Daerah Perlindungan Laut .1 Pengertian, maksud, dan tujuan pembentukan DPL

2.1.2 Daerah Perlindungan Laut 2.1.2.1 Pengertian, maksud, dan tujuan pembentukan DPL Daerah Perlindungan Laut DPL adalah salah satu bentuk pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan. DPL didefinisikan sebagai area larang ambil no take zone area dan dikelola oleh masyarakat lokal Coremap II 2009. Daerah Perlindungan Laut yang yang dikelola oleh masyarakat lokal disebut DPL-BM Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat. DPL-BM merupakan daerah pesisir dan laut yang dipilih dan ditetapkan untuk ditutup secara permanen dari kegiatan perikanan dan pengambilan sumberdaya serta dikelola oleh masyarakat setempat. Demikian pula kegiatan manusia di dalam kawasan DPL-BM diatur atau sedapat mungkin dibatasi. Pengaturan, pembatasan, dan larangan kegiatan tersebut ditetapkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat dalam bentuk peraturan kampung Coremap II 2009. Prinsip dasar dari DPL adalah zona larang ambil bersifat permanen dan tidak untuk dibuka pada waktu-waktu tertentu. Daerah Perlindungan Laut dimaksudkan untuk : 1. Mengurangi kegiatan bersifat destruktif terhadap sumberdaya laut dan pesisir, khususnya bagi terumbu karang dan mangrove Salm et al. 2000 dikutip Setianingsih 2010 2. Melindungi spesies langka dan habitatnya, serta mempertahankan produksi perikanan Salm et al. 2000 dikutip Setianingsih 2010; Coremap II 2009 3. Dapat merehabilitasimenjaga sumberdaya laut akibat aktifitas yang merusak Salm et al. 2000 dikutip Setianingsih 2010; Coremap II 2009 4. Mengembangkan kegiatan yang dapat meningkatkan perekonomianpendapatan bagi masyarakat lokal Salm et al. 2000 dikutip Setianingsih 2010; Coremap II 2009 5. Mendidik masyarakat lokal dalam hal perlindungan lautkonservasi sehingga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kewajiban masyarakat Coremap II 2009 DPL secara khusus dapat ditetapkan di suatu kawasan yang aktifitas perikanannya sudah berlangsung lama dan habitat terumbu karangnya mungkin mulai rusak oleh aktifitas manusia. Perlindungan terhadap kawasan terumbu karang dari kegiatan penangkapan ikan dan aktifitas manusia lainnya akan memberikan kesempatan kepada terumbu karang dan organisme laut lainnya yang sudah rusak atau binasa untuk kembali hidup dan berkembang biak. Nantinya kawasan terumbu karang yang kaya nutrisi, menyediakan tempat hidup dan makanan bagi ikan-ikan untuk hidup, makan, tumbuh, dan berkembang biak. Sumber : DKP Raja Ampat 2009 Gambar 1 . Daerah Perlindungan Laut

2.1.2.2 Manfaat dan Sistem Zonasi Daerah Perlindungan Laut DPL