Karakteristik Responden GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

terdiri dari suku Pomacentridae, Apogonidae, Pomacanthidae, Siganidae, dan jenis kelompok ikan indikator terdiri dari suku Chaetodontidae.

4.5.4 Terumbu Karang

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Coremap II dalam kegiatan evaluasi dan monitoring terumbu karang di DPL Yenmangkwan, Saporkren, kondisi tutupan karang termasuk dalam kategori “sedang” Coremap II 2009. Adapun persentase rata-rata tutupan karang keras hidup adalah sebagai berikut: Tabel 8. Persentase Tutupan Karang menurut Jenis Karang di DPL Yenmangkwan Tahun 2009 No. Jenis karang Persentase tutupan karang 1. Karang Acropora AC 17,0 2. Karang Non Acropora NA 20,0 3. Dead Coral With Algae DCA 10,0 4. Soft Coral SC 15,0 5. Tipe abiotik algaeFS 2,0 6. Tipe abiotik Rubble, Rock, Sand, OT, dan Sponge 19,0 Sumber : Coremap II 2009

4.6 Karakteristik Responden

Karakteristik umum responden di Kampung Saporkren diperoleh berdasarkan survai terhadap 39 orang nelayan. Karakteristik umum ini dijelaskan dari beberapa kriteria seperti yang dijelaskan di bawah ini :

4.6.1 Jenis Kelamin Responden

Responden dari penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki yang tergolong dalam usia kerja.

4.6.2 Tingkat Usia Responden

Tingkat usia responden cukup bervariasi dengan distribusi usia antara 25 tahun hingga 65 tahun. Jumlah responden tertinggi terdapat pada sebaran usia 25- 30 tahun sebanyak 11 orang, dan jumlah responden terendah berada pada sebaran usia 61-65 tahun sebanyak satu orang, dan responden lainnya menyebar pada golongan usia 31-60 tahun. Gambar 6. Jumlah Responden menurut Golongan Usia Tingkat usia seseorang biasanya mencerminkan tingkat kedewasaan orang tersebut dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan diriya. Dalam penelitian ini, hal tersebut berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk terlibat dalam proses penetapan DPL dari sejak perencanaan hingga evaluasi yang dilakukan dan terhadap respon nelayan, apakah positif atau negatif terhadap program pembentukan DPL itu. Walaupun jumlah responden terbanyak berada pada golongan usia 25-30 atau golongan usia paling muda diantara golongan usia semua responden, mereka termasuk kedalam golongan nelayan yang memiliki respon positif terhadap pembentukan DPL. 2 4 6 8 10 12 25-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 56-60 61-65 Ju m lah Golongan Usia

4.6.3 Tingkat pendidikan Formal Responden

Tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh oleh responden bervariasi dari pendidikan Sekolah Dasar SD hingga pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA. Hampir keseluruhan nelayan menempuh pendidikan hingga tingkat SD saja dengan Persentase sebesar 62 persen, kemudian diikuti responden yang menempuh pendidikan hingga SMP dengan Persentase 28 persen, SMA sebesar 10 persen, sedangkan untuk kategori tingkat pendidikan S0S1S2S3 dan yang tidak bersekolah memiliki persentase 0 persen. Gambar 7. Tingkat Pendidikan Formal Responden Rendahnya tingkat pendidikan responden disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah minimnya sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung sekolah. Hingga saat ini kampung ini hanya memiliki satu gedung SD, sedangkan masyarakat yang ingin menempuh pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi harus ke luar kampung. Menurut responden yang hanya menempuh pendidikan hingga SD, mereka sebenarnya ingin bersekolah hingga sekolah tinggi tetapi pada masa mereka kecil, fasilitas pendidikan sangat sulit dan juga karena keterbatasan ekonomi keluarga untuk menyekolahkan anaknya ke luar kampung. Sedangkan responden yang dapat menempuh pendidikan hingga ke tingkat SMP dan SMA dikarenakan keberanian mereka untuk ke luar kampung bersekolah dan kemampuan perekonomian orangtua. 62 28 10 Tidak Bersekolah SD SMP UmumKejuruan SMA UmumKejuruan S0S1S2S3

BAB V KAWASAN KONSERVASI LAUT