Gambar 3 Tahapan penelitian
Kawasan Pesisir Lalong Kota Luwuk
Peta Dasar Peta Tematik
Survei Lapangan Studi Pustaka
Pengumpulan dan Pengklasifikasian Data
Sistem Ekologi Pesisir di Kawasan LKL
Zona Kepekaan Ekosistem Pesisir IKL
Preferensi Stakeholder AHP
Rencana Lanskap Kawasan Wisata Pesisir LKL
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Aspek Legal Kawasa Pesisir BWK Kota Luwuk
Akseptibilitas Masyarakat dan Peluang Ekonomi FGD
Daya Dukung Kawasan Wisata Pesisir DDK Zona Wisata Pesisir
Zona Pengembangan Kawasan Wisata Pesisir LKL Estuari
Hutan Lahan Atas Terumbu Karang
Pantai Tempat Bernilai Penting
Padang Lamun Ekosistem Teresterial
Ekosistem Akuatik
Zona Daya Tarik Wisata Pesisir Objek dan Atraksi Wisata, Kualitas Visual
Zona Daya Tarik Berbasis Kepekaan Ekosistem
Zona Potensial Wisata Pesisir LKL
Tabel 4 Data dan jumlah responden
2.3.2 Analisis dan Sintesis
Analisis dilakukan terhadap: 1 kepekaan ekosistem kawasan, 2 daya tarik wisata pesisir, dan 3 dukungan masyarakat. Hal  ini bertujuan untuk  mengetahui
zona yang sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata pesisir LKL. 1.
Kepekaan Ekosistem Pesisir Lalong Kota Luwuk
Menurut  Peterson  dalam  Wibowo  2009,  analisis  penilaian  kepekaan ekosistem ditujukan  untuk  mengetahui tingkat  kepekaan atau sensitivitas  sumber
daya  yang  ada  di  kawasan  pesisir.  Menurut  Sloan  1993  dalam  Dahuri  et  al. 1996  dan  Wibowo  2009,  penilaian  kepekaan  berdasarkan  kerusakan  oleh
sumber  pencemaran  berupa  tumpahan  minyak  dan  sedimentasi.  Formula  analisis penilaian kepekaan kawasan pesisir Lalong Kota Luwuk, yaitu:
NKEi, EPi...........................................................................................1 NKEi  =   VETi, VEAi
EPi   =   E, P, PL, TK, HL, LB Keterangan:
IKL  : Indeks kepekaan lingkungan NKEi : Nilai kepekaan ekosistem ke-i
EPi  : Ekosistem pesisir ke-i VETi : Variabel ekosistem teresterial ke-i
VEAi : Variabel ekosistem akuatik ke-i E
: Estuari P
: Pantai PL
: Padang lamun TK  : Terumbu karang
HL  : Hutan lahan atas LB  : Lahan bernilai penting
No  Tujuan Responden
Asal institusilembaga Jumlah
1 Preferensi stakeholder
  Pemerintahan   Bappeda
1   Dinas Perikanan dan Kelautan
1   Departemen Perhubungan dan Laut
1   Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
1   Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
1   Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
1   Dinas Kehutanan
1   Disiplin ilmu
  Universitas Tompotika Luwuk 1
  Universitas Muhamadiyah Luwuk 1
2 Daya tarik wisata pesisir
  Studi historis   Pemerintahan
  Dinas Pariwisata 1
  Museum Kota Luwuk 1
  Masyarakat lokal   Tokoh masyarakat
1 3
Penilaian daya tarik wisata   Keunikan
  Pemerintahan   Dinas Pariwisata
1   Kelangkaan
  Masyarakat   Masyarakat lokal
8   Keaslian
  Swasta   Hotel
1   Agen perjalanan
1   Keindahan
  Wisatawan   Mancanegara
5   Domestik
55 4
Sosial perkotaan   Masyarakat lokal
  Nelayan 16
  Pertanian 16
  Pedagang dan jasa 16
  Tokoh masyarakat 32
Total 163
Menentukan  nilai  kepekaan  ekosistem  teresterial  LKL  menggunakan parameter kepekaan Tabel 5. Formula penilaian kepekaan ekosistem teresterial:
VETi...............................................................................................2 VETi     = VT1 + VT2 + VT3 +VT4 + VT5 + VT6
Keterangan: NKETi : Nilai kepekaan ekosistem tersesterial ke-i
VETi   : Variabel ekosistem teresterial ke-i VT1    : Penutupan lahan
VT2    : Luasan VT3    : Keterwakilan representativeness
VT4    : Keutuhan ekosistem integrity VT5    : Keutuhan sumber daya intacness
VT6    : Topografi
Analisis  penilaian  tingkat  kepekaan  terhadap  ekosistem  pesisir  LKL  dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5 Penilaian kepekaan ekosistem teresterial pesisir LKL
No    Kriteria Sub kriteria
Skor  Keterangan
1    Penutup lahan Tidak alami
3 Penutupan ekosistem  40
Semi alami 2
Penutupan ekosistem 40-80 Alami
1 Penutupan ekosistem alami  80
2    Luasan Sangat luas
3 Wilayah jelajah home range besar, tidak tergangu
Luas 2
Wilayah jelajah home range sedang, cukup terganggu Tidak luas
1 Wilayah jelajah home range kecil, terganggu
3    Keterwakilan Tidak terwakili
3 Ekosistem tidak dilindungi, flora dan fauna rendah
Terwakili 2
Ekosistem cukup dilindungi, flora dan fauna cukup tinggi Sangat terwakili
1 Ekosistemhabitat dilindungi, flora dan fauna tinggi
4    Keutuhan ekosistem Tidak lengkap
3 Rantai siklus makanan food cycle tidak lengkap
Lengkap 2
Rantai siklus makanan food cycle kurang lengkap Sangat lengkap
1 Rantai siklus makanan food cycle sangat lengkap
5    Keutuhan sumber daya Tidak utuh
3 Dimanfaatkan
Utuh 2
Cukup dimanfaatkan Sangat utuh
1 Belum dimanfaatkan
6    Topografi 0  x ≤ 15
3 Aktivitas tinggi
15 x ≤ 25
2 Aktivitas sedang
25 1
Aktivitas rendah
Sumber:  Sloan  1993  dalam  Wibowo  2009,  Dahuri  et  al.  1996,  Hutabarat  et  al.  2009,  dan Widiatmaka dan Hardjowigono 2007
Penentuan klasifikasi kepekaan ekosistem teresterial LKL, yaitu: Klasifikasi tingkat kepekaan teresterial  =
Penilaian indeks kepekaan ekosistem teresterial LKL diklasifikasikan, yaitu: Tidak peka TP dengan nilai 14-18. Artinya, kawasan memiliki tingkat kepekaan
rendah  terhadap  kerusakan  apabila  terjadi  gangguan  dan  kemampuan  untuk memulihkan diri dari gangguan membutuhkan waktu yang tidak lama.
