Daya Dukung Kawasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 9 Nilai daya dukung kawasan untuk wisata bahari kategori selam pada masing-masing stasiun pengamatan. Sudut pandang ekologi, soial-ekonomi, dan estetika, daya dukung wisata bahari, dalam hal ini jumlah total penyelam yang dapat ditampung suatu kawasan berkaitan langsung dengan tersedianya lokasi selam yang berkualitas tinggi; kawasan yang keanekaragaman sp..esiesnya tinggi dan jumlah karang, ikan dan organisme lainnya yang banyak dengan sedikit dampak negatif dari manusia. Daya dukung dimaksud adalah kemampuan kawasan secara fisik untuk menerima sejumlah wisatawan dengan intensitas maksimum terhadap sumberdaya alam yang berlangsung secara berkesinambunangan tanpa merusak lingkungan. Dengan demikian kebutuhan masyarakat lokal dan wisatawan yang datang pada suatu sumberdaya dapat berjalan secara seimbang. Pemanfaatan Pulau Biawak dan sekitarnya sebagai lokasi wisata bahari hendaknya mengacu kepada daya dukung masing-masing lokasi penyelaman, karena degradasi terumbu karang yang disebabkan oleh kegiatan penyelaman telah dinilai dalam hal penurunan persentase life hard coral cover Hawkin et al. 1999 atau meningkatnya kerusakan karang Schleyer dan Tomalin 2000. Kerusakan terumbu karang akan menjadi minimal jika di suatu kawasan dikelola dengan pemanfaatan di bawah daya dukung, akan meningkatkan kerusakan terumbu karang Chadwick-Furman 1997; Hawkin dan Roberts 1997. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Sta. 1 Sta. 2 Sta. 3 Sta. 4 Sta. 5 D ay a D ukun g K aw as an o rg h a Lokasi

4.7. Nilai SBE

Hasil dari penilaian kualitas visual oleh resp..onden merupakan skor untuk masing-masing foto. Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil penilaian resp..onden kemudian dimasukkan dalam rumus SBE Tabel 10. Keseluruhan nilai visual untuk masing-masing foto dapat dilihat pada Lampiran 9. Tabel 10 Perhitungan nilai SBE Foto 8 Foto 16 Foto 27 Skor f cf cp Z Skor f cf cp Z Skor f cf cp Z 1 - 103 1.00 - 1 - 103 1.00 - 1 11 103 1.00 - 2 - 103 1.00 2.59 2 - 103 1.00 2.59 2 10 92 0.89 1.22 3 - 103 1.00 2.59 3 - 103 1.00 2.59 3 10 82 0.89 1.22 4 - 103 1.00 2.59 4 - 103 1.00 2.59 4 5 72 0.88 1.17 5 2 103 1.00 2.59 5 - 103 1.00 2.59 5 11 67 0.93 1.47 6 12 101 0.98 2.05 6 - 103 1.00 2.59 6 15 56 0.84 0.99 7 17 89 0.88 1.17 7 9 103 1.00 2.59 7 8 41 0.73 0.61 8 23 72 0.81 0.87 8 19 94 0.91 1.34 8 12 33 0.80 0.84 9 24 49 0.68 0.46 9 37 75 0.80 0.84 9 14 21 0.64 0.35 10 25 25 0.51 0.02 10 38 38 0.51 0.02 10 7 7 0.33 -0.45 Jumlah Z = 14.,93 Jumlah Z = 17.74 Jumlah Z = 7.90 Z = 1.66 Z = 1.97 Z = 0.87 SBE = 78.45 SBE = 109.67 SBE = 0.0 .Hasil perhitungan nilai SBE untuk seluruh foto dapat dilihat pada lampiran 7. Skor tinggi menunjukkan bahwa objek tersebut paling banyak dipilih sebagai objek yang indah, sedangkan skor rendah menggambarkan objek yang jelek tidak disukai. Dari sebaran apabila dibuat menjadi 3 klasifikasi yaitu nilai SBE tinggi, sedang dan rendah dengan menggunakan njenjang sederhana simplified rating menurut Sutrisno Hadi 2001 dalam Khakim 2009, dengan rumus: Nilai Tertinggi – Nilai Terendah 109.67 I = = = 36.56 Jumlah Kelas 3 Nilai SBE Kategori 0.00–36.56