Tabel 21 Luas potensi kualitas visual wisata pesisir LKL
No Kelurahan
Potensi objek dan atraksi R
S T
1 Tontouan
- -
693.29 2
Mangkio -
- 477.48
3 Kaleke
- -
763.56 4
Soho -
- 21.24
5 Bungin
85.91 -
13.62 6
Luwuk -
- 183.68
7 Baru
- -
16.18 8
kKeraton 66.75
- 8.9
Total ha 152.66
2178.01 2330.67
Total 6.55
93.45 100
Sumber: Olahan data lapang 2013
Tabel 21 menunjukkan luasan kawasan kualitas visual pesisir LKL tertinggi yaitu 2177.94 ha atau 93.45 yang sebagian besar berada di seluruh kelurahan.
Tingginya kualitas visual dipengaruhi oleh kawasan memiliki karakteristik topografi yang bergelombang atau tidak datar sehingga membentuk elemen
lanskap alami. Berdasarkan kondisi tersebut kawasan memiliki potensi lanskap yang indah untuk dikembangkan dengan mamanfaatkan good view. Sedangkan
luasan kawasan dengan kualitas visual rendah yaitu 152.73 ha atau 6.55 yang berada di Kelurahan Bungin dan Kelurahan Keraton. Kedua kelurahan memiliki
karakteristik lanskap yang didominasi oleh lanskap binaan. Interaksi manusia dan alam telah mengubah struktur lanskap alami secara kualitas maupun kuantitas.
Keindahan visual lanskap merupakan salah satu unsur yang penting yang tidak dapat diciptakan oleh manusia dan selayaknya dipertahankan. Zona kualitas visual
kawasan wisata pesisir LKL dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18 Peta kualitas visual kawasan pesisir LKL 45
4.2.3 Daya Tarik Wisata Pesisir Lalong Kota Luwuk
Potensi daya tarik wisata pesisir merupakan hasil overlay potensi objek dan atraksi dan kualitas visual kawasan pesisir Lalong Kota Luwuk. Hal ini untuk
mengetahui ketersediaan objek dan atraksi serta kualitas visual lanskap kawasan wisata pesisir LKL yang dapat dikembangkan. Potensi daya tarik wisata yang baik
apabila terdapat objek dan dan atraksi yang beragam, unik, langkah, terawat, dan didukung kualitas visual lanskap yang indah pada kawasan tersebut sehingga
menarik bagi pengunjung wisata. Nilai potensi daya tarik kawasan wisata pesisir LKL dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22 Penilaian potensi daya tarik wisata pesisir LKL
No Kelurahan Ekosistem Objek dan atraksi
Daya tarik N
K Obda Kei
1 Tontouan
Hutan lahan atas Alami
Tarsius Sulawesi 66
123 189
T Semi alami
33 123
156 S
Tidak alami 33
123 156
S Lahan bernilai penting Pemukiman
33 123
156 S
2 Mangkio
Hutan lahan atas Alami
Tarsius Sulawesi 66
125 191
T Semi alami
33 125
158 S
Tidak alami 33
125 158
S Lahan bernilai penting Pemukiman
33 125
158 S
3 Kaleke
Hutan lahan atas Alami
Tarsius Sulawesi 66
126 192
T Semi alami
Kuliner khas lokal 57
126 183
S Tidak alami
33 126
159 S
Lahan bernilai penting Pemukiman 33
126 159
S 4
Soho Hutan lahan atas
Tidak alami 33
126 159
S Lahan bernilai penting Pemukiman
Akper 65
126 191
T 5
Bungin Hutan lahan atas
Semi alami 33
39 72
R Tidak alami
33 39
72 R
Lahan bernilai penting Pemukiman Kediaman dr.Anuranta
66 39
105 R
Gereja BZL 99
39 138
