Analysis and Coordination AR 2015 PT Samindo ResourcesTbk 2

9 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk SAFETY S Tingkat keselamatan kerja memiliki korelasi positif dengan kinerja operasional, kemampuan Perseroan untuk mengurangi waktu yang hilang karena cedera secara otomatis akan menciptakan proses kerja yang efektif. Secara umum ada empat hal utama yang telah dilakukan oleh Perseroan selama tahun 2015 untuk menekan tingkat kecelakaan kerja, yaitu:

1. Pengetahuan Keselamatan Kerja yang Memadai

Meningkatkan kesadaran akan keselamatan kerja tidak akan mungkin dilakukan tanpa pengetahuan keselamatan kerja yang memadai. Terkait hal tersebut Perseroan telah mewajibkan karyawan untuk memiliki sertiikasi keselamatan kerja.

2. Persiapan Sebelum Bekerja

Perseroan juga mewajibkan adanya brieing singkat sebelum pekerja masuk ke lapangan. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi terkini tentang daerah kerja yang akan di akses.

3. Infrastruktur Pendukung

Perseroan juga meningkatkan infrastruktur pendukung keselamatan kerja, salah satunya adalah dengan kampanye-kampanye keselamatan kerja.

4. Penghargaan dan Sanksi

Penghargaan dan sanksi digunakan sebagai tahapan terakhir dalam meningkatkan kesadaran keselamatan kerja. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Perseroan terbukti berhasil menekan tingkat kecelakaan kerja. Indikasi tersebut tersebut terlihat dari tingkat kematian akibat kecelakaan kerja. Selama tahun 2015 tidak ada kematian yang terjadi akibat kecelakaan kerja. The level of occupational safety has a positive correlation with operational performance, the Company’s ability to reduce the time lost due to injury will automatically create an efective working process. In general, there are four major items being conducted by the Company during 2015 to reduce the level of occupational accidents, namely:

1. Suiicient Occupational Safety Knowledge

Raising awareness of occupational safety will not be possible without suicient knowledge of occupational safety. In this regard the Company has required all employees to have occupational safety certiication.

2. Preparation Before Commencement of Work

The Company also required a short brieing before work. The aim was to provide the latest information about the area of work that will be accessed.

3. Supporting Infrastructure

The Company also improving the occupational safety supporting infrastructure, one of which was by conducting occupational safety campaigns.

4. Reward and Punishment

Reward and punishment was used as the last stage in raising awareness of occupational safety. Various eforts made by the Company proven to be successful in supppressing occupational accident. The indication could be seen from the fatality rate due to accidents. During 2015 there was no fatality caused by accidents. Laporan Tahunan 2015 Annual Report 9 10 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Samindo Resources Tbk INFRASTRUCTURE I Kualitas peralatan memainkan peran penting dalam menciptakan proses kerja yang efektif. Kemampuan untuk mempertahankan tingkat utilisasi secara signiikan akan meningkatkan kinerja operasional Perseroan. Perseroan telah menerapkan Maintenance Management System pada awal 2015. Maintenance Management System adalah sebuah sistem perawatan yang menyeluruh yang digunakan untuk mendeteksi potensi kerusakan peralatan di masa yang akan datang.

1. Analisa Daya Tahan Suku Cadang

Melakukan analisa atas suku cadang utama dengan mendapatkan data historis secara lengkap. Data-data historis yang diperlukan untuk analisa diantaranya: kapan suku cadang digunakan, kapan penggantian terakhir, pada kilometer berapa mengalami kerusakan, pada kilometer atau setelah berapa jam kerja mengalami kerusakan, dan informasi lainnya.

2. Sistem Peringatan Dini

Berdasarkan hasil analisa akan didapatkan kesimpulan berapa lama lagi suku cadang dapat bertahan dan kapan jadwal pergantian berikutnya.

3. Pengecekan Secara Berkala

Perseroan juga melakukan pengecekan secara berkala, mulai dari harian, mingguan, bulanan hingga per semester. Maintenance Management System terbukti berhasil menekan jumlah suku cadang yang digunakan oleh Perseroan, terutama untuk suku cadang utama dan ban yang merupakan komponen suku cadang yang paling signiikan. Indikasi tersebut terlihat dari rata-rata hari persediaan keluar dari gudang. The equipment quality plays an important role in creating an efective working process. The ability to maintain the level of utilization will signiicantly improve the Company’s operational performance. The Company has applied Maintenance Management System since early 2015. Maintenance Management System is a comprehensive maintenance system that is used to detect potential equipment damage in the future.

1. Spare Part Durability Analysis

Conducted an analysis of the main spare parts to get a complete historical data. Historical data is required for the analysis among others are: when spare parts were installed, when was the last replacement, where was the damage occurred in which km, the damage occured after how many kilometers or after how many work hours, and other information.

2. Early Warning System

Based on the analysis results, it could be concluded of how long the spare parts can survive and when will be the next schedule to change.

3. Periodical Checking

The Company also conducted regular checks, ranging from daily, weekly, monthly until semi annually. Maintenance Management System had proven to reduce the number of spare parts used by the Company, especially for major spare parts and tire which are the most signiicant spare parts. The indication is visible by the average days of inventory exiting from the warehouse. 5.3 6.2 2014 2015 15.2 17.9 2014 2015 Rata-rata Hari Penyimpanan Persediaan Ban Days Inventory on Hand Tire hari day Rata-rata Hari Penyimpanan Persediaan Suku Cadang Days Inventory on Hand Spareparts hari day 10 Laporan Tahunan 2015 Annual Report