Biaya investasi untuk kegiatan perikanan di Kampung Saporkren meliputi investasi untuk perahu, mesin, dan kotak pendingin. Responden penelitian ini
terdiri dari 39 orang dan yang memiliki perahu bermesin berjumlah 28 orang dan 11 orang merupakan nelayan yang menggunakan perahu dayung. Hampir semua
nelayan 31 orang memiliki perahu tanpa mengeluarkan biaya atau tidak membeli, karena perahu yang dimiliki adalah perahu buatan sendiri, sedangkan
sebanyak 8 orang membeli perahu dengan kisaran rata-rata biaya satu perahu adalah Rp. 937.500.
Nelayan yang memiliki mesin berjumlah 28 orang dan terdiri dari nelayan yang membeli mesin sebanyak 18 orang, sedangkan 10 orang mendapatkan mesin
perahu dengan dana bantuan yang diberikan oleh Coremap II Raja Ampat. Biaya yang harus dikeluarkan oleh nelayan yang membeli mesin adalah Rp. 1.892.300,
sedangkan investasi nelayan untuk kotak pendingin atau cool box tidak dimiliki oleh semua nelayan Saporkren, hanya 21 orang nelayan yang mengeluarkan biaya
investasi untuk kotak dengan rataan harga per kotak adalah Rp. 138.700. Data pada tabel di atas menunjukkan secara keseluruhan total investasi dana nelayan
untuk pembelian perahu, mesin, dan box ikan adalah sebesar Rp. 2.968.500.
7.3 Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung pada perubahan tingkat kegiatan dalam menghasilkan tingkat pengeluaran atau produk
dalam interval waktu tertentu.
Tabel 21. Rataan Biaya Tetap Perikanan Responden menurut Jenisnya
No. Jenis Biaya Tetap
Rataan Biaya Tetap Rp
1. Perawatan perahu
97.900 2.
Perawatan mesin 145.500
3. Alat pancing
31.700
TOTAL 275.100
Tabel 21 menunjukkan total biaya tetap yang dikeluarkan untuk kegiatan melaut para nelayan Saporken. Jenis biaya tetap terdiri dari tiga yaitu, biaya
perawatan perahu, biaya perawatan mesin, dan biaya alat pancing untuk satu bulan.
Rataan biaya yang dikeluarkan responden untuk perawatan perahu adalah Rp.97.900, dimana biaya tersebut digunakan untuk membeli cat perahu. Dari
seluruh jumlah responden yang ada, terdapat 19 orang yang melakukan pengecatan perahu sedangkan sebanyak 20 orang tanpa mengecat perahu.
Pengeluaran bagi perawatan mesin dilakukan hanya oleh responden yang menggunakan perahu bermesin dan rata-rata biaya tersebut adalah Rp.145.500 per
individu. Sedangkan biaya tetap untuk kategori alat pancing dikeluarkan oleh seluruh responden dengan rataan Rp. 7.600 per individu. Perhitungan biaya tetap
dilakukan saat responden menghadapi musim pancaroba yaitu pada bulan Maret sampai dengan bulan April.
7.4 Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya mengalami perubahan sesuai dengan tingkat produksi yang dilakukan Soeharto 1999 dalam Lee Won Jae
2010. Penghitungan biaya variabel nelayan Saporkren dilakukan selama sebulan peneliti berada di lapangan. Rincian biaya variabel kegiatan penangkapan nelayan
Saporkren disajikan pada tabel 22.
Tabel 22. Rataan Biaya Variabel Perikanan Responden menurut Jenisnya
No. Jenis Biaya Variabel Rataan Biaya Variabel Rp
1. BBM Perahu bensin
895.000
2. Rokok
285.500
3. MakanBiskuit
234.000
4.
Es 422.600
5. Oli mesin
36.400
Total 1.873.500
Jenis biaya variabel terdiri dari lima kategori yaitu BBM, rokok, makanbiskuit, es, dan oli mesin. Perhitungan biaya ini berdasarkan pengeluaran
individu setiap satu bulan. Diantara kelima jenis biaya, proporsi biaya untuk pembelian BBM bensin lebih besar daripada biaya yang lain. Kemudian diikuti
oleh pengeluaran untuk pembelian es, dimana responden biasanya menggunakan 10-20 es balok per hari. Sedangkan biaya untuk rokok dan makan berkisar pada
rataan dua ratus ribu, dan biaya untuk pembelian oli adalah Rp. 36.500. Penggunaan oli adalah satu liter per satu bulan. Setiap jenis variabel dikonversi ke
dalam hitungan biaya per satu bulan, misalnya biaya rokok dan makan setiap hari dikalikan dengan waktu melaut dalam satu bulan biaya perhari x waktu tangkap
dalam satu bulan. Setelah itu dikalkulasikan untuk mendapat total pengeluaran biaya variabel setiap responden.
7.5 Pendapatan dan karakteristik usaha