S Museum daerah
99 39
138 S
Pemukiman pasar tua 99
39 138
S Kuliner khas lokal
57 39
96 R
Pantai Pasir putih
99 150
249 T
Padang lamun Padang lamun
64 150
214 T
Terumbu karang Jenis terumbu karang
99 150
249 T
Banggai cardinal fish 99
150 249
T 6
Luwuk Hutan lahan atas
Semi alami 33
145 178
S Tidak alami
33 145
178 S
Lahan bernilai penting Pemukiman Ked. Kel.Kerajaan Banggai
99 145
244 T
CBD Pasar malam
69 145
214 T
Kuliner khas lokal 70
145 215
T Estuari
Air 99
145 244
T 7
Baru Hutan lahan atas
Tidak alami 11
124 135
S Lahan bernilai penting Pemukiman
Kuliner khas lokal 62
124 186
S 8
Keraton Hutan lahan atas
Semi alami Mata air mambual
99 34
133 S
Kuliner khas lokal 65
34 99
R Tidak alami
33 34
67 R
Lahan bernilai penting Pemukiman Ked. Wakil Bupati
99 34
133 S
Bekas benteng majapahit 99
34 133
S CBD
Pasar pelelangan ikan 74
74 R
Pantai berpasir Pasir putih
99 126
225 T
Pantai berbatu Pantai berbatu
99 127
226 T
Padang lamun Padang lamun
64 137
201 T
Terumbu karang Jenis terumbu karang
99 137
236 T
Banggai cardinal fish 99
137 236
T Rumpon
70 137
207 T
Sumber: Data olahan lapang 2013 T: tinggi 189-249, S: sedang 128-188, R: rendah 67-127
Obda: objek dan atraksi, Kei: keindahan, N: nilai, K: klasifikasi
Tabel 22 menunjukkan potensi daya tarik wisata pesisir LKL sebagian besar memiliki potensi daya tarik tinggi T dan sedang S untuk dikembangkan yang
berada di seluruh kelurahan. Tingginya potensi daya tarik dipengaruhi oleh kawasan memiliki beragam objek dan atraksi serta visual lanskap yang indah.
Sedangkan potensi daya tarik sedang dipengaruhi oleh kawasan memiliki potensi objek dan atraksi yang rendah tetapi memiliki kualitas visual lanskap yang indah
atau kawasan memiliki potensi objek dan atraksi tinggi tetapi memiliki kualitas visual yang kurang indah.
Tabel 23 Luas potensi daya tarik wisata pesisir LKL
No Kelurahan
Potensi objek dan atraksi R
S T
1 Tontouan
- 52.99
640.30 2
Mangkio -
34.21 443.27
3 Kaleke
- 71.62
691.94 4
Soho -
3.10 18.14
5 Bungin
34 51.91
13.62 6
Luwuk -
54.34 129.34
7 Baru
- 16.18
- 8
kKeraton 13.29
53.46 8.9
Total ha 47.29
337.88 1945.5
2330.67 Total
2.03 14.50
83.47 100
Sumber: Olahan data lapang 2013
Tabel 23 menunjukkan luasan potensi daya tarik tinggi T yaitu 1945.5 ha atau 83.47 yang berada di sebagian besar kawasan pesisir LKL. Luas kawasan
terbesar dengan daya tarik tinggi berada di Desa Tontouan, Kelurahan Mangkio Baru, dan Kelurahan Kaleke yang merupakan lanskap hutan alami sehingga
memiliki potensi pengembangan wisata alam wisata wildlife dan menikmati pemandangan alam. Sedangkan Kelurahan Soho, Kelurahan Bungin, Kelurahan
Luwuk, Kelurahan Baru, dan Kelurahan Keraton merupakan lanskap alami dan binaan memiliki potensi pengembangan daya tarik wisata alam dan wisata budaya
seperti wisata pantai, wisata lamun, wisata bawah laut, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata air, wisata belanja, dan wisata edukasi.