Cukup peka CP dengan nilai 9-13. Artinya, kawasan memiliki tingkat kepekaan sedang  terhadap  kerusakan  apabila  terjadi  gangguan  dan  kemampuan  untuk
memulihkan diri dari gangguan membutuhkan waktu yang cukup lama. Peka  P  dengan  nilai  4-8.  Artinya,  kawasan  memiliki  tingkat    kepekaan  tinggi
terhadap  kerusakan  apabila  terjadi  gangguan  dan  kemampuan  untuk memulihkan diri dari gangguan membutuhkan waktu yang lama.
Sedangkan menentukan
nilai kepekaan
ekosistem akuatik
LKL menggunakan parameter kepekaan Tabel 6. Formula perhitungan penilaian:
VEAi..............................................................................................3 VEAi     =  VA1 + VA2 + VA3 + VA4 + VA5 + VA6 + VA7
Keterangan: NKEAi: Nilai kepekaan ekosistem akuatik ke-i
VEAi   : Variabel ekosistem akuatik ke-i VA1    : Penutupan lahan
VA2    : Luasan VA3    : Keterwakilan representativeness
VA4    : Keutuhan ekosistem integrity VA5    : Keutuhan sumber daya intacness
VA6    : Tipologi ekosistem VA7    : Topografi
Tabel 6 Penilaian kepekaan ekosistem akuatik LKL
No   Kriteria Sub kriteria
Skor  Keterangan
1    Penutupan lahan Tidak alami
3   Penutupan ekosistem  40 Semi alami
2   Penutupan ekosistem 40-80 Alami
1   Penutupan ekosistem alami  80 2    Luasan
Sangat luas 3   Wilayah jelajah home range besar, tidak tergangu
Luas 2   Wilayah jelajah home range sedang, cukup terganggu
Tidak luas 1   Wilayah jelajah home range kecil, terganggu
3    Keterwakilan Tidak terwakili
3   Ekosistemhabitat tidak dilindungi, flora dan fauna rendah Terwakili
2   Ekosistem cukup dilindungi, flora dan fauna cukup tinggi Sangat terwakili
1   Ekosistemhabitat dilindungi, flora dan fauna tinggi 4    Keutuhan ekosistem
Tidak lengkap 3   Rantai siklus makanan food cycle tidak lengkap
Lengkap 2   Rantai siklus makanan food cycle kurang lengkap
Sangat lengkap 1   Rantai siklus makanan food cycle sangat lengkap
5    Keutuhan sumber daya Tidak utuh
3   Dimanfaatkan Utuh
2   Cukup dimanfaatkan Sangat utuh
1   Belum dimanfaatkan 6    Tipologi ekosistem
Bervegetasi 3   Sangat baik
Berbatuberpasir 2   Baik
Berlumpur 1   Tidak baik
7    Topografi Landai
3   Aktivitas tinggi Cukup landai
2   Aktivitas sedang Curam
1   Aktivitas rendah
Sumber:  Sloan  1993  dalam  Wibowo  2009,  Dahuri  et  al.  1996,  Hutabarat  et  al.  2009,  dan Widiatmaka dan Hardjowigono 2007
Penentuan klasifikasi kepekaan ekosistem teresterial LKL, yaitu: Klasifikasi tingkat kepekaan akuatik  =
Penilaian indeks kepekaan ekosistem akuatik LKL diklasifikasikan, yaitu: Tidak peka TP dengan nilai 16-21. Artinya, kawasan memiliki tingkat kepekaan
rendah  terhadap  kerusakan  apabila  terjadi  gangguan  dan  kemampuan  untuk memulihkan diri dari gangguan membutuhkan waktu yang tidak lama.
Cukup  peka  CP  dengan  nilai  10-15.  Artinya,  kawasan  memiliki  tingkat kepekaan  sedang  terhadap  kerusakan  apabila  terjadi  gangguan  dan
kemampuan untuk memulihkan diri dari gangguan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Peka  P  dengan  nilai  4-9.  Artinya,  kawasan  memiliki  tingkat  kepekaan    tinggi terhadap  kerusakan  apabila  terjadi  gangguan  dan  kemampuan  untuk
memulihkan diri dari gangguan membutuhkan waktu yang lama. 10