Analisis Data Disain Peningkatan Daya Saing Industri Pengolahan Ikan Berbasis Perbaikan Kinerja Mutu Dalam Rantai Pasokan Ikan Laut Tangkapan Di Wilayah Utara Jawa Barat

yang mempengaruhi kinerja mutu dan permasalahannya pada rantai pasok ikan laut tangkapan. Pengisian kuesioner digunakan dalam wawancara mendalam sebagai panduan diskusi serta memperoleh data kualitatif yang dapat diolah menjadi informasi deskriptif. Responden yang dilibatkan dalam wawancara mendalam terdiri dari kelompok nelayan tujuh orang dan pedagang lima orang yang berada di enam tempat pendaratan dan pelelangan ikan yang dikaji, pengelola TPI tiga orang, dan Dinas Perikanan Daerah tiga orang. Responden dari kalangan pengelola TPI, dinas perikanan daerah, dan industri pengolahan ikan didaftar sebagai berikut. - Bapak Benny Sudaryanta, B.Sc Kepala Seksi Mutu Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat - Ibu Tisa Lesiyana, A.Pi Kepala Seksi Pembinaan Pengolahan Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang - Bapak Dedi Supriyadi, A.Pi, MM Kepala Seksi Perikanan Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon, - Bapak Abdul Rozak, SE Manajer KUD Mina Fajar Sidik, Subang - Bapak Drs. Masnum Sarnawi Sekretaris KUD Misaya Mina, Eretan Wetan-Indramayu - Bapak Rudi Siswanto Manajer KUD Mina Karya Bahari, Kota Cirebon - Bapak Irawan Sutjiamidjaya Direktur utama PT DSFI. c. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai data-data kuantitatif dan kondisi aktual daya saing industri pengolahan ikan serta rantai pasok ikan laut tangkapan wilayah Jawa Barat maupun nasional.

3.5. Analisis Data

a. Pemetaan Saluran Distribusi Ikan di Sentra Produksi Ikan Laut Tangkapan Jawa Barat Bagian Utara Saluran distribusi ikan dari sentra produksi ikan tangkap perairan laut Jawa Barat bagian utara Kabupaten Subang, Indramayu, dan Cirebon dipetakan secara deskriptif, dengan cara menggambarkan aliran fisik ikan dari nelayan menuju pedagang pengumpul, industri pengolahan hingga produk olahan ikan disalurkan menuju kelompok konsumennya. b. Analisis Kondisi Nilai Tambah pada Usaha Pengolahan Ikan yang terdapat dalam Rantai Pasok Ikan Laut Tangkapan di wilayah Utara Jawa Barat Analisis kondisi nilai tambah pada usaha pengolahan ikan laut tangkapan dilakukan dengan menggunakan Metode Hayami 1987, melalui perhitungan nilai tambah per kilogram bahan baku untuk satu kali kegiatan pengolahan yang menghasilkan suatu produk tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah untuk pengolahan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor teknis dan pasar. Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku dan tenaga kerja, sedangkan faktor pasar yang berpengaruh ialah harga output, upah kerja, harga bahan bakar dan input lain. Prosedur analisis nilai tambah diperlihatkan pada Tabel 9. Tabel.9 Prosedur Analisis Nilai Tambah No Variabel Nilai I Output, Input dan Harga - Output Kghr a - Bahan baku Kghr b - Tenaga Kerja Hokhr c - Faktor konversi d=ab - Koefisien tenaga kerja e=cb - Harga output RpKg f - Upah rata-rata tenaga kerja RpHok g II Pendapatan dan Keuntungan - Harga bahan baku Rp h - Sumbangan input lain Rp i - Nilai output j=d x f - Nilai tambah k=j-i-h - Rasio nilai tambah l =kj x 100 - Imbalan tenaga kerja m = e x g - Bagian tenaga kerja n = mk x 100 - Keuntungan o = k – m - Tingkat keuntungan p = oj x 100 Sumber : Hayami 1987 c. Pemilahan Data dan Identifikasi Masalah serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Mutu pada Rantai Pasok Industri Pengolahan Ikan Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mutu industri pengolahan ikan maupun permasalahannya diidentifikasi dan dianalisis dengan menggunakan Diagram Ishikawa. Langkah-langkah pembuatan diagram sebab akibat adalah sebagai berikut Gasperz, 2003. i. Pernyataan masalah utama yang penting untuk diselesaikan ii. Penulisan pernyataan masalah pada kepala ikan, yang merupakan akibat effect. Masalah dituliskan pada sisi sebelah kanan dari kepala ikan, kemudian digambarkan tulang belakang dari kiri ke kanan dan pernyataan masalah ditempatkan pada kotak-kotak di tulang belakang ikan. iii. Penulisan faktor-faktor penyebab utama yang mempengaruhi kinerja mutu sebagai tulang besar. iv. Menuliskan penyebab-penyebab sekunder yang mempengaruhi penyebab-penyebab utama, serta penyebab-penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab-penyebab sekunder. v. Mencatat informasi yang diperoleh dalam diagram sebab akibat Gambar 8. Gambar 8. Contoh ilustrasi diagram Mutu Ishikawa Gasperz, 2003

c. Penilaian mutu fisik ikan hasil tangkapan