Penyusunan Prioritas Metode AHP Analytic Hierarchy Process

pasokan adalah pihak yang berkepentingan di PT Saung Mirwan. Responden ahli adalah tiga orang pemangku jabatan di PT Saung Mirwan.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Excel 2007 dan SuperDecisions ANP version 2.0.8, sedangkan bentuk analisis data yang digunakan adalah:

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah alat analisis yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu stastistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan generikinferensia. Analisis deskriptif berfungsi untuk menggambarkan atau mendeskripsikan obyek yang diteliti sebagaimana adanya. Analisis data secara deskriptif dilakukan untuk menggambarkan keadaan umum rantai pasokan sayuran Edamame dan menggambarkan aspek-aspek risiko operasional sayuran Edamame.

3.6.2 Metode AHP Analytic Hierarchy Process

Metode Analytic Hierarchy Process digunakan untuk mengetahui nilai prioritas tertinggi atau terbesar dari anggota rantai pasokan sayuran Edamame yang diintroduksi oleh PT Saung Mirwan petani, PT Saung Mirwan, dan ritel dan untuk mengetahui nilai prioritas tertinggi atau terbesar dari risiko rantai pasokan sayuran Edamame risiko operasional, risiko pemasaran, dan risiko keuangan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam AHP adalah:

1. Penyusunan Prioritas

Setiap elemen yang terdapat dalam hirarki harus diketahui bobot relatifnya satu sama lain. Tujuan adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan dalam permasalahan terhadap kriteria dan struktur hirarki atau sistem secara keseluruhan. Langkah pertama yang dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria adalah menyusun perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan dalam bentuk berpasangan seluruh kriteria untuk setiap sub sistem hirarki. Perbandingan tersebut kemudian ditransformasikan dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan untuk analisis numerik. Misalkan terhadap sub sistem hirarki dengan kriteria C dan sejumlah n alternatif dibawahnya, A i sampai A n . Perbandingan antar alternatif untuk sub sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matriks n x n, seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Matriks Perbandingan Berpasangan C A 1 A 2 … A n A 1 a 11 a 12 … a 1n A 2 a 21 a 22 … a 2n : : : … : A m a m1 a m2 … a mn Nilai a 11 adalah nilai perbandingan elemen A 1 baris terhadap A 1 kolom yang menyatakan hubungan: a. Seberapa jauh tingkat kepentingan A 1 baris terhadap kriteria C dibandingkan dengan A 1 kolom atau b. Seberapa jauh dominasi A 1 baris terhadap A 1 kolom atau c. Seberapa banyak sifat kriteria C terdapat pada A 1 baris dibandingkan dengan A 1 kolom. Nilai numerik yang dikenakan untuk seluruh perbandingan diperoleh dari skala perbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan oleh Saaty, seperti pada Tabel 4. Contoh Pairwise Comparison Matrix pada suatu level of hierarchy, yaitu: Baris 1 kolom 2 : Jika K dibandingkan L, maka K sedikit lebih pentingcukup penting dari L yaitu sebesar 3, artinya K moderat pentingnya daripada L , dan seterusnya. Tabel 4. Skala Perbandingan Fundamental Intensitas Kepentingan Definisi Keterangan 1 Sama Penting Dua kegiatan berkontribusi sama terhadap tujuannya 3 Sedikit Lebih Penting Pengalaman dan penilaian suatu kegiatan sedikit berkontribusi atas yang lain 5 Lebih Penting Pengalaman dan penilaian suatu kegiatan berkontribusi sangat kuat atas yang lain, menunjukkan dominasinya dalam praktek 7 Sangat Lebih Penting Suatu kegiatan yang favorit berkontribusi sangat kuat atas yang lain; menunjukkan dominasinya dalam praktek 9 Mutlak Lebih Penting Bukti yang menguntungkan satu kegiatan di atas yang lain merupakan kemungkinan urutan afirmasi tertinggi 2, 4, 6, 8 Untuk kompromi antara nilai-nilai di atas Kadang-kadang perlu melakukan interpolasi penilaian kompromi secara numerik karena tidak ada istilah yang pas untuk menggambarkan hal tersebut Resiprokal Kebalikan Jika elemen i memiliki salah satu angka dari skala perbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan oleh Saaty ketika dibandingkan dengan elemen j, maka j memiliki kebalikannya ketika dibandingkan dengan elemen i Rasio Rasio yang didapat langsung dari pengukuran

2. Eigen value dan Eigen vector