Growing Together AR 2015 PT Samindo ResourcesTbk 2

142 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Sosialisasi Kode Etik Circulation of Code of Conduct Seluruh manajemen dan karyawan wajib memahami Kode Etik Perseroan sebagai dasar penerapan perilaku yang mengatur hubungan antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, konsumen, pemasok, pemegang saham, stakeholders, pemerintah dan masyarakat. Sosialisasi Kode Etik Perseroan dilakukan dengan menggunakan berbagai media kepada seluruh karyawan Perseroan, terutama yang berada di area operasional anak perusahaan. The entire management and employees are required to understand the Company’s Code of Conduct as the basis for the application of behaviors that govern the relationship between the employees and the Company, among fellow employees, and with customers, suppliers, shareholders, stakeholders, the government and the society. The circulation of this Code of Conduct takes place in a variety of media made available to all employees, especially those in the Company’s operational areas and subsidiaries. Whistleblowing System Whistleblowing System Salah satu usaha yang dilakukan Perseroan untuk memperkuat GCG adalah dengan menciptakan kebijakan yang membuat pihak internal dan juga pihak eksternal Perseroan untuk melaporkan ketika terjadi suatu pelanggaran seperti terjadinya tindak pidana korupsi. Selain indikasi korupsi, sesuai dengan pedoman whistleblowing system yang dikeluarkan KNKG, pelapor dapat melaporkan hal-hal terkait dengan kecurangan, ketidakjujuran, perbuatan melanggar hukum, pelanggaran terhadap perpajakan, pelanggaran terhadap etika perusahaan, perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja atau membahayakan keamanan Perseroan, perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian inansial maupun noninansial terhadap perusahaan, dan pelanggaran terhadap prosedur standar. Cara Penyampaian Laporan Pelanggaran Pelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan. Pelapor dapat menghubungi tim Sekretaris Perusahaan melalui surat tertulis atau email. Laporan dapat disampaikan secara anonim. Namun demikian, pelapor harus menyertakan kontak agar team Sekretaris Perusahaan dapat menindaklanjuti laporan tersebut. Laporan yang disampaikan tanpa nama, tanpa bukti jelas, dan nomor kontak, akan ditampung sebagai informasi, namun belum akan ditindaklanjuti. One of the Company’s efort to strengthen its GCG performance was to create a policy that encourages internal and external parties to report any event of a breach of regulation, such as corruption, to the Company. In addition to indications of corruption, in accordance with the whistleblowing system guidelines issued by KNKG, the whistleblower can also report matters related to allegations of fraud, dishonesty, misconduct, violations of taxation, violation of corporate ethics, acts that endanger the health and safety of employees or jeopardize the safety of the Company, acts that may cause harm to the Company’s inancial and non-inancial condition, and violations of standard procedures. Whistleblowing Mechanism The whistleblower is required to submit a report in the form of a letter, accompanied by the necessary supporting documents. The whistleblower may contact the Corporate Secretary team of the Company through a written letter or email. Reports can be made anonymous. However, the whistleblower must include a contact to the Corporate Secretary team so that the report can be followed up. Reports submitted without a name, without any clear evidence or contact point will be handled as information, but are not mandatory to be followed up any further. 143 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Tanggung Jawab Produk Product Responsibility Tanggung jawab produk adalah salah satu bentuk pelayanan yang diberikan baik kepada pelanggan maupun kepada komunitas di sekitar area operasional. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, kegiatan operasi pertambangan tentu akan memberikan dampak kepada lingkungan dan komunitas di sekitar daerah operasi. Aduan dari komunitas dan juga umpan balik dari pelanggan merupakan masukan yang sangat berarti bagi Perseroan untuk dapat terus melakukan perbaikan-perbaikan. Perseroan menerima aduan secara tertulis ataupun yang disampaikan langsung melalui jalur-jalur yang telah disediakan. Product responsibility is a type of service aforded to customers and to the communities surrounding the Company’s operational area. As explained in prior sections, the Company’s mining operations afect the environment and local communities surrounding the operational areas. Complaints from the local communities, as well as feedback from customers, will provide invaluable input for the Company to be able to carry out a continuous improvement. The Company receives formal written complaints directly or through the variety of media it has made available. Protection for Whistleblowers The Company maintains the conidentiality of the identity of the whistleblower, with an aim to provide protection for the whistleblower and their family members from any possible act of reprisal from the reported party. Information on the follow-up of the report will be submitted in conidentiality to the whistleblower that has provided a complete identity. Report Handling The Corporate Secretary will forward any incoming report to the Internal Audit. The function of the Internal Audit is to conduct an investigation related to the report. If the results of the Internal Audit investigation prove the reported action, then the results of the investigation will be submitted to the BOD. Further, the BOD will decide either to exact an administrative sanction or resort to a penal sanction to the parties concerned. Perlindungan Bagi Pelapor Perseroan menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. Informasi pelaksanaan tindak lanjut laporan akan disampaikan secara rahasia kepada pelapor yang identitasnya lengkap. Penanganan Pengaduan Sekretaris Perusahaan akan meneruskan pengaduan- pengaduan yang masuk untuk kemudian dilanjutkan kepada fungsi Audit Internal. Fungsi Audit Internal akan melakukan penyelidikan terkait pengaduan tersebut. Jika hasil penyelidikan Audit Internal terbukti maka hasil penyelidikan akan diserahkan kepada Direksi. Selanjutnya Direksi akan memutuskan sanksi baik administratif ataupun sanksi hukum yang akan diberikan kepada pihak yang bersangkutan. 