karang pada 10 lokasi transek dari lima stasiun penelitian umumnya dalam kondisi “sedang” 25-49.9, dua lokasi dalam kondisi “rusak” 0-24.9 yaitu di
stasiun 3 sebelah utara Pulau Biawak pada kedalaman 10 meter dan stasiun 5 pulau Candikian pada kedalaman 3 meter .
Persentase live hard coral cover adalah persentase dari jumlah karang keras hidup di sebuah lokasi, dan ini diketahui dapat mempengaruhi minat berekreasi ke
suatu lokasi penyelaman Pendleton 1994; Williams dan Polunin 2000. Persentase karang keras mencakup juga informasi yang paling sering digunakan
oleh para ilmuwan dan pengelola kawasan wisata untuk menilai kesehatan karang Hill dan Wilkinson 2004.
Ada perbedaan kondisi terumbu karang pada tahun 2003 dan tahun 2010. Hal ini dimungkinkan karena lokasi atau stasiun pengamatan yang berbeda.
Kondisi terumbu karang dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Persentase tutupan karang tahun 2003 dan 2010.
Data tahun 2010 data hasil pengamat langsung yaitu stasiun 1 Pulau Biawak, Stasiun 4 Pulau Gosong, dan stasiun 5 Pulau Candikian.
Distribusi persentase tutupan karang pada tiap stasiun hasil penelitian dapat di lihat pada Gambar 5.
10 20
30 40
50 60
3 m 10 m
3 m 10 m
3 m 10 m
P. Biawak P. Candikian
P. Gosong T
ut upa
n K
ar an
g
Lokasi
Karang Hidup Tahun 2003
Karang Hidup Tahun 2010
Karang Mati Tahun 2003
Karang Mati Tahun 2010
Gambar 5 Persentase tutupan karang pada masing-masing stasiun penelitian
4.3. Kelimpahan Ikan Karang
Hasil pengamatan ikan karang dengan menggunakan metode “Underawater Visual Census
” di seluruh stasiun pengamatan diperoleh 18 famili dengan 85 sp..esies yang terdiri dari ikan mayor kelompok ikan karang yang selalu dijumpai
di terumbu karang dan berukuran kecil 7 famili, ikan target Kelompok ikan yang menjadi target, umumnya merupakan ikan pangan dan bernilai ekonomis 10
famili dan ikan indikator kelompok ikan yang dijadikn senagai indicator kesehatan terumbu karang 1 famili. Kelompok ikan mayor selalu hadir di setiap
stasiun pengamatan dan mendominasi dari kelompok ikan lainnya. Persentase sebaran kelompok ikan karang berdasarkan stasiun pengamatan dapat dilihat pada
Gambar 6.
Gambar 6 Persentase sebaran kelompok ikan karang pada masing-masing stasiun pengamatan.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
3 10
3 10
3 10
3 10
3 10
Sta. 1 Sta. 2
Sta. 3 Sta. 4
Sta. 5
T ut
upa n
K ar
an g
Lokasi
Biota Lain Pasir
Patahan Karang Karang Lunak
Alga Karang mati
Karang Hidup
14 95
Persentase sebaran kelompok ikan
Ikan indikator Ikan target
Ikan mayor
Kelimpahan ikan karang tertinggi pada stasiun 5 yang berlokasi di pulau Candikian kedalaman 10 meter sebesar 12,422 individuhektar dan terendah pada
stasiun 3 bagian Utara Pulau Biawak kedalaman 3 meter sebesar 2133 individuhektar. Kelimpahan ikan karang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Kelimpahan ikan karang pada masing-masing stasiun pengamatan.
Ikan-ikan karang juga merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk melakukan penyelaman. Semakin tinggi jumlah family dan sp..esies serta
diversitas ikan yang ada pada suatu ekosistem terumbu karang, maka semakin tinggi pula daya tarik wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata bahari baik
kategori snorkeling maupun selam diving.
4.4. Parameter Lingkungan Perairan
Kondisi lingkungan perairan di Pulau Biawak dan sekitarnya masih dalam kondisi yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang
dan biota lain yang hidup di dalamnya. Salinitas berkisar antara 28–33 ‰, Suhu antara 26–28
o
C, kecepatan arus antara 0–0.17 mdet, dan kecerahan perairan antara 80–95 . Ekosistem terumbu karang dapat berkembang dengan baik
apabila kondisi lingkungan perairan mendukung pertumbuhan karang. Hasil pengukuran parameter lingkungan tersaji pada Tabel 9.
- 2.000,00
4.000,00 6.000,00
8.000,00 10.000,00
12.000,00 14.000,00
3 m 10 m
3 m 10 m
3 m 10 m
3 m 10 m
3 m 10 m
St. 1 Sta. 2
Sta. 3 Sta. 4
Sta. 5 K
el im
pa h
an Ika
n K
ar an
g
i n
d h
a
Lokasi