Liquidity Risk AR 2015 PT Samindo ResourcesTbk 2

136 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Selain itu manajemen Perseroan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Pengelolaan Risiko Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi kerugian yang terjadi dari risiko tersebut. Proses pengelolaan risiko mencakup identiikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. Berikut upaya-upaya yang dilakukan Perseroan untuk mengelola risiko: 1. Melakukan perencanaan yang matang dan mempersiapkan segala sumber daya yang dibutuhkan dalam setiap aktiitas. 2. Membuat rencana-rencana cadangan seandainya terjadi perubahan risiko yang telah di identiikasi sebelumnya. 3. Transfer risiko kepada pihak ketiga. Upaya-upaya diatas di nilai cukup berhasil untuk meminimumkan risiko yang dihadapi Perseroan yang dapat merugikan baik secara material ataupun immaterial. the Company’s management also monitors the projected and actual cash lows continuously and matches the maturity proiles of its inancial assets and liabilities. Risk Management The main objective of risk management is to reduce losses incurred as a result of such risks. The process of risk management includes identiication, evaluation and control of risks that could threaten the survival of the business or activities of the corporation. The following eforts have been pursued by the Company to manage its risks. 1. Conducted careful planning and prepared all the resources required for each activity. 2. Prepared contingency plans for changes in the risks that have been identiied previously. 3. Transferred certain risks to third parties. The above eforts are considered to have succeed in minimizing the risks faced by the Company, and that may cause harm either materially or immaterially. Pada tanggal 21 Juli 2015, Perseroan menemukan pemindahan dana secara tidak sah dari rekening-rekening bank SUK kepada pihak ketiga sebesar US2,343,494 dan Rp10,693,206,000 ekuivalen US802,251 yang terjadi pada tanggal 15 Juli 2015. Perseroan telah meminta penjelasan dari bank bersangkutan dan melaporkan kepada pihak berwajib pada tanggal 21 Juli 2015. Pada tanggal 29 Oktober 2015, SUK sebagai Penggugat, mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 502Pdt.G2015PN.Jkt.Pst terhadap bank bersangkutan sebagai Tergugat dan pihak- pihak ketiga sebagai Turut Tergugat. Dalam hal aspek pidana, kasus pidana saat ini diselenggarakan oleh Pengadilan Negeri Tanah Grogot. Pada saat penyusunan laporan tahunan ini, gugatan perdata dan kasus pidana sedang dalam proses dan Perseroan masih menunggu keputusan dari kedua pengadilan tersebut. On 21 July 2015, Company found an illegal transfer of funds from SUK’s bank accounts to the third parties amounting to US2,343,494 and Rp10,693,206,000 equivalent to US802,251 which occurred on 15 July 2015. The Company requested clariication from the related bank and reported to the authorities on 21 July 2015. On 29 October 2015, SUK as the Plaintif, iled a civil claim with the Central Jakarta District Court under number 502 Pdt.G2015PN.Jkt.Pst against the related bank as the Defendant and the third parties as Co-defendants. In respect of the criminal aspect, the criminal case is now being held by Tanah Grogot District Court. As of the preparation of this annual report, the civil claim and the criminal case are being processed and the Company is still waiting for the decision of both courts. Kasus Hukum Penting Important Legal Case 137 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Kode Etik berasal dari nilai umum yang diartikan pada identitas perseroan. Karyawan Perseroan, menerapkan prinsip tersebut dan mengharapkan segala pihak pada Perseroan untuk melakukan hal yang serupa. Keinginan Perseroan agar setiap rekanan Perseroan dan kelompok yang ditujukan untuk menghormati prinsip-prinsip Perseroan.

1. Menangani Perselisihan Kepentingan

Dalam kegiatan Perseroan, perselisihan dapat timbul antara kepentingan pribadi karyawan dan kepentingan Perseroan atau dengan rekanan bisnis Perseroan, rekanan proyek dan kelompok yang dituju. Setiap karyawan diwajibkan untuk segera mengungkapkan perselisihan yang ada kepada atasan langsung dan perselisihan tersebut dapat diselesaikan dengan secara objektif dan dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Setiap karyawan diwajibkan untuk mengambil penanganan yang tepat untuk memisahkan lingkup usaha dan pribadi.

2. Suap Menyuap secara Aktif dan Pasif

Karyawan secara tegas dilarang untuk meminta, menerima, menawarkan atau memberikan secara langsung atau tidak langsung, uang suap atau hadiah atau fasilitas. Pengaturan khusus sebagaimana dinyatakan di bawah ini, akan diterapkan bagi si penerima hadiah dan manfaat pribadi lainnya serta sumbangan atau hadiah dan pemberian atau keuntungan lain. Agen Perseroan, pemasok dan sub kontraktor lainnya menerima pembayaran yang sesuai dengan pasokan dan jasa yang mereka berikan.

3. Penerimaan Hadiah dan Keuntungan Lainnya

Penerimaan hadiah atau keuntungan pribadi lainnya dari rekanan usaha Perusahaan, rekanan proyek dan kelompok yang dituju dilarang, kecuali ini adalah hadiah kecil atau hadiah yang bersifat simbolis, serta bernilai rendah atau Direktur telah memberikan persetujuan tertulis. Direktur dapat memberikan persetujuan untuk menerima hadiah dan keuntungan lainnya saat penerimaan dianggap sebagai tindakan kesopanan. Dalam hal ini, hadiah akan digunakan untuk bisnis atau tujuan kemanusiaan atau – khususnya dalam hal The Code of Conduct is derived from the common values deined into as corporate identity. The Company employee, exercise these principles and expect all parties of the Company’s to do so as well. It is the Company’s wish that the Company’s partners and target groups respect the Company’s guiding principles.