144 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Pertumbuhan Berkelanjutan 146 Sustainable Growth Tanggung Jawab Kepada 147 Lingkungan Hidup Responsibility to the Environment Tanggung Jawab Kepada Komunitas 149 Responsibility to the Community Tanggung Jawab Kepada Karyawan 152 Responsibility to the Employee 145 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk 146 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Pertumbuhan Berkelanjutan Sustainable Growth Jajaran manajemen Perseroan secara konsisten terus menjaga agar kinerja Perseroan terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Terkait komitmen tersebut, Perseroan telah menyusun sebuah konsep yang dikembangkan dari salah satu dari empat point utama dalam budaya Perseroan yaitu, “tumbuh bersama”. Pesan pokok dari point tersebut adalah Perseroan dan seluruh stakeholders merasakan dampak positif atas pertumbuhan Perseroan melalui pengembangan lingkungan sekitar Perseroan secara simultan. Untuk mendukung terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan melalui pengembangan lingkungan, Perseroan telah memetakan cakupan lingkungannya menjadi tiga bagian utama yaitu: 1. Lingkungan Hidup, 2. Lingkungan Ekternal Perseroan Komunitas Lokal, 3. Lingkungan Internal Perseroan Perseroan Karyawan. Perseroan memfokuskan kegiatan pengembangan lingkungan pada tiga komponen tersebut melalui berbagai akitas tanggung jawab sosial. The Company’s management has consistently maintain the Company’s performance to continue grows over time. In regards to this commitment, the Company has prepared a concept developed from one of the four main points of the Corporate Culture that is “growing together”. The key message of the point is the Company and all stakeholders feel the positive impact of the Company’s growth through the development of the environment surrounding the Company simultaneously. To support the creation of sustainable growth through the environment development, the Company has mapped its environmental scope into three main parts: 1. Living Environment, 2. The Company’s External Environment Local Communities, 3. The Company’s Internal Environment Employees. The Company focused the environment development activities of the three components through various social responsibility activities. 147 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Tanggung Jawab Kepada Lingkungan Hidup Responsibility to the Environment Pelestarian Terhadap Lingkungan Hidup Dampak kerusakan lingkungan sebagai akibat dari aktiitas pertambangan sangat sulit untuk dihindari, satu-satunya yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi dan memperbaiki, yaitu melalui program berikut: 1. Jum’at Bersih Kegiatan Jum’at bersih dilaksanakan setiap hari Jum’at. Dengan tujuan adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta menanamkan rasa kepedulian kepada karyawan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan kerja. Dalam kegiatan ini karyawan secara bersama membersihkan lingkungan kantor. 2. Pembuatan Taman di Area Kantor Tujuan utama dari pembuatan taman di area kantor adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang hijau. Selain itu, diharapkan taman tersebut dapat mengurangi polusi udara dari area tambang. 3. Pembersihan Oil Trap Secara Berkala Salah satu limbah dari aktiitas pertambangan adalah pelumas bekas. Seringkali terdapat tetesan pelumas dari alat-alat berat yang dimiliki Perseroan. Oleh karenanya Perseroan menyediakan oil trap yang fungsinya untuk menampung dan mengumpulkan tetesan pelumas. Secara berkala oil trap tersebut dibersihkan agar tidak terjadi penimbunan pelumas bekas. Environmental Preservation The impact of environmental damage resulting from mining activities are unavoidable, and the only way to mitigate this is to minimize the impact and restore the environment, through these programs: 1. Clean Friday Clean Friday activity is carried out every Friday with the aim to create a clean and healthy environment, and instilling concern for the environment in the mindset of employees, so that they continue to maintain the cleanliness of their working environment. In this activity, the employees together clean the oice. 2. Construction of a Park in Oice Area The main purpose of constructing a park in the oice area is to create a green space at work. In addition, the park is also intended to reduce air pollution from the mining areas. 3. Regular Cleaning of Oil Traps One of the types of waste resulting from mining activities is used oil. Often times, there are drops of oil from heavy machinery belonging to the Company. For that purpose the Company has provided oil traps to capture and collect the oil drops. These oil traps are regularly cleaned so that there is no buildup of oil in them. 148 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk

4. Fogging