Luasan potensi daya tarik sedang S yaitu 337.88 ha atau 14.50 berada di seluruh kawasan pesisir LKL. Desa Tontouan, Kelurahan Mangkio Baru, dan
Kelurahan Kaleke memiliki potensi pengembangan wisata alam panorama alam. Kelurahan Soho dan Kelurahan Baru memiliki potensi pengembangan wisata
budaya wisata sejarah dan wisata kuliner. Sedangkan Kelurahan Bungin, Kelurahan Luwuk, dan Kelurahan Keraton memiliki potensi pengembangan daya
tarik wisata alam dan wisata budaya seperti wisata air, wisata panorama alam, wisata edukasi, dan wisata sejarah. Kawasan dengan daya tarik sedang dapat
ditingkatkan menjadi tinggi dengan tetap menjaga keaslian objek dan atraksi serta menjaga kualitas lingkungan tanpa merusak ekosistem yang ada.
Luasan potensi daya tarik rendah R yaitu 47.29 ha atau 2.03 berada di Kelurahan Bungin dan Kelurahan Keraton yang umumnya merupakan kawasan
hutan semi alami dan hutan tidak alami. Oleh karena itu, tidak dilakukan pengembangan wisata tetapi berfungsi sebagai pendukung wisata dalam menjaga
ekologis yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan LKL. Zona potensi daya tarik wisata pesisir dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19 Peta potensi daya tarik wisata pesisir LKL
4.2.4 Daya Tarik Wisata Pesisir Berdasarkan Kepekaan Lingkungan LKL
Daya tarik wisata pesisir berdasarkan kepekaan lingkungan merupakan hasil overlay daya tarik wisata dengan tingkat kepekaan lingkungan pesisir Lalong
Kota Luwuk. Berdasarkan pertimbangan hasil penilaian AHP menyatakan bahwa aspek ekologi merupakan prioritas utama dalam upaya mewujudkan kawasan
wisata pesisir berkelanjutan Gambar 32. Oleh karena itu, pemberian bobot aspek ekologi atau kepekaan sebesar 60 dan aspek wisata sebesar 40.
Pengembangan suatu kawasan yang bertujuan untuk pemanfaatan wisata tidak hanya mementingkan daya tarik wisata, tetapi tetap menyelaraskan dengan
kondisi ekologis kawasan. Pada umumnya kawasan yang memiliki daya tarik tinggi berada di kawasan yang bersifat peka. Berdasarkan kondisi tersebut
dibutuhkan upaya untuk menyesuaikan aktivitas dan fasilitas tertentu dengan kondisi kawasan yang ada sehingga diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan
kualitas ekologis kawasan pesisir LKL.
Tabel 24 menunjukkan potensi daya tarik wisata berdasarkan kepekaan lingkungan pesisir LKL sebagian besar kawasan memiliki potensi daya tarik
dengan klasifikasi sedang S untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Potensi daya tarik dengan klasifikasi sedang, artinya kawasan LKL Kota Luwuk
pada umumnya memiliki daya tarik tinggi tetapi kawasan memiliki kepekaaan. Hal ini apabila kawasan dibangun aktivitas yang dikembangkan lebih bersifat
pasif seperti memanfaatkan potensi keindahan panorama alam dan bersifat edukatif serta ditunjang dengan penggunaan fasilitas ramah lingkungan yang
berasal dari bahan lokal. 48
Tabel 24 Penilaian potensi daya tarik wisata berdasarkan kepekaan pesisir LKL
No Kelurahan Ekosistem Objek dan atraksi
