Proses process Lupiyoadi 2001, menyatakan bahwa: proses merupakan gabungan semua

untuk menghasilkan tanggapan danatau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung seperti surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik dan sebagainya, semuanya memiliki empat karakteristik. Pemasaran langsung bersifat: 1. Non publik, pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu, 2. Disesuaikan, pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju, 3. Terbaru, pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat, 4. Interaktif, pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut.

2.2.2.5. Proses process Lupiyoadi 2001, menyatakan bahwa: proses merupakan gabungan semua

aktivitas umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan dalam 2 cara, yaitu: 1. Complexity, hal ini berhubungan dengan langkah dan tahap dalam proses. 2. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses. Yazid 2001, menyatakan bahwa proses adalah semua prosedur merupakan sistem penyajian atau operasi jasa. Objek utama dari pemasaran jasa adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus di desain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Desain jasa mencakup desain dari proses jasa Universitas Sumatera Utara dan bagaimana jasa disampaikan. Pada akhirnya proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen. 2.2.2.6. Orang people Lupiyoadi 2010, menyatakan bahwa dalam hubungannya dengan pemasaran jasa maka: “People berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam people ini berarti sehubungan dengan seleksi, training, motivasi dan manajemen sumber daya manusia”. Pentingnya people dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan internal marketing yaitu interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai internal customer dan internal supplier. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong people dan people dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen. Payne 2001, menyatakan bahwa: “pentingnya orang dalam pemasaran jasa mengarah pada minat yang lebih besar dalam pemasaran internal”. Ini menyadari pentingnya memotivasi, melatih dan mempertahankan kualitas karyawan dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan individu. Zeithaml dan Bitner dalam Yazid 2001 menyatakan bahwa peran orang dalam hal penyajian jasa terdiri dari karyawan lini depan dan yang mendukungnya di bagian belakang sangat penting bagi keberhasilan organisasi jasa. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Yazid 2001 menyatakan bahwa “orang people adalah semua pelaku yang memainkan sebagian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli”. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personil perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa”. Jadi orang people yang dimaksud adalah staff seperti pimpinan dan jajarannya dan karyawan yang memainkan peranan selama berlangsungnya proses dan komunikasi jasa. 2.2.2.7. Pelayanan pada pelanggan customer service Pelayanan pada pelanggan pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome dari kegiatan distribusi dan logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Lupiyoadi 2001, menyatakan: “ Customer service meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat time and place utilities termasuk pelayanan pra-transaksi, saat transaksi dan pasca transaksi. Oleh karena itu kegiatan pendahuluannya harus sebaik mungkin sehingga konsumen memberikan respons yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi”. Payne 2010, menyatakan bahwa layanan pelanggan seringkali dilihat sebagai bagian dari unsur bauran pemasaran tempat place dan dikaitkan dengan komponen distribusi dan logistik dari unsur tersebut. Jadi dalam pemasaran jasa service marketing, konteks sosial dan fisik sangat mempengaruhi, di mana hal tersebut dapat dikatakan sebagai hal yang mutlak diperlukan dalam setiap services marketing.

2.3. Teori tentang Perilaku Konsumen

Dokumen yang terkait

Analisis Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Keputusan Debitur Menggunakan Kredit Umum Pedesaan Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Setia Budi Medan

4 96 118

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Dalam Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Polonia

9 153 127

Analisis Bauran Pemasaran dalam Mempengaruhi Keputusan Nasabah Tabungan Simpedes Pada PT. Bank Rakyta Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

2 43 93

Analisis Sistem Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar

11 88 52

Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN Di Sumatera Utara (Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Medan

0 36 108

STUDI TENTANG MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK (Studi Kasus PT. BNI (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil (SKC) Solo).

0 0 5

ANALSISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT PRODUKTIF BNI WIRAUSAHA (BWU) PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURAKARTA.

0 3 16

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN HAK TANGGUNGAN DI PT.BANK NEGARA INDONESIA (persero) Tbk, SENTRA KREDIT KECIL SOLO.

0 0 14

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KREDIT A. Pengertian Perjanjian Kredit - Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Dalam Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Polonia

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Dalam Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Polonia

0 0 12