan jaminan mutu bahan baku, permasalahan
mutu dan jaminan mutu produk, rendahnya jaminan pasokan bahan baku yang berkesinambungan, serta masih lemahnya kemampuan teknologi yang dimiliki
pelaku usaha pada rantai pasok ikan laut tangkapan. Permasalahan tersebut dijelaskan dalam diagram Ishikawa pada Gambar 27.
Gambar 27. Beragam penyebab masalah bagi kinerja mutu rantai pasok industri pengolahan ikan laut tangkapan di wilayah utara Jawa Barat
5.3.1. Permasalahan Mutu dan Jaminan Mutu Bahan Baku