77
mayat perlu ruangan pendingin, ruang penyimpanan jenazah, dan ruang persemayaman, ruang tunggu, dan lain-lain.
4. Tempat Ibadah
Kegiatan ibadah ini dapat berupa masjid atau musholla yang diletakkan dekat dengan bangunan rawat jalan dan rawat inap.
PMRS merupakan kegiatan dimana pelayanan pemeliharaan sarana dan prasarana bangunan rumah sakit dilaksanakan.
2.8.3. Struktur Organisasi
Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, diperlukan adanya penorganisasian pada rumah sakit. Keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI No. 191MENKES-KESOSSKII2001 mengatur bahwa organisasi rumah sakit terdiri dari unsur pimpinan, pembantu pimpinan,
pelaksanaan tugas pokok dan unsur penunjang pelaksana tugas pokok. Rumah sakit dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu beberapa wakil direktur. Selain
itu rumah sakit juga mempunyai dewan penyantun dan tim medik. Dewan penyantun bertugas memberi saran dan nasehat kepada direktur mengenai
perencanaan, perumusan, pembimbingan, dan pengawasan pelayanan medik. Tim medik bertugas memberi nasehat kepada direktur mengenai etika, mutu, dan
pengembangan pelayanan medik.
2.8.4. Pelayanan dan Fasilitas
A Pelayanan
Berdasarkan fungsi pelayanannya rumah sakit umum terbagi atas tiga pokok kegiatan pelayanan, yaitu:
78
1. Pelayanan medis
Kegiatan pelayanan medis, meliputi kegiatan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis seperti operasi pembedahan termasuk kegiatan rawat
darurat dan rawat inap. 2.
Pelayanan penunjang medis Kegiatan pelayanan penunjang medis merupakan pelayanan yang
fungsinya sebagai penunjang dari kegiatan medis, seperti instalasi farmasi, instalasi patologi laboratorium, instalasi gizi, instalasi radiology, instalasi
fisioterapi, dan perawatan jenazah. 3.
Pelayanan administrasi Kegiatan pelayanan administrasi rumah sakit adalah kegiatan pengelolaan
baik secara administratif kepegawaian, rumah tangga, rekam medik, pengadaan dan perawatan peralatan serta kegiatan pendidikan, dan latihan
termasuk pula kegiatan sosial kemasyarakatan.
B Fasilitas
1. Fasilitas ruang
Penyediaan fasilitas ruang adalah berdasarkan pada kegiatan yang terjadi dalam rumah sakit umum, yaitu proses pengobatan kemoterapi, rehabilitasi
medis, rehabilitasi mental, dan kegiatan-kegiatan pelayanannya. 2.
Fasilitas parkir Kebutuhan tempat parkir untuk rumah sakit meliputi:
79
•
Daerah parkir untuk pasien poliklinik rawat jalan
•
Daerah parkir untuk pengunjung rawat inap
•
Daerah parkir untuk staf rumah sakit
•
Daerah parkir untuk mobil ambulance baik dari UGD maupun parkir biasa
•
Daerah parkir servis untuk kegiatan bongkar muat barang dan mobil jenazah.
Seluruh kegiatan parkir ini tidak hanya harus cukup secara kuantitas, tetapi juga secara kualitas, maksudnya meliputi kenyamanan di dalam memarkir
kendaraannya dan kenyamanan lingkungan yang sebaiknya tidak mengganggu karena kebisingan dan polusi yang ditimbulkan.
Tempat parkir untuk dokter dan staf dipisahkan dari tempat parkir dari pengunjung dan pasien. Tempat parkir di basement yang sebaiknya
diperuntukkan bagi dokter dan staf dan tertutup bagi pasien dan pengunjung. Jika parkir hanya terletak di atas tanah, prioritas tempat yang
terdekat dengan entrance diperuntukkan bagi pasien rumah sakit, dan perlu disediakan tempat parkir terdekat untuk situasi tertentu seperti
untuk seseorang yang membawa pasien dalam keadaan gawat di kendaraannya.
2.8.5. Kapasitas dan Besaran Ruang