Kepekaan Daya tarik DTW Z
N Z N
T K
1 Tontouan Hutan lahan atas
Alami Tarsius Sulawesi
P 480
T 7560 8040 S
Semi alami CP
720 S
6240 6960 S Tidak alami
TP 900
S 6240 7140 S
Lahan bernilai penting Pemukiman TP
900 S
6240 7140 S 2
Mangkio Hutan lahan atas Alami
Tarsius Sulawesi P
480 T
7640 8120 S Semi alami
CP 720
S 6320 7040 S
Tidak alami TP
900 S
6320 7220 S Lahan bernilai penting Pemukiman
TP 900
S 6320 7220 S
3 Kaleke
Hutan lahan atas Alami
Tarsius Sulawesi P
480 T
7680 8160 S Semi alami
Kuliner khas lokal CP
720 S
7320 8040 S Tidak alami
TP 900
S 6360 7260 S
Lahan bernilai penting Pemukiman TP
900 S
6360 7260 S 4
Soho Hutan lahan atas
Tidak alami TP
900 S
6360 7260 S Lahan bernilai penting Pemukiman Akper
TP 900
T 7640 8540 T
5 Bungin
Hutan lahan atas Semi alami
CP 720
R 2880 3600 R
Tidak alami TP
900 R
2880 3780 R Lahan bernilai penting Pemukiman Kediaman dr.Anuranta
TP 900
R 4200 5100 R
Gereja BZL TP
900 S
5520 6420 S Museum daerah
TP 900
S 5520 6420 S
Pemukiman pasar tua TP
900 S
5520 6420 S Kuliner khas lokal
TP 900
R 3840 4740 R
Pantai Pasir putih
CP 900
T 9960 10860 T
Padang lamun Padang lamun
CP 900
T 8560 9460 T
Terumbu karang Jenis terumbu karang
CP 900
T 9960 10860 T
Banggai cardinal fish CP
900 T
9960 10860 T 6
Luwuk Hutan lahan atas
Semi alami CP
720 S
7120 7840 S Tidak alami
TP 900
S 7120 8020 S
Lahan bernilai penting Pemukiman Ked. Kerajaan Banggai TP
900 T
9760 10660 T CBD
Pasar malam TP
960 T
8560 9520 T Kuliner khas lokal
TP 960
T 8600 9560 T
Estuari Air
CP 840
T 9760 10600 T
7 Baru
Hutan lahan atas Tidak alami
TP 900
S 5400 6300 S
Lahan bernilai penting Pemukiman Kuliner khas lokal TP
900 S
7440 8340 S 8
Keraton Hutan lahan atas
Semi alami Mata air mambual
CP 720
S 5320 6040 S
Kuliner khas lokal CP
720 R
3960 4680 R Tidak alami
TP 900
R 2680 3580 R
Lahan bernilai penting Pemukiman Ked. Wakil Bupati TP
900 S
5320 6220 S B. Benteng majapahit
TP 900
S 5320 6220 S
CBD Pasar pelelangan ikan
TP 960
R 2960 3920 R
Pantai berpasir Pasir putih
CP 900
T 9000 9900 T
Pantai berbatu Pantai berbatu
CP 840
T 9040 9880 T
Padang lamun Padang lamun
CP 900
T 8040 8940 T
Terumbu karang Jenis terumbu karang
CP 900
T 9440 10340 T
Banggai cardinal fish CP
900 T
9440 10340 T Rumpon
CP 900
T 8280 9180 T
Sumber: Data olahan lapang 2013 T: tinggi 8434-10860, S: sedang 6007-8433, R: rendah 3580-6006
DTW: daya tarik wisata, Z: zona, N: nilai, K: klasifikasi, P: peka, CP: cukup peka, TP: tidak peka, T: tinggi, S: sedang, R: rendah
Hasil penilaian potensi daya tarik wisata yang disesuaikan dengan kepekaan lingkungan pesisir LKL akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
rencana pengembangan wisata pesisir pada setiap kawasan. Potensi daya tarik dengan klasifikasi tinggi T berada di Kelurahan Bungin, Kelurahan Luwuk, dan
Kelurahan Keraton. Sedangkan potensi daya tarik wisata dengan klasifikasi sedang S berada di Desa Tontouan, Kelurahan Mangkio Baru, Kelurahan Kaleke,
Kelurahan Baru, dan Kelurahan Soho. 49