Gambar 32 Nilai bobot prioritas utama untuk kriteria bangunan dan struktur
4.4.2 Alternatif Menurut Kriteria
Alternatif model yang diusulkan dalam mencapai kawasan wisata pesisir Lalong Kota Luwuk yaitu model berbasis ekologi, sosial, dan kombinasi ekologi-
sosial. Model ekologi merupakan model daya dukung yang berorientasi terhadap kepekaan ekologis dan fisik lanskap. Model sosial merupakan model daya dukung
berorientasi terhadap kepuasan dan aspek sosial pemakai oleh manusia.
Model ekologi-sosial
merupakan model
yang mencoba
untuk menyelaraskan kepentingan manusia dan daya dukung lingkungan. Berdasarkan
hasil analisis secara keseluruhan diperoleh nilai consistency ratio CR sebesar 0.01.
Hasil ini menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh berada pada tingkat
kepercayaan yang tinggi baik dan dapat diterima. Penilaian para pakar menunjukkan prioritas alternatif dalam memutuskan model yang paling berperan
dalam mencapai wisata pesisir Lalong Kota Luwuk yang berkelanjutan. Penilaian sintesis alternatif kawasan wisata pesisir dapat dilihat pada Gambar 33.
Gambar 33 Penilaian sintesis alternatif kawasan wisata pesisir LKL
Bobot prioritas alternatif ekologi 0.378, alternatif sosial 0.326, dan alternatif ekologi-sosial 0.296. Hal ini menunjukkan rekomendasi yang terbaik dalam
rencana kawasan wisata pesisir Lalong Kota Luwuk yang berkelanjutan adalah model berbasis ekologi. Model berbasis ekologi paling berpengaruh dibandingkan
aspek sosial atau kombinasi antara ekologi-sosial. Artinya, pendekatan ekologi merupakan salah satu model pendekatan terbaik untuk mempertahankan
kelestarian, keberadaan atau optimasi manfaat dari suatu sumber daya alam di kawasan wisata pesisir LKL. Sumber daya lanskap dan lingkungan yaitu dengan
melakukan pendekatan atau penilaian terhadap daya dukung.
Combined instance -- Synthesis with respect to: Goal: Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Pesisir di Lalong Kota Luwuk, Sulawesi Tengah
Overall Inconsistency = ,01 Ekologi
,378 Sosial
,326 Ekologi-Sosial
,296
Priorities with respect to: Com...
Goal: Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Pesisir di Lalong Kota Luwuk, Sulawesi Tengah Institusi
Kebijakan ,535
Stakeholder ,465
Inconsistency = 0,
4.6 Zona Pengembangan Kawasan Wisata Pesisir Lalong Kota Luwuk
Zona pengembangan kawasan wisata pesisir Lalong Kota Luwuk diperoleh dari zona wisata pesisir dan menyesuaikan sosial perkotaan. Gunn 1994, suatu
kawasan wisata yang baik dan berhasil secara optimal didasarkan apabila mempertahankan kelestarian lingkungannya, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di kawasan tersebut, dan meningkatkan keterpaduan dan unity pembangunan masyarakat di kawasan sekitar dan zona pengembangan.
Tabel 30 Zona pengembangan wisata pesisir kawasan LKL
No Kelurahan Ekosistem
Zona pengembangan wisata TP
CP P
1 Tontouan Hutan lahan atas
Alami Inti
640.30 Semi alami
Penyangga 43.95
Tidak alami Penyangga
0.39 Lahan bernilai penting Pemukiman
Penyangga 8.65
2 Mangkio Hutan lahan atas
Alami Inti
443.27 Semi alami
Penyangga 14.28
Tidak alami Penyangga
2.19 Lahan bernilai penting Pemukiman
Penyangga 17.74
3 Kaleke Hutan lahan atas
Alami Inti
691.94 Semi alami
Penyangga 62.21
Tidak alami Penyangga
3.75 Lahan bernilai penting Pemukiman
Penyangga 5.66
4 Soho Hutan lahan atas
Tidak alami Penyangga
3.10 Lahan bernilai penting Pemukiman
Pemanfaatan 18.14
5 Bungin Hutan lahan atas
Semi alami Penyangga 28.55
Tidak alami Penyangga 5.45
Lahan bernilai penting Pemukiman Pemanfaatan
51.91 Pantai
Berpasir Pemanfaatan
1.90 Padang lamun
Khusus 4.56
Terumbu karang Khusus
7.15 6 Luwuk
Hutan lahan atas Semi alami
Penyangga 47.95
Tidak alami Penyangga
6.39 Lahan bernilai penting Pemukiman
Pemanfaatan 64.16
CBD Pemanfaatan
27.31 Estuari
Semi terbuka Khusus
37.87 7 Baru
Hutan lahan atas Tidak alami
Penyangga 0.34
Lahan bernilai penting Pemukiman Pemanfaatan
15.84 8 Keraton
Hutan lahan atas Semi alami
Penyangga 6.51
Tidak alami Penyangga 8.15
Lahan bernilai penting Pemukiman Pemanfaatan
46.95 CBD
Pemanfaatan 5.14
Pantai Berpasir
Pemanfaatan 1.04
Berbatu Khusus
0.09 Padang lamun
Khusus 1.75
Terumbu karang Khusus
6.02 Total ha
2330.67 Total
100 Sumber: Olahan data lapang 2013
TP: tidak potensi, CP: cukup potensi, P: potensi
Tabel 30 menunjukkan zona pengembangan kawasan wisata pesisir Lalong Kota Luwuk dalam klasifikasi potensi, cukup potensi, dan tidak potensi. Tujuan
klasifikasi zona adalah menentukan pusat pengembangan dan penataan kawasan wisata LKL yang disesuaikan dengan karakter lanskap. Kawasan pesisir LKL
memiliki zona pengembangan, yaitu: 62