Risiko Operasional yang disebabkan oleh Kegagalan Proses Internal

4.4. Rancangan Sistem Penunjang Keputusan Risiko Operasional Rantai

Pasokan Sayuran Edamame Pada PT Saung Mirwan Rancangan sistem penunjang keputusan dalam penelitian ini, untuk para pengambil keputusan dalam mengelola risiko operasional rantai pasokan sayuran Edamame pada PT Saung Mirwan. Sistem penunjang keputusan yang dibuat diposisikan sebagai media yang membantu para pengambil keputusan dalam menganalisis sistem nyata, sehingga dapat melakukan langkah-langkah yang efektif dan tepat dalam menghadapi risiko operasional rantai pasokan Sayuran Edamame. Sistem penunjang keputusan disusun berdasarkan basis aturan. Basis aturan tersebut disusun berdasarkan hasil agregasi dan penanganan risiko yang diakuisisi pakar. Hasil agregasi risiko operasional keseluruhan menunjukkan bahwa risiko operasional rantai pasokan sayuran Edamame pada PT Saung Mirwan adalah tinggi Lampiran 3 - Lampiran 12. Hasil penilaian tersebut berdasarkan hubungan antara nilai kemungkinan terjadinya risiko frekuensi dan dampak risiko. Setelah pakar mengidentifikasi, para pakar diminta untuk mengumpulkan alternatif atau upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau meminimalisir risiko, kemudian diakuisisi, disimpan dalam basis pengetahuan model. Alternatif atau upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau meminimalisir risiko harus konsisten dengan berbagai keadaan yang mungkin terjadi. Alternatif atau upaya ini disebut dengan rekomendasi penanganan risiko operasional rantai pasok sayuran Edamame pada PT Saung Mirwan. Mekanisme inferensia yang digunakan adalah if nilai agregasi then rekomendasi. Urutan rekomendasi tidak menunjukkan urutan atau tahapan dalam penanganan risiko. Aturan-aturan yang dibentuk sesuai dengan penanganan hasil akusisi pakar yaitu sebagai berikut:

4.4.1 Risiko Operasional yang disebabkan oleh Kegagalan Proses Internal

Rancangan sistem penunjang keputusan untuk mengelola risiko rantai pasokan sayuran Edamame, yang disebabkan oleh kegagalan proses internal pada budidaya membantu perusahaan untuk melakukan penanganan risiko secara efektif dan memudahkan perusahaan untuk melakukan penanganan secara segera, karena telah tersedia berbagai cara penanganan risiko pada setiap tingkat risiko Tabel 13. Tabel 13. Penanganan Risiko Rantai Pasokan Sayuran Edamame yang disebabkan oleh Proses Internal pada Budidaya No. Aturan Tingkat Risiko Penanganan Risiko 1 Sangat Tinggi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 2 Tinggi 1,2,3,4,7,8,9,10,11 3 Sedang 1,2,7,8,9 4 Sangat Rendah 1,2,8,9 5 Rendah 2,8,9 Penjelasan penanganan risiko: 1. Perusahaan melakukan produksi benih Edamame dan melakukan seleksi serta perbaikan benih Edamame yang berkualitas 2. Melakukan penyimpanan benih Edamame di ruangan pendingin 3. Melakukan pembeliaan benih Edamame dari perusahaan lain yang memiliki benih Edamame yang berkualitas 4. Menggunakan jenis benih yang seragam dan melakukan seleksi bahan baku pupuk, pestisida, dan obat yang berkualitas 5. Koperasi membantu dalam penyediaan bahan baku 6. Menggunakan jasa outsourcing peralatan dari pihak luar perusahaan 7. Petani diberikan pengarahan mengenai pemakaian pupuk dan pestisida yang sesuai 8. Melakukan tahapan budidaya sayuran Edamame dengan baik dan disiplin, memberikan pelatihan kepada petani mitra dari divisi kemitraan petani diarahkan untuk menanam Edamame sesuai dengan SOP, menghindari pemberian pestisida terhadap sayuran Edamame pada saat waktu akan panen 9. Melakukan perencanaan yang baik, termasuk membuat program jadwal tanam sayuran Edamame 10. Membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pihak ritel 11. Mencari sayuran Edamame dari pihak lain petani non mitra apabila mengalami kekurangan sayuran Edamame Rancangan sistem penunjang keputusan untuk mengelola risiko rantai pasokan sayuran Edamame, yang disebabkan oleh proses internal pada pasca panen membantu perusahaan untuk melakukan penanganan risiko secara efektif dan memudahkan perusahaan untuk melakukan penanganan secara segera, karena telah tersedia berbagai cara penanganan risiko pada setiap tingkat risiko Tabel 14. Tabel 14. Penanganan Risiko Rantai Pasokan Sayuran Edamame yang disebabkan oleh Proses Internal pada Pasca Panen No. Aturan Tingkat Risiko Penanganan Risiko 6 Sangat Tinggi 1,2,3,4,5,6 7 Tinggi 1,2,3,4,5,6 8 Sedang 1,2,3,4,5,6 9 Sangat Rendah 1,2,3,4,5,6 10 Rendah 2,3,6 Penjelasan penanganan risiko: 1. Memberikan pelatihan kepada petani mitra 2. Melakukan penanganan hasil panen yang baik, hasil panen tidak diletakkan di tempat panas atau tempat yang langsung terkena sinar matahari dan menggunakan wadah krat pelastik, untuk wadah Sayuran Edamame ketika perpindahan dari lahan petani ke PT Saung Mirwan 3. Melakukan perencanaan, melakukan penyimpanan hasil panen di cool storage, dan melakukan pengaturan suhu Suhu untuk penyimpanan sayuran Edamame bekisar 0 - 5 C 4. Membuat jadwal panen sayuran Edamame 5. Menyediakan alat transportasi yang cukup pada saat panen untuk pendistribusian sayuran Edamame 6. Melakukan koordinasi dengan bagian distribusi, pengadaan, dan bagian kemitraan Rancangan sistem penunjang keputusan untuk mengelola risiko rantai pasokan sayuran Edamame, yang disebabkan oleh proses internal pada proses pengiriman membantu perusahaan untuk melakukan penanganan risiko secara efektif dan memudahkan perusahaan untuk melakukan penanganan secara segera, karena telah tersedia berbagai cara penanganan risiko pada setiap tingkat risiko Tabel 15. Tabel 15. Penanganan Risiko Rantai Pasokan Sayuran Edamame yang disebabkan oleh Proses Internal pada Proses Pengiriman No. Aturan Tingkat Risiko Penanganan Risiko 11 Sangat Tinggi 1,2 12 Tinggi 1,2 13 Sedang 2 14 Sangat Rendah 2 15 Rendah 2 Penjelasan penanganan risiko: 1. Membuat alur atau rute perjalanan yang efektif dan efisien menuju ritel 2. Jadwal pengiriman dikomunikasikan dengan pihak ritel dan melakukan koordinasi antara PT Saung Mirwan bagiandivisi penjualan dengan pihak ritel

4.4.2 Risiko Operasional yang disebabkan oleh Kesalahan Sumber Daya Manusia SDM