Biaya Tetap DAMPAK PENETAPAN DPL TERHADAP KONDISI EKONOMI

Tabel 21 menunjukkan total biaya tetap yang dikeluarkan untuk kegiatan melaut para nelayan Saporken. Jenis biaya tetap terdiri dari tiga yaitu, biaya perawatan perahu, biaya perawatan mesin, dan biaya alat pancing untuk satu bulan. Rataan biaya yang dikeluarkan responden untuk perawatan perahu adalah Rp.97.900, dimana biaya tersebut digunakan untuk membeli cat perahu. Dari seluruh jumlah responden yang ada, terdapat 19 orang yang melakukan pengecatan perahu sedangkan sebanyak 20 orang tanpa mengecat perahu. Pengeluaran bagi perawatan mesin dilakukan hanya oleh responden yang menggunakan perahu bermesin dan rata-rata biaya tersebut adalah Rp.145.500 per individu. Sedangkan biaya tetap untuk kategori alat pancing dikeluarkan oleh seluruh responden dengan rataan Rp. 7.600 per individu. Perhitungan biaya tetap dilakukan saat responden menghadapi musim pancaroba yaitu pada bulan Maret sampai dengan bulan April.

7.4 Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya mengalami perubahan sesuai dengan tingkat produksi yang dilakukan Soeharto 1999 dalam Lee Won Jae 2010. Penghitungan biaya variabel nelayan Saporkren dilakukan selama sebulan peneliti berada di lapangan. Rincian biaya variabel kegiatan penangkapan nelayan Saporkren disajikan pada tabel 22. Tabel 22. Rataan Biaya Variabel Perikanan Responden menurut Jenisnya No. Jenis Biaya Variabel Rataan Biaya Variabel Rp

1. BBM Perahu bensin

895.000

2. Rokok

285.500

3. MakanBiskuit

234.000 4. Es 422.600

5. Oli mesin

36.400 Total 1.873.500 Jenis biaya variabel terdiri dari lima kategori yaitu BBM, rokok, makanbiskuit, es, dan oli mesin. Perhitungan biaya ini berdasarkan pengeluaran individu setiap satu bulan. Diantara kelima jenis biaya, proporsi biaya untuk pembelian BBM bensin lebih besar daripada biaya yang lain. Kemudian diikuti oleh pengeluaran untuk pembelian es, dimana responden biasanya menggunakan 10-20 es balok per hari. Sedangkan biaya untuk rokok dan makan berkisar pada rataan dua ratus ribu, dan biaya untuk pembelian oli adalah Rp. 36.500. Penggunaan oli adalah satu liter per satu bulan. Setiap jenis variabel dikonversi ke dalam hitungan biaya per satu bulan, misalnya biaya rokok dan makan setiap hari dikalikan dengan waktu melaut dalam satu bulan biaya perhari x waktu tangkap dalam satu bulan. Setelah itu dikalkulasikan untuk mendapat total pengeluaran biaya variabel setiap responden.

7.5 Pendapatan dan karakteristik usaha

Perhitungan pendapatan kegiatan usaha penangkapan dilakukan dengan mengkombinasikan hasil wawancara dan hasil tangkapan yang peneliti temukan di lapangan selama sebulan, kemudian dikonversi dan disesuaikan dengan data hasil wawancara. Berdasarkan metode tersebut diperoleh kesamaan antara tingkat pendapatan berdasarkan wawancara dan hasil konversi pendapatan nelayan selama di lapangan hasil tangkapan x harga. Berdasarkan hasil di lapangan dimana peneliti mendatangi responden yang habis melaut dan melihat hasil tangkapan diperoleh hasil bahwa rata-rata tingkat pendapatan bersih yang diterima oleh nelayan Saporkren dalam satu bulan adalah Rp. 896.800. Saat perhitungan pendapatan ini dilakukan, nelayan menghadapi musim sedang atau pancaroba yang berada diantara bulan Maret sampai dengan bulan Juni. Perhitungan biaya dilakukan dengan menggunakan rumus total penerimaan dikurangi total biaya pengeluaran. Keterangan : µ = Keuntungan Rp TR = Total biaya penerimaan Rp TC = Total biaya pengeluaran Rp µ = TR-TC