Kegiatan fogging dilakukan di area kantor. Kegiatan fogging ini dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. 5. Pengawasan Air Minum Peranan air sangatlah vital dalam berbagai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun non operasional. Kualitas air yang buruk tentu akan memicu timbulnya berbagai penyakit. Untuk mencegah timbulnya penyakit- penyakit akibat kualitas air yang buruk Perseroan secara rutin melakukan pengawasan rutin fasilitas air minum. Tujuannya adalah menjaga kesehatan karyawan dan mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Pengelolaan Limbah B3 Menurut PP No. 181999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya. Limbah B3 yang dihasilkan Perseroan dalam kegiatan operasional terutama berasal dari alat-alat berat, limbah- limbah yang dihasilkan seperti oli mesin dan pelumas. Terkait pengelolaan limbah B3 tersebut Perseroan telah menetapkan mekanisme pengelolaan dengan tahapan- tahapan sebagai berikut: 1. Perseroan menyediakan Tempat Penampungan Sementara TPS untuk menampung limbah B3. Seluruh limbah B3 akan ditampung di TPS sebelum akhirnya dikirim kepada pihak ketiga, 2. Setelah masuk ke TPS petugas yang berada di TPS akan memberi label setiap limbah B3. Pemberian label dilakukan untuk mempermudah identiikasi dan pengangkutan, 3. Tahap ketiga setelah pemberian label adalah mengeluarkan limbah ke pengumpul limbah, 4. Khusus untuk limbah B3 dalam bentuk padat, Perseroan mengirimkannya ke incinerator milik PT Kideco Jaya Agung untuk kemudian dimusnahkan. 4. Fogging Fogging is performed in the oice area, intended to prevent the occurrence of mosquito-borne diseases. 5. Drinking Water Monitoring Water plays a very vital role in various activities, both operational and non-operational. Poor water quality will result in the occurrence of diseases. To prevent these diseases due to poor water quality the Company conducts regular monitoring of drinking water. The purpose is to maintain employees’ health and prevent the occurrence of diseases caused by bacteria. Hazardous and Toxic Waste Management According to GR No. 181999, hazardous and toxic waste is a waste from a business and or activity that contains hazardous and or toxic materials that due to their nature and or concentration and or amount, both directly or indirectly, may pollute or damage the environment and or endanger the environment, the health and safety of mankind and other living beings. In short, hazardous and toxic waste is all types of materials that due to its concentration and or amount endanger mankind, living beings, and the environment, regardless of the type of waste. The Company produces hazardous and toxic waste in its operations mainly from heavy machinery which result in waste such as oil and lubricant. In relation to the management of such waste, the Company has determined the following waste management mechanism, with the stages as follows: 1. The Company provides a temporary storage area where all hazardous and toxic waste is collected and stored. All of this waste will be stored here until subsequently dispatched to third parties, 2. Upon entering the temporary storage area, the oicer there will label each waste. Labeling is done for identiication purpose and transportation of the waste, 3. The third step after it is labeled, the waste is then taken out to the waste collector, 4. Hazardous and toxic waste that is solid in form is sent by the Company to the incinerator owned by PT Kideco Jaya Agung to be demolished. 149 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk Tanggung Jawab Terhadap Komunitas Responsibility to the Community Perseroan tidak hanya bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan alam yang berkelanjutan, tetapi juga untuk menciptakan komunitas yang berkelanjutan. Untuk menciptakan komunitas yang berkelanjutan Perseroan berusaha sekuat mungkin untuk memaksimalkan potensi- potensi lokal. Perseroan juga berusaha untuk mendorong terciptanya bibit-bibit sumber daya manusia yang unggul. Secara keseluruhan total dana yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk tanggung jawab sosial selama tahun 2015 meningkat sangat signiikan, yaitu sebesar 49.5. Total dana yang telah disalurkan oleh Perseroan selama tahun 2015 untuk kegiatan tanggung jawab sosial mencapai Rp 788 juta, yang terbagai ke dalam empat aspek, yaitu: Keagamaan Perseroan secara rutin melakukan kegiatan CSR dalam bidang keagamaan dan mendorong masyarakat sekitar dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan. Perseroan telah menyalurkan Rp 79.7 juta selama tahun 2015 untuk kegiatan tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan keagamaan, yang terbagi pada tiga kegiatan utama, yaitu: 1. Silaturahim Perseroan mendorong terjalinnya hubungan dengan komunitas keagamaan di lingkungan sekitar dengan cara menfasilitasi kegiatan keagamaan. Ada beberapa The Company is not only responsible for creating a sustainable natural environment, but also to create a sustainable community. To create a sustainable community, the Company always try its best to maximize local potentials. The Company also seeks to encourage the creation of superior human resources. The overall funds spent by the Company for its social responsibility during 2015 has increased very signiicantly by 49.5. Total funds that have been disbursed by the Company during 2015 for social responsibility activities reached Rp788 million, which was divided into four aspects, namely: Religious The Company routinely conducts CSR activities in the ields of religion and encourage the local communities by organizing religious activities. The Company has distributed Rp79.7 million during 2015 for social responsibility activities relating to religion, which is divided in three main activities, namely: 1. Hospitality The Company try to improve its relations with religious communities in the surrounding environment by facilitating religious activities. There were several