1. Dealing with Conlicts of Interest

In the Company’s activities, conlicts can arise between an employee’s personal interests and the Company’s corporate interests or those of the Company’s business partners, project partners and target groups. Each employee is required to immediately reveal such conlicts of interests to each direct superior and the conlict shall be resolved in a manner that is objectively veriiable by and understandable to all parties involved. Each employee is required to take suicient care to separate business and private spheres.

2. Active and Passive Bribery

Employee is strictly prohibited from requesting, accepting, ofering or giving, directly or indirectly, bribe money or gifts or advantages. Special regulations as described below, shall be applied to the acceptance of gifts and other personal beneits as well as the donation of gifts and granting of other advantages.The Company’s agents, suppliers and other subcontractors receive appropriate payment for the supplies and services they deliver.

3. Acceptance of Gifts and other Beneits

The acceptance of gifts or other personal beneits from the Company’s business partners, project partners and target groups is prohibited, unless these are small or token gifts of a low value or the Director has given hisher written permission. Director can grant hisher permission to accept gifts and other advantages when acceptance is considered as an act of politeness. In this case, the gift is to be used for business or humanitarian purposes or – especially in the case of expendables - jointly with other staf members e.g. for staf festivities. Kode Etik Karyawan Employee Code of Conduct 138 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Private use can only be permitted in exceptional cases. Business journeys to subcontractors or corporate with which the Company has business relations are paid for by the Company. It is not permissible for the respective subcontractor to assume the costs of the journey unless it is stipulated in the relevant contracts.

4. Donation of Gifts and Granting of other Beneits

Gifts as an act of courtesy are only ofered and personal beneits are only granted by the Company to the extent that no dishonesty, incorrectness or binding dependency can be seen to be generated as a result.

5. Conlict of Interests, Extra-Contractual Activities

The Company must give its permission for any extra- contractual activities. Paid activities money or in kind on behalf of clients or organizations with whom the Company entertains business relationships are only permissible if it appears that the Company’s interests is not being impaired.

6. Conlict of Interests, Personal and Financial Connections

If an employee has any connections, such as private beneitable, family-related, inancial, or of any other nature, to the Company business partners, competitors or their employees, which could impinge on the objectivity of decision-making or dealings within the scope of his or her work for the Company, then the respective Director must be informed hereof, so that Director can make a decision on the further course of action. If the matter concerns awarding of contracts, the relevant employee is excluded from participating in the decision-making for the award procedure, except in the event that no conlicting interests exist for the employee involved or if the activities have no impact on the decision-making in the contract awarding procedure. penggunaan – secara bersama-sama dengan karyawan lainnya misalnya untuk perayaan staf. Penggunaan secara pribadi hanya dapat diperbolehkan dalam kasus khusus tertentu. Biaya perjalanan ke sub-kontraktor atau perusahaan di mana Perseroan memiliki hubungan bisnis, akan dibayar oleh Perseroan. Tidak diperbolehkan bagi sub-kontraktor untuk mengasumsikan biaya perjalanan kecuali diatur secara tersendiri dalam perjanjian yang terkait.

4. Sumbangan Hadiah dan Pemberian Keuntungan Lainnya

Hadiah sebagai tindakan sopan santun hanya bersifat penawaran dan keuntungan pribadi hanya dapat diperbolehkan oleh Perusahaan dengan adanya jaminan bahwa tidak terdapat ketidakjujuran, ketidaktepatan atau ketergantungan yang mengikat dapat dilihat secara umum sebagai hasilnya.

5. Perselisihan Kepentingan, Kegiatan Bersifat Perjanjian Tambahan

Perseroan harus memberikan ijin untuk setiap kegiatan perjanjian tambahan. Kegiatan yang dibayar dengan uang atau sejenisnya atas nama klien atau organisasi dengan siapa Perseroan menjamu hubungan bisnis hanya diperbolehkan jika dianggap bahwa kepentingan Perusahaan tidak terganggu.

6. Perselisihan atas Kepentingan, Pribadi dan Terkait dengan Keuangan

Bila karyawan memiliki hubungan, seperti yang menguntungkan secara pribadi, hubungan keluarga, keuangan, atau dari hubungan lainnya, kepada rekanan bisnis Perseroan, pesaing atau karyawan mereka, yang dapat mempengaruhi objektivitas dari pengambilan keputusan atau berkaitan dengan lingkup pekerjaannya untuk Perseroan, maka Direktur harus diinformasikan, sehingga Direktur dapat mengambil keputusan lebih lanjut atas tindakan selanjutnya. Jika masalah itu menyangkut pemberian kontrak, karyawan yang bersangkutan dikecualikan dari keikutsertaan dalam pengambilan keputusan untuk penetapan pemilihan kontrak, kecuali dalam hal bahwa tidak terdapat perselisihan kepentingan yang ada bagi karyawan yang terlibat atau jika kegiatan dimaksud tidak berdampak pada pengambilan keputusan dalam prosedur pemberian kontrak.