Potensi Pesisir dan Kelautan

masyarakat bisa menjadi anggota Pokmaswas, asalkan mereka dipilih secara bersama.

4.5 Potensi Pesisir dan Kelautan

4.5.1 Perhubungan

Kampung Saporkren dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi laut dan darat dari pusat pemerintahan Raja Ampat, Waisai. Transportasi laut yang digunakan adalah perahu tradisional yang disebut katingting dan speed boat, sedangkan bila melewati darat dapat menggunakan motor dengan waktu tempuh satu jam. Alat transportasi yang dimiliki masyarakat masih bersifat tradisional baik yang menggunakan perahu dayung maupun perahu dengan menggunakan mesin berkekuatan kurang dari 15 PK. Bagi masyarakat, memiliki perahu menjadi hal yang utama atau prioritas, hal ini dikarenakan perahu membantu mereka untuk mencari makan di laut dan menjual hasil tangkapan ikan bagi para nelayan.

4.5.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu aset kampung yang mendukung aktivitas penduduk kampung. Kampung Saporkren memiliki sarana dan prasarana umum yang kondisinya relatif masih baik. Jenis sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan Kondisi Sarana-Prasarana Kampung Saporkren No. Sarana-Prasarana Jumlah Kondisi 1. Kantor Desakampung 1 Buruk 2. Puskesmas pembantu 1 Baik 3. Gereja 1 Baik 4. Pondok Informasi Coremap Kampung 1 Baik 5. Sekolah Dasar 1 Baik 6. PAUD 1 Baik 7. MCK 5 Buruk 8. Pembangkit Listrik Tenaga Solar PLTS 1 Baik Tabel 7 menunjukkan jenis, jumlah, dan kondisi sarana-prasarana yang ada di Kampung Saporkren. Data tersebut diambil berdasarkan pengamatan langsung peneliti selama kegiatan pengumpulan data. Pada umumnya, prasarana dan sarana yang ada tergolong “baik”, tetapi untuk jenis balai kampung atau MCK tergolong “buruk”. Hal ini dilihat dari segi pemeliharaan akan kebersihan gedung tersebut. Balai kampung sudah berdiri sejak lama, tetapi saat ini tidak berfungsi lagi. Gedung yang ada hanya berdiri secara formal tetapi tidak dimanfaatkan oleh aparat kampung, dan segala kegiatan administrasi kampung hanya dilakukan di rumah kepala kampung ataupun sekretaris kampung. Sedangkan dari lima bangunan fasilitas MCK yang ada, hanya satu yang tergolong baik, dan empat bangunan lainnya tidak layak dipakai karena tidak dikelola kebersihannya.

4.5.3 Sumberdaya Perikanan Tangkap

Sumberdaya perairan laut di Kampung Saporkren sebagian besar dimanfaatkan untuk perikanan tangkap. Wilayah penangkapan masyarakat berada di sekitar area kampung dan tergantung pula pada musim. Jenis alat tangkap yang sering digunakan masyarakat Kampung Saporkren adalah alat pancing menggunakan nilon atau sering disebut oleh masyarakat sebagai mata kail, dan tombak yang menurut istilah lokal kalawai. Masyarakat lokal dilarang keras menggunakan jaring ketika menangkap ikan, tetapi ada kasus-kasus terdahulu sebelum adanya larangan terkait DPL, dimana terdapat sebagian nelayan menggunakan potassium ataupun akar beracun atau istilah lokal disebut akar bore. Sedangkan sumberdaya ikan yang melimpah adalah ikan karang seperti ikan mubara, ikan cakalang, ikan lakorea, ikan merah, gutila, dan ikan oci. Selain itu, adapula masyarakat yang khusus menangkap ikan hiu untuk mengambil bagian sirip ikan lalu dijual. Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Coremap II Raja Ampat, ditemukan 57 jenis ikan karang di lokasi DPL Yenmangkwan dan didominasi oleh jenis ikan target kemudian diikuti jenis ikan mayor dan jenis kelompok ikan indikator. Jenis ikan kelompok target terdiri dari suku Serranidae, Labridae, Lutjanidae, Holocentridae, Mullidae, Haemulidae, Scaridae, Scolopsidae, dan Acanthuridae. Sedangkan jenis kelompok ikan mayor terdiri dari suku Pomacentridae, Apogonidae, Pomacanthidae, Siganidae, dan jenis kelompok ikan indikator terdiri dari suku Chaetodontidae.

4.5.4 Terumbu Karang

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Coremap II dalam kegiatan evaluasi dan monitoring terumbu karang di DPL Yenmangkwan, Saporkren, kondisi tutupan karang termasuk dalam kategori “sedang” Coremap II 2009. Adapun persentase rata-rata tutupan karang keras hidup adalah sebagai berikut: Tabel 8. Persentase Tutupan Karang menurut Jenis Karang di DPL Yenmangkwan Tahun 2009 No. Jenis karang Persentase tutupan karang 1. Karang Acropora AC 17,0 2. Karang Non Acropora NA 20,0 3. Dead Coral With Algae DCA 10,0 4. Soft Coral SC 15,0 5. Tipe abiotik algaeFS 2,0 6. Tipe abiotik Rubble, Rock, Sand, OT, dan Sponge 19,0 Sumber : Coremap II 2009

4.6 Karakteristik Responden