Analisis Breaking Point Teknik Analisis

42 menentukan jumlah kebutuhan demand yang diperlukan bagi pengembangan RSUD Tugurejo

1.7.2. Analisis Breaking Point

Penggunaan teknik analisis ini disesuaikan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang berkaitan dengan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis bersifat kuantitatif. Penggunaan pendekatan ini untuk mengolah data-data numerik. Data-data tersebut diolah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Hasil dari pengolahan data tersebut akan memberikan seberapa jauh jangkauan wilayah pelayanan dari RSUD Tugurejo. Hasil dari analisis di atas masih berupa angka-angka, sehingga diperlukan deskripsi terhadap hasil analisis tersebut. Pada analisis ini menggunakan teknik analisis kuantitatif, yaitu analisis Breaking Point. Adapun data yang diolah berasal dari data jumlah penduduk dan jarak wilayah pelayanan yang diambil dari data pasien yang ada. Dalam model Reilly ini dikenal apa yang disebut sebagai “breaking point” yaitu suatu lokasi antar kota X dan Y yang merupakan keseimbangan antara daya tarik dari kota X dan kota Y terjadi. Dalam hal ini Rx = Ry, jadi 50 penduduk akan tertarik ke X dan 50 ke kota Y. D = 1 y x xy p p d + D = daya tarik antara Xdan Y dxy = jarak antara antara Xdan Y 43 Px = jumlah penduduk X Py = jumlah penduduk Y Secara umum dalam analisis gravitasi ini meliputi: • Analisis jangkauan pelayanan RSUD Tugurejo Kegunaan dari analisis ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh jangkauan dari pelayanan RSUD Tugurejo terhadap pasiennya. Untuk mengetahui jangkauan tersebut, maka digunakan alat analisis gravitasi dengan menggunakan data-data, yaitu: data jumlah penduduk, data sebaran pasien, dan data jarak wilayah. Data-data yang dibutuhkan adalah data sekunder yang didapatkan dari beberapa instansi yang terkait, seperti BPS maupun RSUD Tugurejo. • Analisis kapasitas pengembangan RSUD Tugurejo Analisis ini lebih bersifat sebagai lanjutan dari hasil analisis yang sebelumnya, yaitu analisis jangkauan pelayanan. Dengan mengetahui jangkauan pelayanan, maka dapat ditentukan kapasitas pengembangan RSUD Tugurejo, misalnya mengenai pengembangan peralatan rumah sakit, penambahan beberapa fasilitas, dan lain sebagainya.

1.8 Kerangka Pemikiran Penelitian